Senin, 12 Jumadil Akhir 1446 H / 20 Februari 2023 15:16 wib
26.190 views
Tanda Allah Tak Peduli Kepada Seorang Hamba
Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.
Di bagian awal dari Kitab Ayyuhal Walad, Nasihat Imam al-Ghazali untuk murid-muridnya, disebutkan tanda Allah tidak peduli dan tidak menginginkan kebaikan untuk seorang hamba,
علامة إعراض الله تعالى عن العبد اشتغاله بما لا يعنيه ، وإن امرأ ذهبت ساعة من عمره في غير ما خلق له لجدير أن تطول عليه حسرته ، ومن جاوز الأربعين ، ولم يغلب خيره شره فليتجهز للنار
“Tanda Allah berpaling dari hambaNya adalah seseorang tersibukkan dalam sesuatu yang tidak bermanfaat baginya. Ketika masa dari umur seseorang berlalu dari selain ibadah yang telah dituntut darinya, tentu baginya patut menyesal selamanya. Barangsiapa menginjak umur 40 tahun, namun kebaikannya dikalahkan oleh keburukannya maka hendaknya mempersiapkan diri ke neraka.”
Perkataan serupa juga pernah disampaikan oleh Imam al-Hasan al-Bashri rahimahullah,
علامة إعراض الله تعالى عن العبد أن يجعل شغله فيما لا يعنيه
“Tanda Allah berpaling dari seorang hamba adalah Allah menjadikannya sibuk dalam aktifitas yang tak berguna.”
Jika seseorang tersibukkan dengan maksiat dan aktifitas yang menjauhkan dirinya dari Allah dan dari surgaNya, maka ia akan tertimpa keburukan dan kehinaan. Inilah yang terjadi kepada ahli maksiat. Allah ingin menghinakan mereka dengan maksiat-maksiat mereka.
Imam Al-Hasan al-Bashri rahimahullah berkata,
هانُوا عَلَيْهِ فَعَصَوْهُ، ولَوْ عَزُّوا عَلَيْهِ لَعَصَمَهُمْ، وإذا هانَ العَبْدُ عَلى اللَّهِ لَمْ يُكْرِمْهُ أحَدٌ
“Mereka adalah orang-orang yang hina di hadapan Allah sehingga mereka bermaksiat kepada-Nya. Sekiranya mereka adalah orang-orang yang mulia di hadapan Allah, niscaya Allah akan menjaga mereka. Apabila seorang hamba telah hina di hadapan Allah maka tak seorangpun akan memuliakannya”.
Beliau berdalil dengan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,
وَمَن يُهِنِ اللَّهُ فَما لَهُ مِن مُكْرِمٍ
“Dan siapa yang Allah hinakan, tidak seorangpun akan memuliakannya.” (Al-Hajj: 18)
“Apabila orang-orang memuliakannya secara lahir, itu dipastikan karena mereka memiliki kepentingan terhadapnya, atau takut terhadap kejahatannya, padahal ia adalah orang yang paling rendah dan hina di dalam hati mereka”.
Sebaliknya, orang yang Allah kehendaki kebaikan untuknya maka Allah akan tunjuki dia kepada jalan yang mendekatkan diri kepada Allah dan surga-Nya. Jalan tersebut berupa iman dan amal shalih. Yaitu keimanan yang didasarkan kepada ilmu yang pasti dan amal shalih sesuai petunjuk Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
Dari Mu’awiyah bin Abi Sufyan Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
مَنْ يُرِدْ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ
"Siapa yang kehendaki kebaikan padanya, maka Dia akan jadikan orang itu fakih terhadap dien." (HR. Bukhari, Muslim, dan lainnya, dari Mu'awiyah bin Abi Sufyan Radhiyallahu 'Anhu)
Dalam riwayat lain di Musnad Ahmad, dari Anas bin Malik, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدٍ خَيْرًا اسْتَعْمَلَهُ قَالُوا وَكَيْفَ يَسْتَعْمِلُهُ قَالَ يُوَفِّقُهُ لِعَمَلٍ صَالِحٍ قَبْلَ مَوْتِهِ
“Apabila Allah menghendaki kebaikan atas hamba-Nya, maka Dia memperkerjakannya?” Para sahabat bertanya, ‘Bagaimana Allah memperkerjakannya?’ Beliau menjawab, ”Allah memberinya taufiq untuk beramal shalih sebelum kematiannya.” (HR. Ahmad dan al-Tirmidz. Syaikh Al-Albani menshahihkannya dalam Al-Shahihah, no. 1334)
Dalam redaksi lain, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menjawab pertanyaan serupa,
يَهْدِيهِ اللَّهُ عز وجل إِلَى الْعَمَلِ الصَّالِحِ قَبْلَ مَوْتِهِ، ثُمَّ يَقْبِضُهُ عَلَى ذَلِكَ
“Allah ‘Azza wa Jalla memberinya hidayah mengerjakan amal shalih sebelum wafatnya, lalu mencabut nyawanya di atas kondisi tersebut.” (HR. Ahmad)
Karenanya, jika Allah menyibukkan kita dengan kebaikan dan amal shalih, maka bergembira dan bersyukurlah, semoga ini menjadi tanda Allah mencintai kita. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!