Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
13.282 views

Makna Batil Menyebut Jihad Melawan Orang Kafir Sebagai Jihad Kecil

Oleh: Badrul Tamam

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah menjadikan jihad sebagai puncak amal dalam Islam. Shalawat dan salam semoga terlimpah panglima Mujahidin, Nabi kita Muhammad besera keluarga dan para sahabatnya.

Sesungguhnya pada jihad terdapat masa depan umat Islam. Tanpanya, kaum muslimin terhinakan. Musuh-musuh Islam menyadari hal ini, karenanya mereka senantiasa berusaha mematikan semangat jihad dengan berbagai cara.

Melakukan intimidasi terhadap mujahidin merupakan satu cara yang dilakukan musuh Islam untuk melemahkan semangat jihad umat. Penangkapan, memenjarakan, menghukum mati, dan menembak di tempat digunakan untuk menakut-nakuti para mujahidin melanjutkan perjalannya. Namun bagi mujahidin yang sudah menjual jiwa dan raganya kepada Allah dengan surga, semakin besar ujian di jalan Allah, maka semakin nampak kebenaran jalan yang ditempuh dan semakin dekat pertolongan Allah turun.

أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آَمَنُوا مَعَهُ مَتَى نَصْرُ اللَّهِ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (QS. Al-Baqarah: 214)

Dan ketika pertolongan Allah datang kemenangan umat Islam pasti terealisasikan.

إِنْ يَنْصُرْكُمُ اللَّهُ فَلَا غَالِبَ لَكُمْ وَإِنْ يَخْذُلْكُمْ فَمَنْ ذَا الَّذِي يَنْصُرُكُمْ مِنْ بَعْدِهِ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ

Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal.” (QS. Ali Imran: 160)

Benarkah Jihad Qital (Perang) Adalah Jihad Asghar (Kecil)

Cara lain yang ditempuh musuh-musuh Islam dari kaum kafirin dan munafikin untuk melemahkan semangat jihad adalah dengan menghembuskan syubhat adanya amal lain dalam Islam yang lebih agung dari jihad. Tujuannya, agar umat berpaling dari jihad dan meninggalkannya karena ada yang lebih besar pahala dan keutamaannya.

Jihad qital (berperang) melawan orang kafir dan munafik dikategorikan sebagai jihad kecil. Ada jihad yang lebih besar yang harus mendapat perhatian, yaitu jihad Akbar. Dan maksud dari jihad akbar adalah jihad melawan hawa nafsu.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullaah dalam Majmu’ Fatawanya (Juz 11) mengingkari penamaan jihad qital (berperang) melawan orang kafir sebagai jihad kecil. Manurut beliau, jihad melawan orang kafir merupakan salah satu amal yang paling agung dalam Islam. Bahkan, jihad merupakan amal tathawu’ yang paling utama. Beliau melandaskannya pada beberapa dalil dari Al-Qur’an dan hadits tentang keutamaan jihad:

Firman Allah Ta’ala,

لَا يَسْتَوِي الْقَاعِدُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ غَيْرُ أُولِي الضَّرَرِ وَالْمُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فَضَّلَ اللَّهُ الْمُجَاهِدِينَ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ عَلَى الْقَاعِدِينَ دَرَجَةً وَكُلًّا وَعَدَ اللَّهُ الْحُسْنَى وَفَضَّلَ اللَّهُ الْمُجَاهِدِينَ عَلَى الْقَاعِدِينَ أَجْرًا عَظِيمًا

Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak turut berperang) yang tidak mempunyai udzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya satu derajat di atas orang-orang yang duduk. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar.” (QS. Al-Nisa’: 95)

أَجَعَلْتُمْ سِقَايَةَ الْحَاجِّ وَعِمَارَةَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ كَمَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَجَاهَدَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ لَا يَسْتَوُونَ عِنْدَ اللَّهِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

Apakah (orang-orang) yang memberi minuman kepada orang-orang yang mengerjakan haji dan mengurus Masjidilharam, kamu samakan dengan orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta berjihad di jalan Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah; dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada kaum yang dzalim.” (QS. Al-Taubah: 19)

الَّذِينَ آمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ أَعْظَمُ دَرَجَةً عِنْدَ اللَّهِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ  يُبَشِّرُهُمْ رَبُّهُمْ بِرَحْمَةٍ مِنْهُ وَرِضْوَانٍ وَجَنَّاتٍ لَهُمْ فِيهَا نَعِيمٌ مُقِيمٌ  خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا إنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ

Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan. Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (QS. Al-Taubah: 20-22)

Diriwayatkan dalam Shahih Muslim dan lainnya, dari Nu’man bin Basyir radhiyallahu 'anhu, ia berkata: “Aku pernah berada di sisi mimbar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu ada seorang laki-laki berkata, ‘Aku tidak peduli, aku tidak akan melakukan pekerjaan apapun sesudah (masuk) Islam kecuali memberi minum pada orang haji’. Lalu di jawab oleh yang lain, ‘Kalau aku tak peduli, aku tidak mengamalkan amalan apapaun setelah (masuk) Islam kecuali memakmurkan Masjidil Haram’. Lalu berkatalah Ali bin Abi Thalib, ‘Berjihad di jalan Allah lebih utama dari semua amal yang kalian katakan itu’,

Kemudian Umar bin Khattab melarang mereka, “Janganlah kalian berbicara keras di sisi mimbar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tetapi jika sudah selesai shalat (Jum’at) saya akan menanyakannya. Maka bertanyalah Umar kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu Allah Ta’ala menurunkan ayat ini –QS. Al-Taubah: 19-.”

Diriwayatkan dalam Shahihain, dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu 'anhu bertanya, “Wahai Rasulullah, amal apakah yang paling utama di sisi Allah 'Azza wa Jalla?” Beliau menjawab, “Shalat tepat pada waktunya.” Aku bertanya, “Lalu apa?” Beliau menjawab, “Berbakti kepada kedua orang tua.” Aku bertanya, “Lalu apa?” Beliau menjawab, “Berjhad di jalan Allah.” Dia berkata,”Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyampaikan semua itu kepadaku, dan kalau aku bertanya lagi pasti beliau menambahnya untukku.”

Masih dalam Shahihain, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ditanya tentang amal yang paling utama? Beliau menjawab, “Iman kepada Allah dan berjihad di jalan-Nya.” Beliau ditanya lagi, “Lalu apa?” beliau menjawab, “Haji mabrur.”

Diriwayatkan dalam Shahihain bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, “Ya Rasulullah, beritahukan kepadaku amal yang menyamai jihad di jalan Allah?” Beliau menjawab, “Engkau tak akan bisa melaksanakannya atau engkau tak akan kuat.” Dia berkata lagi, “Beritahukan aku tentangnya?” Beliau menjawab, “Apakah engkau mampu, jika seorang mujahid keluar berjihad, engkau berpuasa dan tidak berbuka, shalat dan tidak berhenti?”

Dan dalam Kutub Sunan, dari Mu’adz radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernahberkata kepadanya, “Maukah aku tunjukkan kepadamu akan pokok urusan, tiang dan puncaknya? Pokok urusan adalah Islam, tiangnya adalah jihad, sedangkan puncaknya adalah jihad fi sabilillah.”

Dalil-dalil tentang keutamaan jihad di atas disebutkan oleh Ibnu Taimiyah sesudah beliau mengomentari hadits yang menerangkan bahwa jihad terhadap orang kafir adalah jihad asghar (kecil). Beliau berkata, “Adapun hadits yang diriwayatkan oleh sebagian mereka bahwa beliau shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda pada waktu Perak Tabuk,

رَجَعْنَا مِنْ الْجِهَادِ الْأَصْغَرِ إلَى الْجِهَادِ الْأَكْبَرِ

Kita pulang dari jihad kecil menuju jihad besar,” tidak ada dasarnya dan tidak seorang pun ahli ma’rifat yang meriwayatkannya sebagai perkataan dan perbuatan Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Bagaimanapun, jihad melawan kaum kafir adalah termasuk amalan terbesar dan paling utama.” (Majmu’ Al-Fatawa 11/197, dan Al-Furqan Baina Awliya` Ar-Rahman wa Awliya` Asy-Syaithan: 46).

Pernyataan beliau ini, oleh Syaikh al-Albani dalam Silsilah Shahihah, seolah-olah menunjukkan bahwa beliau rahimahullaah mengingkari penamaan jihad (berperang melawan orang kafir) sebagai jihad asghar (jihad kecil).

