Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
7.129 views

Cerbung Kisah di Garis Depan: Hilyah

Assalamu'alaikum Muslimah salihah, sahabat voa-islam yang dirahmati Allah. Mulai hari ini akan ada cerbung alias cerita bersambung di rubrik muslimah. Waktu tayangnya insya Allah tiap Rabu dan Sabtu. 

Jadi biar berimbang ya antara artikel dengan tulisan fiksi yang lebih sastrawi. Bagus untuk mengasah imajinasi dan melembutkan hati dengan membaca karya fiksi islami. Oke silakan nikmati saja sajian bagian pertama dari cerbung ini.

Selamat membaca.

Salam :)

---------------------

Kisah di Garis Depan: Hilyah

Oleh: Fillah

Pintu tengah dibuka pelan, seorang wanita tergesa-gesa membawa nampan kue basah dan gelas air mineral. Sekilas mata kami beradu, ia menyipit. Mungkin bibirnya mengulas senyum, pipinya menggembul membuat matanya menyipit. Aku mengangguk canggung. Diam-diam aku merutuki diri sendiri yang begitu lancang duduk di sini sebelum ia muncul.

Ia bergegas melewatiku, langkahnya besar-besar, gamis hitam panjangnya sedikit mengganggu. Aku pikir dia malu harus berjalan ke depan membawa nampan dihadapan ajnabi, atau mungkin suara tangis bayi di dalam rumah membuat konsentrasinya buyar. Lima langkah setelah melewatiku, ia terjatuh.

Pranggg

...

Nampannya ikut terlepas. Aku lihat satu dua kue basah jatuh, gelas air mineral berhamburan. Ia berlutut kaget seraya cepat-cepat memungut kue dan gelas air mineral.

Sedikit ceroboh, mungkin ia grogi pertama kali berjumpa denganku.

"Maaf."

Ia berucap pelan seraya menatapku.

"Sebentar ya," katanya lagi. Aku hanya mengangguk-angguk.

Setelah mengantar nampan untuk para lelaki di depan, ia duduk dan mengucap salam.

"Maafkan sedikit keriuhan ini. Sudah lama ya menunggu?"

"Ah gapapa, baru saja sampai," aku menggeleng pelan. Ia mengulurkan tangan, menggenggam erat.

"Kenalkan, Hilyah." Aku menjabat tangannya, "Atikaa."

Hilyah. Aku suka namanya. Seperti melafalkan kerinduan yang disekat begitu jauh. Mengucap namanya, buatku seperti menghembuskan nafas kelegaan. Mungkin sifatnya meneduhkan, aku bisa melihatnya dari mata yang menyiratkan senyuman hangat. Jika awal perkenalan seringkali seperti basa-basi, ia tidak. Aku menyukai perkenalan ini.

Aku membenci setiap awal perkenalan. Bertemu orang-orang baru yang harus aku selami satu persatu pikirannya. Harus pula menyeimbangkan gagasan agar tetap satu frekuensi saat berbicara. Seringkali aku memilih diam, bicara dengan kosa kata paling sopan yang aku miliki atau bolak balik mengetik ucapan saat chatting agar tidak jatuh dalam citra orang memalukan yang kelak akan selalu dikenang.

Tapi yang ini tidak. Hilyah berbeda.

Kami sama-sama diam setelah saling menyebutkan nama. Hilyah menyodorkan sebuah gelas mineral, mempersilahkan agar aku meminumnya. Lagi-lagi aku mengangguk canggung. Oh ibu.. aku ingin jadi gadis kecil saja, bisa bersembunyi dibalik punggungmu saat aku terjebak dalam situasi seperti ini. Atau mungkin jadi bocah pencari perhatian tanpa rasa malu, tanpa penghakiman karena toh setiap anak kecil selalu dimaafkan, bukan? Walau entah seberapa memalukan kelakuannya.

Pintu tengah dibuka kembali, seorang wanita paruh baya menggendong bayi cantik, bajunya merah dengan rok rumbai-rumbai. Dibelakangnya, dua anak kecil tertawa riang mendorong sepeda.

Hilyah mengenalkan wanita paruh baya itu sebagai ibu mertua. Aku menyalami tangannya, sedang ia merangkulku dalam pelukannya. Ah ibu.. Setiap wanita yang sudah menjadi ibu, sering kurasa mengalirkan cinta dalam pelukannya.

