Jum'at, 5 Zulqaidah 1445 H / 6 Juni 2014 17:05 wib
9.946 views
Mujahidin Moro Serang Truk Militer Filipina, Tewaskan 2 Tentara
MAGUINDANAO, FILIPINA (voa-islam.com) - Mujahidin Moro menyerang sebuah truk militer, meledakkan sebuah bom pinggir jalan di provinsi Filipina selatan Maguindanao, menewaskan sedikitnya dua tentara dan melukai beberapa lainnya.
Abu Misry Mama, juru bicara Gerakan Pembebasan Islam Bangsamoro (BIFM) atau juga dikenal Pejuang Pembebasan Islam Bangsamoro (BIFF), mengakui serangan hari Kamis (5/6/2014) di desa Meta di kota Datu Unsay. Dia mengatakan para pejuang BIFM juga menyerang sekelompok tentara di desa lain di Datu Unsay, memicu baku tembak. Dia mengatakan tidak ada korban di sisi BIFM.
Mama mengatakan tentara terus menyerang komunitas Muslim di Maguindanao, terutama di daerah di mana BIFM, secara aktif beroperasi.
"Kami hanya memperjuangkan hak-hak setiap muslim dan kami akan terus menyerang karena ini adalah perjuangan untuk keadilan, perjuang untuk kebebasan," katanya kepada surat kabar daerah Mindanao Examiner melalui telepon dari tempat persembunyiannya di Maguindanao.
Para pejabat militer dan juru bicara mereka di Divisi Infanteri ke-6 tidak menjawab panggilan telepon atau pesan yang dibuat oleh wartawan mencoba untuk mendapatkan rincian lebih lanjut tentang serangan terbaru tersebut.
Bulan lalu, pejuang BIFM juga membom sebuah konvoi yang membawa tentara di desa yang sama dan membunuh dan melukai sedikitnya 5 pasukan infanteri. Konvoi itu membawa Kolonel Gener del Rosario, komandan Mekanik Brigade Infanteri ke-1, ketika mujahidin meledakkan sebuah bom yang ditanam di Jembatan Meta.
Pihak militer menyalahkan BIFM untuk serangkaian serangan terhadap pasukan pemerintah di Maguindanao. Militer juga mengaitkan mujahidin BIFM untuk pemboman terakhir di provinsi ini. BIFF - di bawah mantan pemimpin Front Pembebasan Islam Moro, Ustadz Ameril Umra Kato - terus melancarkan jihad melawan pemerintah Filipina setelah memisahkan diri pada 2011 dari kelompok pejuang Moro yang melakukan perjanjian damai dengan Manila, Front Pembebasan Islam Moro.
Kato mengatakan pemimpin MILF Murad Ebrahim meninggalkan perjuangan mereka untuk kemerdekaan dan mengkhianati kelompok mujahidin ketika ia menyetujui kesepakatan damai dengan Manila. Kato dan pemimpin mujahidin senior lain, Abdulla Macapaar, dituduh oleh otoritas Filipina sebagai orang yang berada di balik serangkaian serangan mematikan di Mindanao pada tahun 2008 setelah para perunding perdamaian gagal untuk menandatangani kesepakatan tanah air Muslim karena Mahkamah Agung Filipina menyatakan perjanjian itu tidak konstitusional.
Kato menderita stroke pada tahun 2011, namun kondisinya masih belum diketahui, meskipun ada laporan bahwa seorang komandan baru - Syaikh Mohidin Animbang - telah mengambil alih komando BIFF, yang anggotanya sebagian besar berasal mantan pejuang MILF dan kelompok saingannya Moro National Liberation Front (MNLF). (by/me)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!