Kamis, 4 Jumadil Akhir 1446 H / 8 April 2010 09:25 wib
26.369 views
Mengharumkan Muhammadiyah Kok dengan Pamer Aurat?
MEDAN (voa-islam.com) - Maksud Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Drs H Dalail Ahmad MA ini sebenarnya baik. Ia ingin mengharumkan persyarikatan Muhammadiyah dan nama besar Sumatera Utara. Tapi sayang, ia salah jalan, dengan menghalalkan segala cara, termasuk menabrak norma-norma persyarikatan Muhammadiyah tentang adab wanita muslimah.
Alih-alih mengharumkan persyarikatan, Rektor UMSU yang juga menjabat sebagai Ketua PW Muhammadiyah Sumatera Utara mendukung salah satu mahasiswinya, Corina Reviera (19) untuk terjun dalam festival mencari superstar bertajuk “Indonesian Idol.”
Untuk menggapai impiannya itu, Rektor UMSU merilis imbauan di situs resmi UMSU, agar seluruh mahasiswa UMSU mendukung dan mendoakan Corina Reviera, mahasiswi Fisipol UMSU, yang akan tampil di sebuah stasiun televisi swasta, Jum’at 9 April 2010 jam 9 malam.
“Dukungan yang diberikan bisa dengan mengirimkan SMS dukungan kepada Corina Reviera dengan mengetik Orin kirim ke 92## sebanyak-banyaknya. Termasuk juga dengan dukungan doa agar mahasiswa UMSU utusan Sumut ini dapat memenangkan acara tersebut,” imbau Dalail Ahmad dalam website resmi UMSU.
Dalam imbauan tersebut, tak lupa dipajang foto Corina Reviera dengan gaya sensualnya. Tampil tanpa jilbab, rambutnya dibiarkan terburai ke kiri dan ke kanan seperti tertiup angin. Senyumnya diumbar bak artis “panas” papan atas, sementara –astagfirullah– leher yang dibiarkan terbuka dinikmati siapa saja.
...Bagaimana mungkin ada seorang rektor Universitas Muhammadiyah yang juga Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, mengimbau mahasiswanya untuk mendukung dan mendoakan “kadernya” di ajang Indonesian Idol yang jelas-jelas mengumbar aurat itu?...
Lebih lanjut Rektor berharap agar Corina Reviera pada malam nanti dapat memberikan penampilan dan prestasi yang baik. “Kita harus memberikan dukungan,” tekadnya.
Bagi orang yang memahami kemuhammadiyahan, imbauan Rektor UMSU ini jelas sulit dipahami, bahkan sulit dipercaya. Bagaimana mungkin ada seorang rektor Universitas Muhammadiyah yang juga Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, mengimbau mahasiswanya untuk mendukung dan berdoa demi kesuksesan “kadernya” dalam ajang festival Indonesian Idol yang jelas-jelas “mengumbar aurat” itu? Bukankah Muhammadiyah adalah gerakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar? Apakah rektor UMSU itu menilai bahwa buka-bukaan aurat itu adalah dakwah dan perbuatan ma’ruf (kebajikan) yang harus didukung dan didoakan?
Mengharumkan atau Memalukan Muhammadiyah?
Dalam kacamata awam, dengan memisahkan dari nilai-nilai Islam, sepak terjang Corina Reviera memang bisa dianggap sebagai prestasi. Bayangkan, ia berhasil lolos di tengah kompetisi yang ketat dengan 1.705 remaja lainnya, dalam audisi yang berlangsung di Griya Dome Convention Center Medan, tanggal 17-18 Januari 2010 lalu. Perjuangan selama dua hari itu benar-benar tak kenal menyerah, meski harus berpanas-panas dan berdesak-desakan dalam antrean dengan ribuan peserta lainnya.
Corina pun dapat menunjukkan kemampuan vokalnya di hadapan para juri, ”Kata juri suaraku bagus dan punya karakter, tapi memang perlu untuk dilatih lagi,” ujarnya bangga.
Setelah lolos dari audisi di hari pertama, Corina melaju ke tahap selanjutnya yaitu Judging oleh para juri artis, yaitu Anang Hermansyah, Erwin Gutawa dan Rossa.
Penampilan Corina untuk menjadi superstar demi mengharumkan Muhammadiyah dan nama baik Sumatera Utara itu sungguh berani. Dalam website resmi penyelenggara Indonesian Idol, Corina tampil dengan busana yang sama sekali jauh dari kepatutan sebagai seorang warga Muhammadiyah. Tanpa digambarkan secara detil, di sini, pendek kata pakaiannya minim menampakkan aurat wilayah atas. Bagian bawahnya tak perlu lagi diceritakan di sini supaya tidak kebablasan.
...Corina tampil dengan busana yang sama sekali jauh dari kepatutan sebagai seorang warga Muhammadiyah. Pakaiannya minim mengumbar aurat wilayah atas. ...
Dalam audisi tersebut, tak segan-segan, Corina menggoda salah satu juri pria yang belum lama hidup menduda, Anang Hermansyah. Setelah menghampiri Anang, Corina menarik tangan Anang, lalu mengajak ke panggung, kemudian bergoyang bersama mengayunkan goyangan tari perut. Astaghfirullah!! Itulah kelakuan mahasiswi UNSU yang didukung dan didoakan oleh Rektornya.
Corina pun lolos dalam tahap ini dan akan tampil di tahap berikutnya, tanggal 9 April 2010. Entah atas “dukungan” dan “doa” rektor UNSU atau karena keberaniannya memamerkan aurat di hadapan para juri audisi? [taz]
Baca berita terkait:
- Astaga, Mengharumkan Muhammadiyah Kok dengan Pamer Aurat?
- Aneh! Universitas Muhammadiyah Sumut Dukung Audisi 'Pamer Aurat'
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!