Bayi cantik berbaju merah itu sudah dipangku Hilyah. Matanya bulat dengan hidung tinggi dan rambut hitam pekat. Besar nanti ia pasti benar-benar jadi gadis cantik yang menawan. "Ini namanya Sumayyah. Beri Ammah senyum manis ya sayang" katanya lembut. Aku mengelus pipinya, menggemaskan dengan wangi minyak telon. "Sholih, sini sebentar nak. Salam pada Ammah. Ini Isy Kariiman dan ini Syahiidan"

Dua bocah laki-laki yang tadi mengekor dibelakang sepeda mencium tanganku. Lalu tertawa memamerkan giginya yang hampir punah. Aku ikut tertawa menunjuk giginya. Mereka meringis malu. "Korban permen" kata Hilyah sambil tertawa.

"Oh ya! Selamat. Kemarin sebenarnya kami ingin datang, tapi Kariim dan Syahiid panas tinggi. Barakallahu laki, wa baraka ‘alayka wa jama’a baynakuma fii khayr. Aku penasaran bagaimana kisahnya kamu dan Mas Haqi bisa bertemu" Tangannya mengulurkan sebuah kado segi empat.

  -----***-------****-----

Suami Hilyah dan suamiku berkawan baik. Berasal dari kota yang sama, kota dengan lambang cangkir teh. Mereka teman nongkrong, teman bicara, teman ideologi dan ia satu-satunya teman yang nekad datang ke pernikahan kami setelah nyasar selama 6 jam. Mereka pernah sama-sama menahan lapar sehari penuh ditengah kota yang orang-orang bilang surga makanan. Tidak  ada makanan halal, sedang street food begitu menggoda. Jam 10  malam mereka berseru gembira bertemu pedagang nasi goreng  dari Jawa. Meminta agar dibuatkan makanan tanpa daging dan arak. Mereka menyuap nasi sambil berlinang air mata.

Petang ini, kami akan bersama dalam satu perjalanan. Anak-anak sudah hilir mudik melongok kedalam kendaraan sambil mengoceh kapan akan berangkat. Hilyah bilang ia tidak akan ikut, "aku ingin tahu seberapa tangguh suamiku mampu pergi dengan dua anak berisik tanpa ibunya" katanya seraya tertawa. Tapi dua anaknya protes, "Ummi dan Sumayyah harus ikut!" Syahiid sudah siap dengan airmata sedang Kariim tidak berhenti memprovokasi adiknya.

"Kalau ummi tidak ikut, siapa yang akan menggendong aku ke kamar mandi supaya tidak ngompol?"

"Ada Baba, nak. Bukannya tiga hari ini kau tidur dengan Baba dan everything it's okey, right?" Hilyah mencoba membujuk Kariim yang terus merajuk.

"Tapi Baba tidak bisa membuat susu seenak Ummi"

"Bisa. Baba bisa buat susu lebih enak dari ummi"

Syahiid hanya menonton pembicaraan ibunya dan Kariim dengan tampang sedih. Pipinya melorot ke bawah sedang bibirnya menggerucut.

"Tidak bisa, Ummi. Pokoknya Ummi harus ikut dengan Baba. Syahiid, kita harus pergi dengan Ummi dan Sumayyah. Iya kan?" Kariim meminta persetujuan adiknya. Syahiid mengangguk-angguk sedih. Air matanya sudah turun deras. Ia merintih sedih.

"Ya ya. Baiklah" Hilyah mengalah. Dua bocah itu memekik gembira. Ajaibnya air mata Syahiid sudah tidak menetes lagi. Misi anak-anak selalu sukses dengan dramanya.

#Bersambung

Ilustrasi: Google

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Muslimah lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News
Pejuang Palestina Terlibat Pertempuran Jarak Dekat Dengan Pasukan Israel Di Sekitar RS Al-Shifa Gaza

Pejuang Palestina Terlibat Pertempuran Jarak Dekat Dengan Pasukan Israel Di Sekitar RS Al-Shifa Gaza

Kamis, 28 Mar 2024 22:02

Malaysia Dakwa Pemilik Toserba Dan Pemasok Kaus Kaki Bertuliskan ‘Allah’

Malaysia Dakwa Pemilik Toserba Dan Pemasok Kaus Kaki Bertuliskan ‘Allah’

