Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
3.869 views

HAMAS-Iran dan Kartu Penting bernama Palestina

 

 
Mengapa Iran penting untuk membantu HAMAS? (foto: reuters)

Senin, 17 Desember 2012

Oleh: Reza Ageung S

DI BAWAH jepretan kamera para jurnalis, Khalid Misy’al menyungkurkan dahinya ke tanah. Ia bersujud syukur karena setelah sekian tahun lamanya, Ketua Biro Politik HAMAS itu dapat kembali lagi ke tanah Gaza untuk menghadiri peringatan Ulang Tahun Harakah Al-Muqawah Al-Ismaliyyah (Gerakan Perlawan Islam) atau disingkat HAMAS yang ke-25. Walaupun jatuh pada 14 Desember, selebrasinya sudah dilangsungkan pada 8 Desember 2012 lalu.

Selebrasi ini seolah melengkapi momen-momen bersejarah dalam perjalanan HAMAS. Awal bulan ini, Israel terpaksa mengajukan genjatan senjata setelah 8 hari pertempuran antara negara Yahudi itu dengan faksi-faksi perlawanan Palestina, utamanya HAMAS. Memungkas kemenangan, lewat Misy’al, pada 22 November 2012, HAMAS berterimakasih pada Mesir dan Iran.

Ucapan terima kasih ini seolah menguak kebenaran dari desas-desus yang selama ini berkembang, yaitu apakah Iran bermain dalam konflik ini, atau sederhananya apakah Iran mendukung perlawanan HAMAS?

Ketika HAMAS meluncurkan roket Fajr 5 yang memporakporandakan Iron Dome-nya Israel, sebagian kalangan mengklaim roket itu adalah buatan Iran, walaupun hampir mustahil sebuah senjata semisal roket dapat diselundupkan ke Gaza yang dikepung oleh garis yang dikuasai otoritas Israel.

Belakangan muncul kabar bahwa Iran menghentikan bantuan finansialnya ke Hamas dengan jumlah mencapai USD300 juta  atau sekira Rp2,8 triliun (Rp9.624 per USD). Hal ini menunjukan bahwa bantuan itu memang ada. Menurut seorang pejabat HAMAS, Usama Hamdan, penyebab berkurangnya jumlah bantuan itu adalah lantaran HAMAS tidak mengikuti kebijakan Iran yang mendukung rezim Suriah Bashar Asaad.

Sebelumnya, pada Selasa, (20/11/12) ketika konflik 8 hari Israel-Gaza masih berlangsung, Misy’al dalam konferensi persnya di Kairo mengatakan bahwa HAMAS berterimakasih kepada Iran atas bantuan dana dan persenjataannya. Ini bukti bahwa hubungan ini bukan hubungan baru, melainkan sudah terjalin sejak lama. Namun, untuk apa Iran membantu HAMAS? Hal ini membawa kita untuk menelusuri garis kebijakan politik luar negeri Iran sejak revolusi, terutama soal Timur Tengah dan Palestina.

Laa Syarqiyah wa Laa Gharbiyah

Setelah revolusi Iran 1979 yang menumbangkan Shah Pahlevi yang pro-Barat, politik luar negeri Iran berubah haluan. Imam Khomeini menggariskan kebijakan tersebut dengan ungkapan, “Laa Syarqiyah wa Laa Gharbiyah”, artinya Tidak Barat dan juga Tidak Timur.

Maksudnya, Republik Islam Iran mesti menjadi blok ideologis tersendiri. Tentu saja term ideologi ini harus kita pahami dalam konteks Islam-Syiah yang menjadi sekte resmi di negara.

Politik tersebut juga berarti tuntutan bagi Iran untuk menjadi kuasa hegemonik di kawasan Timur Tengah. Karenanya, Iran terus menerus berusaha meraih hati umat Islam sedunia dan bangsa Arab dengan menggunakan semangat anti-Israel. Ini bisa dilihat retorika-retorika Ahmadinejad yang seringkali berapi-api dan froaaaaantal terhadap Israel. Pada 27 Mei 2008, kepada Khalid Misy’al yang mewakili delegasi HAMAS dalam kunjungan ke Teheran, Ahmadinejad mengatakan, “bangsa Iran dan pemerintahnya akan terus mendukung bangsa Palestina.”

