Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
4.436 views

Anggota Keluarga Pejuang Taliban Diusir Dari Lembah Swat

Peshawar (Voa-Islam.com) - Hanya karena mereka merupakan keluarga dari orang-orang yang di duga sebagai pejuang Islam Taliban, dewan lokal mengusir keluarga-keluarga tersebut dari lembah Swat Pakistan. Dengan alasan keamanan pihak militer pakistan kemudian mengumpulkan mereka di sebuah kamp yang di jaga oleh puluhan polisi dan tentara. Meskipun terlihat aman, namun mereka tidak dapat keluar masuk kamp tempat tinggal mereka tanpa izin dari pihak keamanan, sehingga ini bisa menimbulkan kecurigaan bahwa mereka di usir dan dikumpulkan di satu kamp yang di jaga militer agar mereka bisa terus-menerus diawasi.

Sekitar 130 orang keluarga dari orang-orang yang diduga pejuang Taliban telah diusir dari lembah Swat Pakistan dan sekarang tinggal di sebuah kamp yang dijaga oleh militer, kata para pejabat dan saksi mengatakan.

Pihak militer yang memerangi Taliban dari distrik barat laut Pakistan tahun lalu dan yang saat ini bertanggung jawab untuk keamanan di wilayah tersebut mengatakan para keluarga itu di usir oleh dewan lokal atau jirga karena keluarga mereka (pejuang Taliban) menolak untuk menyerah.

"Ada sekitar 25 keluarga dan 130 individu," kata Kolonel Akhtar Abbas, seorang juru bicara militer di Swat, kepada AFP melalui telepon.

"Jirga mengusir orang-orang ini karena ada ketakutan bahwa mereka masih memberikan dukungan kepada pejuang Taliban dan pembunuhan yang di targetkan dimulai di daerah tersebut," kata juru bicara itu.

..Keluarga-keluarga tersebut diusir keluar setelah tenggat waktu 20 Mei bagi para pejuang Taliban untuk menyerah berakhir..

Keluarga-keluarga tersebut diusir keluar setelah tenggat waktu 20 Mei bagi para pejuang Taliban untuk menyerah berakhir dan militer mengumpulkan mereka ke kamp dengan alasan "atas dasar kemanusiaan", kata Abbas.

Beberapa pembunuhan baru-baru ini telah mencapai target anggota komite perdamaian lokal dan para tetua masyarakat di daerah Kabal Swat utara, yang dianggap sebagai basis Taliban sebelum serangan tentara.

Para pria, wanita dan anak-anak tinggal di tenda-tenda di sebuah kamp pengungsi Afghanistan di Palai mantan, daerah tandus dan pegunungan di wilayah Malakand, sekitar 130 kilometer (80 mil) utara Peshawar, kata saksi.

Salah satu wartawan lokal yang mengunjungi wilayah itu mengatakan mustahil untuk memasuki atau meninggalkan kamp tanpa izin dari militer dan bahwa tempat itu dijaga ketat oleh puluhan polisi dan tentara.

Pihak militer mengatakan kepada AFP pada Selasa bahwa tidak akan mungkin untuk mengunjungi kamp setidaknya selama beberapa hari.

Petugas koordinasi distrik lokal Marwat Javed mengatakan keluarga-keluarga tersebut sedang disimpan di "tahanan perlindungan" untuk keamanan mereka sendiri karena mungkin operasi militer akan segera terjadi di Kabal.

"Ada ketakutan bahwa keluarga-keluarga tersebut memberikan informasi atau mendukung pejuang Taliban. Itulah sebabnya mereka telah dipindah di sini dan dimasukkan ke dalam kamp, "kata Marwat kepada AFP.

..Kami menentang hukum tanggung jawab kolektif. Jika seseorang menjadi pejuang militan, keluarganya tidak seharusnya dihukum..

Ketika ditanya apakah "penahanan" terhadap orang terlantar adalah sah, Marwat menjawab: "Situasinya sangat tegang dan orang-orang marah. Ada ketakutan bahwa orang-orang ini akan memberikan informasi dan dukungan kepada para pejuang Taliban".

Ketika dihubungi oleh AFP, kementerian informasi dari provinsi barat laut Pakistan Khyber Pakhtunkhwa (KP) provinsi, Mian Iftikhar Hussain menolak memberikan komentar.

Namun Komisi Hak Asasi Manusia independen Pakistan (HRCP) yang mengkritk pengusiran mengatakan hal itu pelanggaran hukum karena mengusir keluarga militan dan meminta pemerintah untuk mengambil tindakan terhadap dewan suku.

"Ini melanggar hukum. Seseorang yang berdomisili di suatu daerah tidak dapat dikeluarkan, "kata Kamran Arif, wakil presiden HRCP provinsi KP.