Kamis, 28 Mar 2024 21:17

Euro-Med: Militer Zionis Israel 'Eksekusi' 13 Anak Di Sekitar Rumah Sakit Al-Shifa Gaza

Euro-Med: Militer Zionis Israel 'Eksekusi' 13 Anak Di Sekitar Rumah Sakit Al-Shifa Gaza

Kamis, 28 Mar 2024 20:28

Meta Diperintahkan Hapus Larangan Kata 'Syahid' Di Postingan Medsos

Meta Diperintahkan Hapus Larangan Kata 'Syahid' Di Postingan Medsos

Kamis, 28 Mar 2024 15:37

IHATEC dan GHCC Korea Jalin Kerja Sama Strategis Kembangkan Ekosistem Produk Halal

IHATEC dan GHCC Korea Jalin Kerja Sama Strategis Kembangkan Ekosistem Produk Halal

Kamis, 28 Mar 2024 08:36

Osama Hamdan: Kematian Wakil Komandan Al-Qassam Marwan Issa Belum Terkonfirmasi

Osama Hamdan: Kematian Wakil Komandan Al-Qassam Marwan Issa Belum Terkonfirmasi

Rabu, 27 Mar 2024 21:01

Ini Pesan KH Bachtiar Nasir kepada Calon Hakim Diklat Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung RI

Ini Pesan KH Bachtiar Nasir kepada Calon Hakim Diklat Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung RI

Rabu, 27 Mar 2024 18:00

12 Warga Gaza Tewas Tenggelam Saat Ambil Bantuan Kemanusiaan Di Pantai

12 Warga Gaza Tewas Tenggelam Saat Ambil Bantuan Kemanusiaan Di Pantai

Rabu, 27 Mar 2024 17:15

6.000 Kali Khatam Al-Qur'an, Begini Metode Yang Dilakukan Pesantren Nuu Waar AFKN

6.000 Kali Khatam Al-Qur'an, Begini Metode Yang Dilakukan Pesantren Nuu Waar AFKN

Rabu, 27 Mar 2024 16:29

Palestina Aman, Publik Dibohongi?

Palestina Aman, Publik Dibohongi?

Rabu, 27 Mar 2024 07:22

Puasa Jangan Lemas!

Puasa Jangan Lemas!

Rabu, 27 Mar 2024 07:09

Polemik Film ‘Kiblat’, MUI: Sutradara Film Horor Perlu Menempatkan Simbol Islam Secara Adil

Polemik Film ‘Kiblat’, MUI: Sutradara Film Horor Perlu Menempatkan Simbol Islam Secara Adil

Selasa, 26 Mar 2024 22:15

Tgk Yusran Hadi Ajak Umat Islam Untuk Bantu Saudara-Saudara Seiman Di Gaza Palestina

Tgk Yusran Hadi Ajak Umat Islam Untuk Bantu Saudara-Saudara Seiman Di Gaza Palestina

Selasa, 26 Mar 2024 21:20

Militer Zionis Israel Gunakan Amunisi Era 1950-an Di Tengah Kekurangan Pasokan Dalam Perang Di Gaza

Militer Zionis Israel Gunakan Amunisi Era 1950-an Di Tengah Kekurangan Pasokan Dalam Perang Di Gaza

Selasa, 26 Mar 2024 17:12

'Israel' Derita Lebih Dari 3.600 Korban Tewas Atau Terluka Sejak Dimulainya Perang Di Gaza

'Israel' Derita Lebih Dari 3.600 Korban Tewas Atau Terluka Sejak Dimulainya Perang Di Gaza

Senin, 25 Mar 2024 12:34

Tentara Zionis Israel Perkosa Wanita Palestina Di Rumah Sakit Al-Shifa Sebelum Bunuh Mereka

Tentara Zionis Israel Perkosa Wanita Palestina Di Rumah Sakit Al-Shifa Sebelum Bunuh Mereka

Senin, 25 Mar 2024 09:43

Turunnya Angka Pernikahan, Tanda Masyarakat Makin Cerdas?

Turunnya Angka Pernikahan, Tanda Masyarakat Makin Cerdas?

Senin, 25 Mar 2024 02:20

Kota Layak Anak, benarkah Solusi Persoalan Anak?

Kota Layak Anak, benarkah Solusi Persoalan Anak?

Senin, 25 Mar 2024 02:01


MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X