Hal ini melengkapi retorika pemimpin-pemimpin Iran yang lain, di antaranya sang pemimpin tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei. Pada hari yang sama, Khamanei mengatakan pada Misy’al, “Hari ini menjadi jelas bahwa rezim Zionis berada pada titik terendah dan tidak dapat menahan kesabaran bangsa Palestina.”

Melengkapi hal itu, pada 1 Oktober 2008, dalam khutbah Idul Fithri ia menyebut Ismail Haniyah sebagai mujahid lalu mengatakan, “bangsa Iran tidak akan membiarkan Anda sendirian.”

Seolah berbalas pantun, Haniyah pada 2 Desember 2008 mengucapkan selamat kepada pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad pada "Hari Jerusalem International". Sumber di kantor Ismail Haniyah, telah menegaskan kepada Al-Sharq al-Awsat bahwa ia telah mengirim pesan kepada pemimpin tertinggi revolusi Islam, Ayatollah Ali Khamene'i, dan Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad, menandai Hari Internasional Jerusalem, berdoa kepada Tuhan untuk melindungi mereka, dan menyuarakan harapan untuk berdoa bersama di Yerusalem.

Dukungan moral ini diikuti oleh dukungan materiil. Sepanjang tahun 2008 dilaporkan Iran memasok 120 mm mortir kepada HAMAS, di samping juga menyelundupkan roket dan senjata-senjata lainnya.

Jadi sekilas Iran menjadi “mendua”. Setelah ia menjadikan milisi Syiah itu sebagai “perwakilan resmi” di front perlawanan dengan Israel, sekarang Iran ingin masuk lebih jauh dengan menempatkan sahamnya di dalam batas wilayah Palestina, Gaza, di tengah-tengah pejuang yang lebih berhadapan langsung dengan Israel, faksi-faksi yang merupakan insider.

Namun patut didicatat bahwa laporan-laporan ini sebagiannya berasal dari laporan lembaga intelejen Zionis-Israel, yang entah fakta ataukah dugaan yang disengaja, mencerminkan ketakutan Israel akan aliansi Iran-Fatah, atau bisa juga sebagai upaya Israel untuk menempatkan HAMAS dan Iran pada satu blok musuh untuk menggiring publik dunia, khususnya Amerika, akan bahaya HAMAS. Sebagaimana dimaklumi, Israel giat melakukan monsterisasi Iran. Dan jika HAMAS ditempatkan sepihak dengan Iran, akan lebih mudah melakukan monsterisasi HAMAS, sebagaimana AS melakukan monsterisasi terhadap kelompok Islam yang lain dengan dalih “terkait jaringan al-Qaidah”.

Walaupun pernyataan-pernyataan HAMAS sebagaimana dipaparkan di awal mencerminkan adanya hubungan dengan Iran, di samping juga adanya laporan bahwa Iran juga memberi bantuan dana lewat Damaskus, hal ini tidak membuat gerakan perlawanan itu menjadi kepanjangan tangan Iran. HAMAS sendiri menegaskan bahwa ia independen dari Iran. Pada 3 Desember 2008, deputi Biro Politik HAMAS Abu Marzuq membuat klarifikasi, "Kami telah menjelaskan sikap kami ke Mesir yakni bahwa tidak ada campur tangan Iran dalam urusan Palestina. Hamas adalah gerakan yang paling independen dalam pengambilan keputusan.”

