Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
8.434 views

Presiden Mohammad Mursi : Saat Datangnya Ujian Terhadap Ikhwan

Jakarta (voa-islam.com) Pasti bagi Mukmin akan mendapatkan ujian dari Allah Rabbul Alamin. Hal itu sudah termaktuf dalam Al-Qur'an, Surah al-Ankabut. Apakah dia seorang Mukmin yang sejati, atau hanya Mukmin yang lemah? Allah Rabbul Alamin telah memberikan ujian kepada Mukmin, seperti pernah dialami oleh para shalafushalih.

Diantaranya, ujian itu seperti yang dialami oleh Shahabat Bilal bin Rabah. Bilal lulus. Saat menerima ujian yang sangat berat dari kafir Qurays. Tidak bergeming dalam mempertahankan keimanannya. Imbalannya bagi Bilal mendapatkan kenikmatan yang kekal. Di surga yang sangat mulia dan indah dari Allah Rabbul.

Allah Rabbul Alamin tidak akan pernah membiarkan Mukmin, ketika dia menyatakan dirinya beriman, tanpa ujian. Ujian yang diberikan oleh Allah Rabbul Alamin itu, hanya akan menggambarkan kualitas iman seorang Mukmin. Semakin tinggi tingkat keimanan Mukmin, semakin tinggi pula ujian yang akan diterima oleh Mukmin. Sampai Allah Rabbul Alamin akan menjadi ridho kepada Mukmin, dan akan mendapatkan tingkatan yang paling mulia sebagai : "Mukmin Haqqon" (Mukmin Sejati).

Jamaah Ikhwan di Mesir yang didirikan tahun 1928, oleh Hasan al-Banna, dan pendiri Jamaah itu, syahid di tembak penguasa Mesir, di tahun l949. Sesudah, Hasan al-Banna, gugur, mihnah (cobaan), yang dialami oleh para anggota pemimpin Ikhwan, tetap terus berlangsung. Sepanjang sejarah sejak berdirinya di tahun 1928, Ikhwan tak pernah berhenti menghadapi mihnah dari musuh-musuhnya. Para pemimpin Ikhwan tetap bertahan, dan istiqomah, dan berhasil membawa bahtera Jamaah Ikhwan, berlayar menccapai tujuannya, yaitu Allah Rabbul Alamin sebagai tujuannya.

Para anggota dan pemimpin Jamaah Ikhwan keluar masuk penjara, sejak tahun 1928 sampai tahun 2011. Tanpa henti-henti. Mereka terus berhadap-hadapan dengan para "thogut", tanpa merasa letih dan takut. Karena, mereka hanya menjadikan Allah Azza Wa Jalla  sebagai penolong mereka. Inilah rahasia mengapa para anggota dan pemimpin Jamaah Ikhwan mampu bertahan, hingga hampir 100 tahun, secara terus-menerus berhadap-hadapan dengan para "thogut" di Mesir. Tanpa letih dan bosan.

Tetapi, sekarang setelah Jamaah Ikhwan menggenggam kekuasaan, datang cobaan, yang tak kalah beratnya, seperti ketika menghadapi mihnah dari para "thogut", dan musuh-musuh Allah Rabbul Alamin, dan mereka  mulai mendekati Presiden Mohammad Mursi.

Apakah Jamaah Ikhwan dan para pemiminnya, selanjutnya akan tetap dapat menggenggam dengan erat, dan tidak akan berubah terhadap asas tujuannya, yang menjadikan Allah Rabbul sebagai ghoyahnya (tujuannya)? Mungkinkah Jamaah Ikhwan akan mengubah tujuannnya atau seluruh tujuannya, dan melepaskan tujuannya yang pokok dan asas, di mana Jamaah Ikhwan tujuannya (ghoyahnya) adalah Allah Rabbul Alamin.

Pertama, Presiden Mesir Muhammad Mursi, menghadapi para jenderal Mesir, yag tidak ingin kaum Islamis, memegang dan mengendalikan negara. Militer terus berusaha mereduksi atau menghapus wewenang kekuasaan yang dipegangnya. Tantangan ini tidak mudah.

Di belakang militer, berbagai kepentingan, terutama dari  kaum nasionalis, sekuleris, Koptik, dan termasuk Zionis-Israel. Inilah yang menjadi tantangan baru bagi Mohammad Mursi. Bagaimana mengelola dan mengantisipasi situasi dan proses politik yang harus dijalankannya di masa depan?

Belum lama ini, Mohammad Mursi melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya ke Saudi Arabia, yang merupakan sekutu utama Amerika Serikat di kawasan Timur Tengah. Arab Saudi menjadi "back bond" (tulang punggung) bagi Amerika Serikat, bukan hanya memasok minyak yang melimpah ke Amerika Serikat yang sangat dibutuhkan bagi industrinya, tetapi Arab Saudi juga menjadi pangkalan militer Amerika Serikat di kawasan Teluk.

Arab Saudi telah memerankan dengan sangat efektif membasmi kaum Islamis, terutama kelompok-kelompok yang dituduh sebagai ancaman bagi kepentingan Amerika Serikat, seperti Jamaah Al-Qaidah. Arab Saudi mengeleminir seluruh kekuatan kelompok al-Qaidah dengan bantuan Amerika Serikat, melalui operasi intelijen maupun militer langsung. Sudah banyak tokoh dan anggaota jaringan Al-Qaidah yang ditangkap dan dipenjara. Tidak sedikit pula tokoh al-Qaidah yang sudah dibunuh.