Makna Batil Jihad kecil

Nampak dari lafadz hadits dhaif di atas bahwa yang dimaksud dari jihad kecil adalah jihad qital (perang) melawan orang-orang kafir pada perang Tabuk. Makna ini tertolak karena meremehkan kedudukan jihad fi sabilillah, merendahkan kemuliaannya dalam Islam dan perannya untuk membela eksistensi dan kemuliaan umat Islam ketika mendapat serangan musuh dan kezaliman penguasa tiran lagi sombong.

Nash-nash Al-Qur’an dan sunnah syarifah banyak menyebutkan tentang keutamaan jihad dan kedudukannya yang sangat mulia dalam Islam. Di antara dalil sudah disebutkan oleh Ibnu Taimiyah dalam nukilan di atas. Karenanya tidak layak amal jihad yang sangat dimuliakan Islam disebut sebagai jihad kecil.

Kedudukan Hadits Jihad Besar dan Jihad Kecil

Kaum yang menomorduakan jihad qital berargumen dengan hadits yang sangat masyhur. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda sewaktu pulang dari perang Tabuk,

رَجَعْنَا مِنَ الْجِهَادِ الْأَصْغَرِ إِلَى الْجِهَادِ الْأَكْبَرِ . قَالُوْا وَمَا الْجِهَادُ الْأَكْبَرُ ؟ قَالَ جِهَادُ الْقَلْبِ

 “Kita telah kembali dari jihad kecil menuju jihad yang lebih besar.” Mereka berkata, “Apakah jihad yang lebih besar itu?” Beliau menjawab, “Jihad hati.” (HR. Al-Baihaqi dalam Az-Zuhd (384) dan Al-Khathib Al-Baghdadi dalam Tarikh Baghdad (Bab Al-Wawi/Dzikr Al-Asma` Al-Mufradah) dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu 'Anhuma. Al-Mizzi dalam Tahdzib Al-Kamal (biografi Ibrahim bin Abi Ablah Al-Adawi/210) dan Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimasyq (biografi Ibrahim bin Abi Ablah); dari Ibrahim bin Abi Ablah.

Imam As-Suyuthi mengatakan, “Diriwayatkan Ad-Dailami, Al-Baihaqi dalam Az-Zuhd, dan Al-Khathib.”[Jami’ Al-Ahadits (15164)]

Dalam riwayat Al-Khathib disebutkan, bahwa ketika Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dan para sahabat baru saja dari suatu peperangan, beliau bersabda kepada mereka,

قَدِمْتُمْ خَيْرَ مَقْدَمٍ مِنَ الْجِهَادِ الْأَصْغَرِ إِلَى الْجِهَادِ الْأَكْبَرِ . قَالُوْا : وَمَا الْجِهَادُ الْأَكْبَرُ ؟ قَالَ : مُجَاهَدَةُ الْعَبْدِ هَوَاهُ

Kalian telah kembali ke tempat kedatangan terbaik, dari jihad yang lebih kecil menuju jihad yang lebih besar.” Para sahabat berkata, “Apakah jihad yang lebih besar itu? Nabi bersabda, “Jihad seorang hamba melawan hawa nafsunya.

Derajat Hadits tersebut adalah Dha’if.

Al-Baihaqi berkata, “Hadits ini sanadnya lemah.”

As-Suyuthi menukil dari Ibnu Hajar, “Hadits ini sangat terkenal dan sering diucapkan. Ia adalah perkataan Ibrahim bin Abi Ablah dalam Al-Kunanya An-Nasa`i.”[Ad-Durar Al-Muntatsarah fi Al-Ahadits Al-Musytaharah (1/11)]

Al-Iraqi mendha’ifkan hadits ini dalam Takhrij Ahadits Al-Ihya` (2567).

Ibnu Taimiyah berkata, “Tidak ada dasarnya dan tidak seorang pun ahli makrifat yang meriwayatkannya sebagai perkataan dan perbuatan Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Bagaimanapun, jihad melawan kaum kafir adalah termasuk amalan yang terbesar dan paling utama.”[ Majmu’ Al-Fatawa: 11/197, dan Al-Furqan Baina Awliya` Ar-Rahman wa Awliya` Asy-Syaithan: 46]

Dalam Silsilah Al-Ahadits Adh-Dha’ifah (2460), Syaikh Al-Albani berkata, “Hadits mungkar.” Dan dalam Dha’if Al-Jami’ Ash-Shaghir (8510), Al-Albani mendha’ifkannya. (Takhrij hadits dinukil dari tulisan Ust. Abduh Zulfidar Akaha dalam http://abduhzulfidar.blogspot.com)

[PurWD/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Jihad Fie Sabilillah lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X