Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
16.205 views

Puasa Seperti Apa yang Bisa Menghantarkan Kepada Ketakwaan?

Oleh: Badrul Tamam

Al-Hamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada baginda Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya.

Sesungguhnya ibadah shiyam Ramadhan bukan ibadah ringan. Di dalamnya penuh dengan masyaqah dan kelelahan. Apalagi kalau dikerjakan saat musim panas dan kemarau yang waktu siangnya lebih panjang daripada malamnya, maka rasa beratnya akan semakin bertambah. Oleh karenanya Allah hibur dengan keterangan, ibadah tersebut juga diwajibkan atas umat sebelum kita. Ini sebagai hiburan bagi kita, karena apabila seseorang tahu bahwa beban tersebut dipikulkan atas dirinya dan orang lain, maka jiwa akan merasa lebih ringan menanggungnya. Lebih dari itu, Allah ingin menjelaskan bahwa Dia 'Azza wa Jalla  ingin menyempurnakan karunia dan keutamaan untuk umat ini sebagaimana itu pernah diberikan kepada umat sebelum kita.

Allah Ta'ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183)

Di antara keutamaan puasa, ia merupakan sarana agung dan besar untuk membentuk ketakwaan. Sedangkan takwa merupakan pokok segala kebaikan dan sebab diperolehnya kebaikan dunia dan akhirat. Bahkan surga –disebutkan secara khusus- disediakan bagi orang-orang bertakwa.

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa." (QS. Ali Imran: 135)

Lalu Allah sebutkan dipenghujung ayat shiyam, "agar kamu bertakwa". Takwa menjadi hikmah dan tujuan utama dari disyariatkan ibadah shiyam Ramadhan. Yakni agar orang-orang beriman menjadi orang-orang bertakwa melalui ibadah shiyam yang diwajibkan kepada mereka.

Bagaimana Puasa Bisa Menghantarkan Kepada Ketakwaan?

Shiyam yang diwajibkan atas orang beriman sebanyak hari-hari yang ditentukan yang itu pada bulan Ramadhan. Yakni antara 29 sampai 30 hari. Jumlah yang ditentukan dengan penuh perhitungan. Di mana apabila suatu amal dikerjakan secara berulang dan kontinyu sejumlah hari-hari itu maka amal tersebut bisa menjadi suatu karakter yang mendarah daging dalam diri pelakunya.

Kita lihat perintah Allah kepada Nabi Musa 'Alaihis Salam untuk menerima wahyu darinya,

وَوَاعَدْنَا مُوسَى ثَلَاثِينَ لَيْلَةً وَأَتْمَمْنَاهَا بِعَشْرٍ فَتَمَّ مِيقَاتُ رَبِّهِ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً

"Dan telah Kami janjikan kepada Musa (memberikan Taurat) sesudah berlalu waktu tiga puluh malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi), maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya empat puluh malam." (QS. Al-A'raf: 142)

Imam Ibnu Katsir berkata dalam tafsirnya, "Para ulama berkata: Musa 'Alaihis Salam berpuasa padanya. Maka ketika sudah sampai batas waktu yang ditentukan, Musa bersiwak dengan kulit pohon. Kemudian Allah menyuruhnya untuk menyempurnakan sepuluh hari sehingga menjadi empat puluh hari."

Di dalam hadits dari Anas bin Malik rahimahullah, ia mengatakan, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda:

مَنْ صَلَّى لِلَّهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا فِي جَمَاعَةٍ يُدْرِكُ التَّكْبِيرَةَ الْأُولَى كُتِبَتْ لَهُ بَرَاءَتَانِ بَرَاءَةٌ مِنْ النَّارِ وَبَرَاءَةٌ مِنْ النِّفَاقِ

"Barangsiapa yang shalat karena Allah selama 40 hari secara berjama’ah dengan mendapatkan Takbiratul pertama (takbiratul ihramnya imam), maka ditulis untuknya dua kebebasan, yaitu kebebasan dari api neraka dan kebebasan dari sifat kemunafikan." (HR. Tirmidzi, dihasankan oleh Syaikh Al Albani di kitab Shahih Al Jami’ II/1089, Al-Silsilah al-Shahihah: IV/629 dan VI/314).

Maksudnya, sebagaimana yang dijelaskan Al-'Allamah al-Thiibi rahimahullah, ”Ia dilindungi di dunia ini dari melakukan perbuatan kemunafikan dan diberi taufiq untuk melakukan amalan kaum ikhlas. Sedangkan di akhirat, ia dilindungi dari adzab yang ditimpakan kepada orang munafik dan diberi kesaksian bahwa ia bukan seorang munafik. Yakni jika kaum munafik melakukan shalat, maka mereka shalat dengan bermalas-malasan. Dan keadaannya ini berbeda dengan keadaan mereka.” (Dinukil dari Tuhfatul Ahwadzi I/201).

Bahwa ibadah shalat yang dilakukan secara berulang dan kontinyu sejumlah hari-hari tersebut akan membentuk karakter orang beriman. Karena sifat mereka bersungguh-sungguh dan semangat dalam menjaga shalat. Yang ini berbeda dengan kaum munafikin, "Dan apabila mereka berdiri untuk salat mereka berdiri dengan malas." (QS. Al-Nisa': 142)

Sementara ibadah puasa yang disyariatkan selama tiga puluh hari. Lalu disyariatkan dengan tambahan sesudahnya pada bulan syawal sebanyak enam hari. Sehingga berjumlah empat puluhan. Maka amalan yang dikerjakan selama itu sudah bisa membentuk karakter. Karenanya, jika seorang shaim berpuasa dengan benar –mengisi puasanya dengan ketakwaan- maka takwa itu akan menjadi karakternya. Amal-amal ketakwaan akan menjadi kebiasaan yang ia senantiasa rindu padanya.

Oleh sebab itu Allah sebutkan hikmah puasa La'allakum tattaquuna (agar kalian bertakwa) dengan fi'il mudhari' yang memiliki faidah istimrar (terus menerus) dan menunjukkan waktu sekarang dan akan datang. Artinya agar kalian saat berpuasa Ramadhan  bertakwa yang ketakwaan tersebut berlanjut sampai sesudah Ramadhan.

Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin dalam Syarh Riyadhus Shalihin berkata tentang tafsir ayat di atas, "Maksudnya: Untuk takwa. Inilah hikmah dari diwajibkannya puasa. Ini seperti ditunjukkan oleh sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam:

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّوْرِ وَالْعَمَلَ بِهِ وَالْجَهْلَ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

"Siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatannya serta perbuatan bodoh, maka Allah tidak butuh dalam ia meninggalkan makan dan minumnya." (HR. Al-Bukhari) karena Allah tidak berkehendak menyiksa para hamba-Nya dengan meninggalkan apa yang disenangi, tetapi Dia menginginkan agar mereka meninggalkan perkataan dan perbuatan maksiat serta perbuatan bodoh," selesai.

Maka puasa yang bisa menghantarkan kepada ketakwaan adalah puasa yang diisi dengan ketakwaan selama hari-hari yang sudah ditentukan. Karena fungsi puasa adalah sebagai perisai. Yakni perisai atau tameng yang melindungi pelakunya dari kemaksiatan dan diakhirat puasa menjadi tameng baginya dari api neraka. Karena, "Siapa yang puasa Ramadhan didasari iman dan berharap pahala (kepada Allah) maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." Wallahu Ta'ala A'lam. [PurWD/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Aqidah lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X