Senin, 28 Rabiul Akhir 1446 H / 8 Mei 2017 09:16 wib
5.414 views
Berdoa di Multazam Minta 'Ro'
Syaikh Abdullah Ibn Ali Basfar saat ini menjabat sebagai Sekretaris Jendral Liga Internasional Tahfidz Qur’an yang berkedudukan di Jeddah, Saudi Arabia.
Beliau menjadi imam utama selama bulan suci Ramadhan di Masjid Jeddah.
Syaikh sejak belia sudah hafal Al Qur’an. Ia meraih gelar sarjana di bidang studi Islam di Universitas Raja Aziz di Jeddah (1985).
Dengan segenap kesulitan yang dihadapinya, Syaikh Ali Basfar kemudian meraih gelar Master pd University of Cahia, Arab Saudi.
Dilanjutkan dengan menamatkan spesifikasi ilmu di bidang Fiqh dan Ushul Fiqh pd Universitas Al Umm Kuray, Makkah Al Mukarramah, pada 1990.
Abdullah Ibnu Ali Basfar mendapat gelar doktor di Universitas Syariah dalam cabang fikih pada 1997. Ia lalu dipercaya menjadi salah satu qadi di Pengadilan Jeddah.
Setelah itu, Syaikh Ali Basfar mulai menjadi imam sholat dan khatib di Masjid Mansour El Shaabi, Jeddah. Atas bakti dan prestasinya, ia mendapat penghargaan dari pemerintah.
Abdullah Ibn Ali Basfar juga menjadi anggota Asosiasi Sarjana di Universitas Raja Abdul Aziz.
Seabrek jabatan kemudian dipegangnya. Selain menjadi Sekjen Liga Internasional Tahfidz Quran, beliau juga aktif dalam dakwah dan kegiatan sosial.
Hebatnya, di sela-sela kesibukannya, Syaikh Ali Basfar menulis banyak buku dan buklet. Misalnya refleksi atas Surat Al Fatihah dan Surat Al Baqarah, Prinsip Manajemen Quran, Tafsir Surat Yusuf, dan sebagainya.
Yang luar biasa, Syaikh Ali Basfar dengan segala kesibukannya juga telah empat kali menulis ulang Mushaf Al Qur’an.
Tidak mudah untuk meraih maqam Syaikh Ali Basfar. Saat menamatkan hafalan 30 juz Quran, ia mendapat ijazah sanad dengan pengecualian.
"Anda Saya nyatakan khatam hafalan dan bacaan Quran 30 juz, kecuali huruf ro," kata gurunya, seperti ditirukan Ustadz Yusuf Mansur di Hotel Siti, Tangerang, Ahad, 7/5.
Syaikh Ali Basfar kemudian memperbaiki makhrojul huruf ro. Berkali-kali kemudian ia ujian lafaz ro, namun gagal dan gagal lagi hingga nyaris menyerah. Sampai kemudian ia berdoa di Multazam Masjidil Haram, khusus minta dimampukan melafazkan huruf ro dengan benar. Lulus juga akhirnya dia.[nbw]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!