Kamis, 9 Rabiul Akhir 1446 H / 24 Desember 2009 11:35 wib
9.827 views
Tak Sabar Sakit, Seorang Gadis Gantung Diri
Ciamis (voa-islam.com) - Diduga frustasi karena penyakit yang dideritanya, seorang gadis nekad mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di desa Kolat, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Rabu, 23 Desember 2009.
"Dari keterangan tim dokter tidak ada bekas penganiayaan, dan dari keterangan saksi dan keluarga, korban prustasi karena mengidap penyakit yang tidak kunjung sembuh," kata Kasat Reskrim Polres Ciamis, AKP Agus Gustiaman.
Peristiwa naas tersebut terjadi di rumah korban pada Selasa (22/12) sekitar pukul 14.00 WIB. Pertama kali jenazah yang tergantung ditemukan oleh adik korban saat pulang sekolah. Akibat peristiwa tersebut adik korban melaporkan kepada orang tuanya yang kebetulan sedang berada di luar rumah masih kampung setempat.
Warga setempat melaporkan kepada pihak yang berwajib dan selanjutnya dilakukan pemeriksaan medis hingga akhirnya korban oleh keluarganya dimakamkan di tempat pemakaman umum desa setempat.
. . . dari keterangan saksi dan keluarga, korban prustasi karena mengidap penyakit yang tidak kunjung sembuh," kata Kasat Reskrim Polres Ciamis.
Pada akhir bulan lalu, seorang perempuan bernama Ice Juniar (24 tahun) ditemukan bunuh diri di West Mall Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (30/11). Beberapa jam berikutnya disusul Reno Fadhilah Hakim yang akhirnya tewas setelah melompat dari lantai lima pusat perbelanjaan Senayan City.
Empat hari kemudian, di Mangga Dua Square, Richard Zulkarnaen ditemukan tak bernyawa. Ia diduga melakukan bunuh diri dengan melompat dari lantai enam gedung di wilayah Jakarta Utara ini.
Pada 14/12/2009, Yani Setiani (12) juga tewas bunuh diri setelah terjun dari lantai 11 Apartemen Gading River View City, Jakarta Utara. Yani diduga depresi karena memiliki pacar yang beranak dan beristri. Terlebih hubungan mereka sudah terlalu jauh.
Disusul berikutnya Linda, tewas karena bunuh diri dari lantai 27 ke lapangan tenis di lantai 7. Diduga di frustasi karena barang-barang elektronik yang dikreditkannya tidak kembali sesuai dengan harapan. Tunggakan pelanggan yang mencapai ratusan juta tersebut membuat Linda frustasi.
Sementara di Malang, Yanu Nurcahyani (23), mahasiswi salah satu perguruan tinggi negeri (PTN) di Kota Malang, Jawa Timur, nekat bunuh diri. Warga Desa Gandusari, Trenggalek, melakukan bunuh diri dengan menenggak racun tikus yang sudah dipersiapkan. Gadis berparas cantik itu diduga nekad bunuh diri karena cemburu dengan kekasihnya.
Banyak faktor yang mempengaruhi maraknya prilaku bunuh diri. Menurut Direktur Rumah Sakit (RS) Jiwa Soeharto Heerdjan, Ratna Mardiyati, maraknya berita di media massa yang mengupas aksi bunuh diri dianggap kalangan psikolog secara tidak langsung memicu bertambahnya pelaku bunuh diri. Pemberitaan di media massa seakan menjadi pembelajaran bagi mereka yang depresi tingkat tinggi sehingga berani memutuskan untuk bunuh diri.
Maraknya berita di media massa yang mengupas aksi bunuh diri dianggap kalangan psikolog secara tidak langsung memicu bertambahnya pelaku bunuh diri.
''Mereka (pelaku aksi bunuh diri, red) melihat contoh cara orang bunuh diri dari media, kemudian berniat untuk mengikuti cara itu, misalnya dengan melompat dari gedung tinggi. Mereka meniru caranya, apalagi cara itu terbukti berhasil," ujarnya (Republika, 20/12/2009).
Fenomena ini harus menjadi perhatian orang tua, guru dan pendidik, dan juga para dai muslim. Fenomena ini jelas menunjukkan lemahnya iman dan mental para pelaku. Seolah-olah mereka menyimpulkan bahwa dengan mengahiri hidupnya urusannya sudah selesai. Tak ada lagi pertangungjawaban dan hisab kelak di akhirat.
Hukum Bunuh Diri
Kesalahan membunuh diri merupakah satu kesalahan yang terlalu besar. Masuk kategori dosa besar dalam kamus Islam. Orang yang membunuh dirinya akan diazab di akhirat kelak sebagaimana dia membunuh dirinya di dunia seperti dijelaskan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
Sesiapa yang terjun dari bukit membunuh dirinya, dia akan terjun ke dalam neraka jahannam kakal di dalamnya selama-lamanya.
Abu Hurairah radliyallah 'anhu meriwayakan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
مَنْ تَرَدَّى مِنْ جَبَلٍ فَقَتَلَ نَفْسَهُ فَهُوَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ يَتَرَدَّى فِيهِ خَالِدًا مُخَلَّدًا فِيهَا أَبَدًا وَمَنْ تَحَسَّى سُمًّا فَقَتَلَ نَفْسَهُ فَسُمُّهُ فِي يَدِهِ يَتَحَسَّاهُ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدًا مُخَلَّدًا فِيهَا أَبَدًا وَمَنْ قَتَلَ نَفْسَهُ بِحَدِيدَةٍ فَحَدِيدَتُهُ فِي يَدِهِ يَجَأُ بِهَا فِي بَطْنِهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدًا مُخَلَّدًا فِيهَا أَبَدًا
“Sesiapa yang terjun dari bukit membunuh dirinya, dia akan terjun ke dalam neraka jahannam kakal di dalamnya selama-lamanya. Siapa yang meminum racun membunuh diiri, racun itu akan berada di dalam gengamannya, dia akan menghirup racun itu di dalam neraka jahannam kekal di dalamnya selama-lamanya. Siapa yang membunuh dirinya dengan besi, maka besi itu akan berada dalam gengamannya, dia akan menikamkannya di perutnya di dalam neraka jahannam, kekal di dalamnya selama-lamanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Daripada Tsabit bin Dhahak radliyallah 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
مَنْ قَتَلَ نَفْسَهُ بِشَيْءٍ فِيْ الدُّنْيَا عُذِّبَ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Maksudnya: “Sesiapa yang membunuh dirinya dengan sesuatu benda di dunia, dia akan diazabkan dengan benda tersebut di hari kiamat.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Firman Allah Ta'ala: “Tergesa-gesa hambaku kepadaKu (dengan membunuh diri), aku haramkan untuknya syurga.”
Dalam sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lainnya, “Dahulu dikalangan umat sebelum kamu ada seorang lelaki yang ada kecederaan (kemudian menjadi ulser), lalu dia tidak bersabar menanggung kesakitannya, lalu dia mengambil pisau dan memotong tangannya sehingga darah tidak berhenti sehinggalah dia mati. Firman Allah Ta'ala: “Tergesa-gesa hambaku kepadaKu (dengan membunuh diri), aku haramkan untuknya syurga.” (HR. Bukhari dan Muslim).
[PurWD/dbs]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!