"Kami menentang hukum tanggung jawab kolektif. Jika seseorang menjadi pejuang militan, keluarganya tidak seharusnya dihukum, "kata Arif kepada AFP.

"Lashkar (milisi lokal) atau dewan kesukuan tidak memiliki wewenang untuk mengusir atau menghukum siapa saja dan pemerintah harus mengambil tindakan terhadap itu," tambahnya . - AFP

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News
Berikan Pelatihan Pengurusan Jenazah, Ibu-ibu: 'Ternyata, Selama Ini Kita Salah'

Berikan Pelatihan Pengurusan Jenazah, Ibu-ibu: 'Ternyata, Selama Ini Kita Salah'

Jum'at, 29 Mar 2024 13:12

Pejuang Palestina Terlibat Pertempuran Jarak Dekat Dengan Pasukan Israel Di Sekitar RS Al-Shifa Gaza

Pejuang Palestina Terlibat Pertempuran Jarak Dekat Dengan Pasukan Israel Di Sekitar RS Al-Shifa Gaza

Kamis, 28 Mar 2024 22:02

Malaysia Dakwa Pemilik Toserba Dan Pemasok Kaus Kaki Bertuliskan ‘Allah’

Malaysia Dakwa Pemilik Toserba Dan Pemasok Kaus Kaki Bertuliskan ‘Allah’

Kamis, 28 Mar 2024 21:17

Euro-Med: Militer Zionis Israel 'Eksekusi' 13 Anak Di Sekitar Rumah Sakit Al-Shifa Gaza

Euro-Med: Militer Zionis Israel 'Eksekusi' 13 Anak Di Sekitar Rumah Sakit Al-Shifa Gaza

Kamis, 28 Mar 2024 20:28

Meta Diperintahkan Hapus Larangan Kata 'Syahid' Di Postingan Medsos

Meta Diperintahkan Hapus Larangan Kata 'Syahid' Di Postingan Medsos

Kamis, 28 Mar 2024 15:37

IHATEC dan GHCC Korea Jalin Kerja Sama Strategis Kembangkan Ekosistem Produk Halal

IHATEC dan GHCC Korea Jalin Kerja Sama Strategis Kembangkan Ekosistem Produk Halal

Kamis, 28 Mar 2024 08:36

Osama Hamdan: Kematian Wakil Komandan Al-Qassam Marwan Issa Belum Terkonfirmasi

Osama Hamdan: Kematian Wakil Komandan Al-Qassam Marwan Issa Belum Terkonfirmasi

Rabu, 27 Mar 2024 21:01

Ini Pesan KH Bachtiar Nasir kepada Calon Hakim Diklat Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung RI

Ini Pesan KH Bachtiar Nasir kepada Calon Hakim Diklat Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung RI

Rabu, 27 Mar 2024 18:00

12 Warga Gaza Tewas Tenggelam Saat Ambil Bantuan Kemanusiaan Di Pantai

12 Warga Gaza Tewas Tenggelam Saat Ambil Bantuan Kemanusiaan Di Pantai

Rabu, 27 Mar 2024 17:15

6.000 Kali Khatam Al-Qur'an, Begini Metode Yang Dilakukan Pesantren Nuu Waar AFKN

6.000 Kali Khatam Al-Qur'an, Begini Metode Yang Dilakukan Pesantren Nuu Waar AFKN

Rabu, 27 Mar 2024 16:29

Palestina Aman, Publik Dibohongi?

Palestina Aman, Publik Dibohongi?

Rabu, 27 Mar 2024 07:22

Puasa Jangan Lemas!

Puasa Jangan Lemas!

Rabu, 27 Mar 2024 07:09

Polemik Film ‘Kiblat’, MUI: Sutradara Film Horor Perlu Menempatkan Simbol Islam Secara Adil

Polemik Film ‘Kiblat’, MUI: Sutradara Film Horor Perlu Menempatkan Simbol Islam Secara Adil

Selasa, 26 Mar 2024 22:15

Tgk Yusran Hadi Ajak Umat Islam Untuk Bantu Saudara-Saudara Seiman Di Gaza Palestina

Tgk Yusran Hadi Ajak Umat Islam Untuk Bantu Saudara-Saudara Seiman Di Gaza Palestina

Selasa, 26 Mar 2024 21:20

Militer Zionis Israel Gunakan Amunisi Era 1950-an Di Tengah Kekurangan Pasokan Dalam Perang Di Gaza

Militer Zionis Israel Gunakan Amunisi Era 1950-an Di Tengah Kekurangan Pasokan Dalam Perang Di Gaza

Selasa, 26 Mar 2024 17:12


MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X