Palestina, Kartu Penting Bagi Iran

Mengapa Iran penting untuk membantu HAMAS? Setidaknya mengumbar retorika yang bernada dukungan terhadap HAMAS dan Palestina? Mengapa Iran tidak cukup puas dengan dukungannya terhadap Hizbullah atau Jihad Islam yang jelas-jelas milisi Syiah?  Ada beberapa indikasi yang dapat kit abaca bersama sebagai tujuan Iran di balik langkah-langkahnya ini;

Pertama, dengan memberi bantuan pada HAMAS, Iran ingin membeli hati rakyat Palestina yang sedang melawan. Kebetulan negara-negara Arab lain tidaklah memberi bantuan yang besar pada Palestina, di samping pemerintah-pemerintah Arab pada umumnya tidak bisa lepas dari kebijakan AS, berbeda dengan Iran yang, karena kebijakan politik dan terutama energi, dapat mandiri dari kepentingan Barat. Untuk apa Iran membeli hati Palestina? Hal ini terkait dengan tujuan kedua.

Kedua, kartu palestina dapat digunakan oleh Iran untuk menguatkan hegemoni di kawasan. Iran sangat menyadari bahwa konflik Arab-Israel menjadi sentra permasalahan Timur Tengah, maka siapapun yang mengendalikan jalannya konflik ini akan menjadi “penguasa kawasan”. Dalam hal ini, rivalitas Iran dengan blok AS-Israel memang betul-betul ada.

Tidak ada keterangan jelas apa motif di balik ambisi Iran mengintervensi Palestina. Apakah ia murni dorongan pembelaan terhadap Muslim dan Arab? Ataukah berdasar pada motif ideologis Syiah? Yang jelas, pertumbuhan pengaruh Iran seiring dengan penyebaran pengaruh Syiah pula. Ini dapat dilihat di Iraq dan Bahrain. Sebaliknya pula, adanya basis Syiah di berbagai negara turut membantu menopang perluasan pengaruh Iran (hal terakhir ini dapat kita lihat realitasnya di Indonesia). Jadi, dengan kaitan yang unik, politik luar negeri Iran selalu seiring sejalan dengan perluasan pengaruh Syiah.

Hanya saja, slogan-slogan ke-syiahan terlihat sedapat mungkin tidak dibunyikan dalam kancah politik luar negeri Iran. Ahmadinejad selalu ingin mewakili pikiran Arab tentang Palestina tanpa mengaitkan dengan Syiah. Dengan demikian umat Islam akan selalu berpikir bahwa Iran tidak berjuang untuk ke-syiahannya. Apalagi, jelas HAMAS bukan organisasi militan Syiah seperti Hizbullah, melainkan berafilisasi ke al Ikhwan al Muslimun yang Sunni. Mayoritas warga Palestina pun adalah penganut Sunni.

Penting dicatat bahwa di sini Iran tidak terlalu memberi perhatian kepada Jihad Islam yang Syiah, atau tidak mengekspos dukungannya pada faksi tersebut. Padahal milisi tersebut juga adalah insider sebagaimana HAMAS, tidak seperti Hizbullah yang outsider (di Libanon). Jadi, ada semacam pembangunan opini bahwa Iran membela umat Islam secara keseluruhan dan tidak ada kait mengkait dengan Syiah dan penyebarannya.

Konflik Suriah: Akhir Hubungan dengan Iran?

Iran nampaknya secara sungguh-sungguh dan secara konsisten membangun opini dan citra itu dengan beberapa harapan, setidaknya hasil yang menguntungkan bagi Iran.

Pertama, media-media internasional secara besar-besaran mengopinikan Iran sebagai negara paling anti-Israel dan anti-Amerika. Kedua, Iran diposisikan sebagai leader bagi umat Islam dan bangsa Arab di tengah-tengah diamnya negara-negara Arab terhadap AS, dengan mengesankan pengabaiannya terhadap aspek sektarian: Iran adalah pembela Muslim, tidak peduli Sunni ataupun Iran.

Namun, secara tak terduga, sejarah memperlihatkan kita kandasnya upaya ini ketika meletus konflik Suriah. Pada revolusi-revolusi sebelum Suriah yang lebih kental tuntutan demokratisasinya dibandingkan Islamnya.Terhadap revolusi Suriah yang telah berlangsung hampir 2 tahun dan telah mengorbankan ribuan syuhada dalam perlawanannya terhadap diktator lalim, Iran dan Hizbullah justru lebih kentara membela rezim.