Raja Abdullah yang sangat "very close" (dekat) dengan Washington itu, belum lama ini mengangkat Pangeran Bandan bin Sultan, yang pernah menjadi Duta Besar Arab Saudi di Washington, selama lebih 20 tahun, dan diangkat menjadi Kepala Intelijen Arab Saudi. Di mana Pangeran Bandar bin Sultan memiliki hubungan yang sangat eksklusif dengan para penjabat tingkat tinggi di Gedung Putih, Pentagon, dan CIA.

Lalu. Ketika Mohammad Mursi bertemu dengan Raja Abdullah, tidak tanggung-tanggung, hubungan Mesir-Arab Saudi, yang sebelumnya menghadapi ketenggangan diplomatik, akibat seorang pengacara Mesir, yang mengkritik serta pemerintahan Arab Saudi, dan melakukan Umroh, ditangkap dan ditahan pihak Arab Saudi.

Tetapi, ketika Mohammad Mursi bertemu dengan Raja Abdullah, ketegangan itu berakhir, bahkan Raja Abdullah memberikan bantuan kepada Mesir, yang sangat fantastis senilai $ 8 miliar dollar! Inilah ujian pertama kepada Presiden Mohammad Mursi, yang mewakili Gerakan Jamaah Ikhwan.

Kedua, Presiden Mohammad Mursi mengahadapi menuver politik dari Washingtong, di mana bukan hanya Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengundang Mursi ke Gedung Putih, bulan September mendatang. Tetapi, Gedung Putih, sudah lebih dahulu mengirimkan tokoh utamanya ke Cairo, yaitu Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary R. Clinton, yang kemudian bertemu dengan Presiden Mohammad Mursi, dan berikutnya bertemu dengan Kepala Dewan Agung Militer (SCAF), Marsekal Mohammad Husien Tantawi.

Hallary yang sudah bertemu dengan Mursi itu, langsung memberikan dukungan kepada Presiden Mursi, dan menekan kepada militer, agar menghormati hasil pilihan rakyat. Sekaligus, Hallary yang menyatakan menghapus utang Mesir,  senilai $ 1 miliar dollar. Hallary juga menjanjikan bantuan senilai $ 60 juta dollar, bagi kebutuhan pangan, mengatasi krisis ekonomi Mesir.

Tetapi, dibalik kunjungan Hallary itu, tersirat kekawatiran masa depan perjanjian Camp David, antara Mesir-Israel. Kemudian,  Mursi menegaskan ingin tetap menjaga perdamaian atas Timur Tengah.

Tetapi, sebelumnya Presiden Mohammad Mursi, menegaskan akan melakukan referendum terhadap perjanjian Camp David. Apakah rakyat Mesir akan tetap menyetujui dilanjutkan atau dibatalkan perjanjian itu, diserahkan kepada rakyat? Inilah masalah politik yang sangat pelik.

Sementara itu, Mohammad Mursi, sudah menegaskan komitmennya mendukung perjuangan Hamas, guna menccapai kemerdekaan Palestina. Bahkan, pemimpin Hamas, Khaled Misy'al dan Ismail Haniyah telah pula bertemu dengan Presiden Mursi di Istana Cairo. Apakah Presiden Muhammad Mursi akan tetap pada komitmennya?

Usai kunjungannya ke Cairo Hallary Clinton terbang ke Tel Aviv dan bertemu dengan Presiden Israel Shimon Peres, serta Perdana Menteri Benyamin Netanyahu, menjelaskan hasil pertemuannya dengan Mursi. Hallary telah melakukan perannya sebagai "broker politik" antara Washington, Cairo, dan Tel Aviv. Semuanya itu, tujuannya hanya ingin menyelamatkan masa depan Israel di tengah situasi perubahan yang luas di Timur Tengah.

Kunjungan Hallary Clinton ke Cairo itu, tak lama kemudian disusul dengan kunjungan Menteri Pertahanan Amerika,  Leon Panetta, dan bertemu dengan Mohammad Mursi dan Marsekal Tantawi. Leon Panetta, yang pernah menjadi Kepala CIA itu, menjadi utusan kedua, tokoh atau pejabat puncak dari Washington ke Cairo. 

Betapa sekarang ini, Presiden Mohammad Mursi, menghadapi "pressure politik" (tekanan politik), dari sekeliling negara-negara yang menjadi sekutu Zionis-Israel. Zionis-Israel merasa sangat cemas dengan perubahan politik di Mesir. Di mana kekuasaan di Mesir, sekarang jatuh ke tangan Jamaah Ikhwan. Mesir bukan hanya strategis secara geopolitik, tetapi kekuasaan di Mesir, yang jatuh ke tangan Ikhwan, bagi Zionis-Isral itu, sebuah malapetaka.

Ketika pemerintahan Presiden George Bush, yang berkuasa di Gedung Putih, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Condoleeza Rice, menyatakan sumpahnya, tidak akan melakukan dialog dan kontak dengan Ikhwan. Tetapi, sekarang Washington melakukan pragmatisme politik dengan mengirim dua orang tokohnya Hallary dan Leon Panetta menemui Presiden Mohammad Mursi.

Sanggupkah Jamaah Ikhwan di Mesir bertahan dan tetap berkomitmen dengan tujuannya, dan menjadikan Allah Rabbul Alamin, tetap sebagai tujuannya (ghoyah)nya? Apakah sebaliknya Jamaah Ikhwan di Mesir dan Mohammad Mursi akan melakukan tanazzul (kompromi) dengan musuh-musuh Allah dan orang-orang Mukmin? Wallahu'alam.




Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Opini Redaksi lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X