Mengetahui bahwa yang terjadi di Suriah adalah bangkitnya perlawanan kaum Sunni melawan rezim bersekte sesat Syiah Nushairiyah, Iran dan Hizbullah membela habis-habisan rezim Asaad yang katanya aliansi penting untuk melawan Israel, tidak peduli pada fakta bahwa diktator itu telah membantai rakyatnya sendiri dan telah lama mengebiri pelaksanaan Islam yang benar.

Ahmadinejad dan Hasan Nasrallah,  memperlihatkan keberpihakan tersebut dalam wawancara-wawancara mereka di media elektronik (lihat di http://hidayatullah.com/read/25361/11/10/2012/the-innocence-of-shiah.html ). Ini menunjukkan bahwa blok Syiah itu adalah nyata.

Bagaimanapun,  kedok Iran mulai terkuak. Kebijakan hegemonik yang seiring dengan sentimen sektarian, yang jelas-jelas nampak pada pembelaan Iran kepada rezim Suriah, akan menodai pembelaan Iran atas umat Islam. Inilah yang dapat kita pahami dari pernyataan Usama Hamdan, “Perbedaan sikap mengenai konflik Suriah membuat Iran menghentikan sejumlah bantuannya ke pemerintahan Hamas di Gaza pimpinan Ismail Haniyah.” Walaupun kemudian Usama menambahkan, “sampai saat ini kami masih menjalin hubungan baik dengan Iran,” dapat diprediksi intervensi Iran pada Palestina perlahan akan berkurang. Apalagi, jika di Suriah umat Islam berhasil menumbangkan Asaad dan mendirikan negara Islam berbasis Sunni, tentu hentakan besar bagi Iran akan mengubah peta kekuatan di Palestina.

Bagaimana dengan HAMAS?

Bagi HAMAS, tentu posisinya tidak mudah. Berjuang di dalam sebuah penjara besar bernama Gaza, tidak akan berkutik tanpa bantuan yang berarti dari negara-negara di sekelilingnya. Dalam kunjungan delegasi Indonesia ke Gaza, pimpinan HAMAS Ismail Haniya mengatakan bahwa bantuan yang paling dibutuhkan rakyat Gaza adalah senjata. Sayangnya, selama ini negara-negara Arab masih malu-malu untuk membantu. Gejala inilah yang rupanya mainkan dan dimanfaatkan Iran.

Namun, kabar terbaru memperlihatkan perubahan di kalangan pemerintahan-pemerintahan Arab. Dalam sebuah konferensi pers bulan November di Universitas Kairo, Mesir, beberapa hari sebelum gencatan senjata, Kepala Biro Politik Hamas, Khalid Misy’al  mengatakan, “Arab sudah banyak berubah. Meskipun belum maksimal. Kami tidak akan buru-buru. Rakyat mereka harus diprioritaskan. Selanjutnya silakan pikirkan kami.” [baca juga: “Arab Berubah, Kami Tak Terkejut Jadi Sasaran Pembunuhan, Al-Quran Mengabarkan Itu]

Beberapa hari yang lalu Liga Arab juga telah sepakat untuk memberi bantuan ratusan juta dolar kepada Palestina setelah diakuinya Palestina oleh PBB sebagai negara pengamat non-anggota.

Apakah ini secercah harapan agar Palestina bisa lepas dari intervensi Iran, ataukah hanya hiburan sesaat sebagaimana selama ini berlangsung? Kita lihat saja.*

Penulis pemerhari masalah sosial keagamaaan

Red: Cholis Akbar

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Hidayatullah lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News
Berikan Pelatihan Pengurusan Jenazah, Ibu-ibu: 'Ternyata, Selama Ini Kita Salah'

Berikan Pelatihan Pengurusan Jenazah, Ibu-ibu: 'Ternyata, Selama Ini Kita Salah'

Jum'at, 29 Mar 2024 13:12

Pejuang Palestina Terlibat Pertempuran Jarak Dekat Dengan Pasukan Israel Di Sekitar RS Al-Shifa Gaza

Pejuang Palestina Terlibat Pertempuran Jarak Dekat Dengan Pasukan Israel Di Sekitar RS Al-Shifa Gaza

Kamis, 28 Mar 2024 22:02

Malaysia Dakwa Pemilik Toserba Dan Pemasok Kaus Kaki Bertuliskan ‘Allah’

Malaysia Dakwa Pemilik Toserba Dan Pemasok Kaus Kaki Bertuliskan ‘Allah’

Kamis, 28 Mar 2024 21:17

Euro-Med: Militer Zionis Israel 'Eksekusi' 13 Anak Di Sekitar Rumah Sakit Al-Shifa Gaza

Euro-Med: Militer Zionis Israel 'Eksekusi' 13 Anak Di Sekitar Rumah Sakit Al-Shifa Gaza

Kamis, 28 Mar 2024 20:28

Meta Diperintahkan Hapus Larangan Kata 'Syahid' Di Postingan Medsos

Meta Diperintahkan Hapus Larangan Kata 'Syahid' Di Postingan Medsos

Kamis, 28 Mar 2024 15:37

IHATEC dan GHCC Korea Jalin Kerja Sama Strategis Kembangkan Ekosistem Produk Halal

IHATEC dan GHCC Korea Jalin Kerja Sama Strategis Kembangkan Ekosistem Produk Halal

Kamis, 28 Mar 2024 08:36

Osama Hamdan: Kematian Wakil Komandan Al-Qassam Marwan Issa Belum Terkonfirmasi

Osama Hamdan: Kematian Wakil Komandan Al-Qassam Marwan Issa Belum Terkonfirmasi

Rabu, 27 Mar 2024 21:01

Ini Pesan KH Bachtiar Nasir kepada Calon Hakim Diklat Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung RI

Ini Pesan KH Bachtiar Nasir kepada Calon Hakim Diklat Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung RI

Rabu, 27 Mar 2024 18:00

12 Warga Gaza Tewas Tenggelam Saat Ambil Bantuan Kemanusiaan Di Pantai

12 Warga Gaza Tewas Tenggelam Saat Ambil Bantuan Kemanusiaan Di Pantai

Rabu, 27 Mar 2024 17:15

6.000 Kali Khatam Al-Qur'an, Begini Metode Yang Dilakukan Pesantren Nuu Waar AFKN

6.000 Kali Khatam Al-Qur'an, Begini Metode Yang Dilakukan Pesantren Nuu Waar AFKN

Rabu, 27 Mar 2024 16:29

Palestina Aman, Publik Dibohongi?

Palestina Aman, Publik Dibohongi?

Rabu, 27 Mar 2024 07:22

Puasa Jangan Lemas!

Puasa Jangan Lemas!

Rabu, 27 Mar 2024 07:09

Polemik Film ‘Kiblat’, MUI: Sutradara Film Horor Perlu Menempatkan Simbol Islam Secara Adil

Polemik Film ‘Kiblat’, MUI: Sutradara Film Horor Perlu Menempatkan Simbol Islam Secara Adil

Selasa, 26 Mar 2024 22:15

Tgk Yusran Hadi Ajak Umat Islam Untuk Bantu Saudara-Saudara Seiman Di Gaza Palestina

Tgk Yusran Hadi Ajak Umat Islam Untuk Bantu Saudara-Saudara Seiman Di Gaza Palestina

Selasa, 26 Mar 2024 21:20

Militer Zionis Israel Gunakan Amunisi Era 1950-an Di Tengah Kekurangan Pasokan Dalam Perang Di Gaza

Militer Zionis Israel Gunakan Amunisi Era 1950-an Di Tengah Kekurangan Pasokan Dalam Perang Di Gaza

Selasa, 26 Mar 2024 17:12


MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X