Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
3.911 views

Kontribusi Hakiki Untuk Kemerdekaan Sejati

Oleh: Anisa Fitri Mustika Bela

(Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta)

Orang-orang berbicara sudah tujuh puluh tiga tahun kita merdeka dengan dibacakannya teks proklamasi yang pertama oleh Bung Karno dengan atas nama bangsa Indonesia. Euforia kata merdeka hanya terasa di awal saja menurut sebagian masyarakat Indonesia yang diduga tidak mengenal kata sejahtera.

Berkaca pada realita dimana kemiskinan masih merajalela di bumi Indonesia yang kaya tanpa rakyat bisa menikmatinya, mereka orang-orang yang berkuasa tanpa malu korupsi triliunan uang negara dan rakyat terus diperas dengan pajak sedang penguasanya malah sibuk berebut takhta. Pantas saja bila seorang anak bertanya pada bapaknya “Apa benar kita sudah merdeka atau hanya khayalan semata?”

Secara konstitusi, negeri pertiwi berdiri sendiri sejak dibacakannya teks proklamasi. Sayangnya itu bukanlah wujud asli kemerdekaan sejati karena masih berlandaskan demokrasi sistem pemerintahan Yunani yang dikembangkan negeri-negeri penjajah dengan kekerasan dan ekspansi ke berbagai negeri salah satunya bumi pertiwi.

Demokrasi menawarkan mimpi-mipi, dari kesetaraan sampai membiarkan lgbt, dari kebebasan berkehendak sampai kebablasan berkehendak yang rusak dan dari persamaan di depan hukum sampai ke atas tumpul hukum.

Katanya, demokrasi menjamin kebebasan berpendapat, tapi faktanya yang bersebrangan dengan penguasa langsung disikat. Bergelar professor ataupun rakyat biasa dihadapan penguasa semua sama saja, tidak ada kebebasan berbicara jikalau menunjukkan kebenaran dengan kritik terhadap yang berkuasa.

Merdeka berarti bebas dari segala bentuk penghambaan kepada selain sang pencipta Allah Ta’ala. Belumlah dikatakan merdeka jikalau masih menjadikan manusia sebagai berhala-berhala pengganti Tuhan yang Maha Esa. Begitupun Indonesia yang mengaku merdeka secara konstitusi namun belum merdeka sejati.

Pasalnya dalam demokrasi ada asas vox populi vox dei sebuah ungkapan dalam bahasa latin yang berarti suara rakyat adalah suara Tuhan dengan menganggap suara rakyat harus dihargai sebagai penyampai kehendak Illahi. Kesalahan fatal menjadikan demokrasi sebagai sistem pemerintahan di negeri ini. Seolah manusia yang mengaku modern kembali menjadi jahiliyyah modern.

Patutlah si bapak menjawab jikalau Indonesia belum merdeka atau merdeka hanyalah khayalan semata. Pesta pora merayakan hari jadi merdeka digelar disepanjang nusantara dari Sumatera hingga Papua, tapi penjajah masih ada.

Para penjajah itu hanya berganti kostum merubahnya menjadi gaya modern yang disebut neoimperialisme dan neokapitalime dengan mengeruk kekayaan kita, lihatlah PT Freepot di Papua yang dikuasai Amerika lalu buruh pun saat ini digantikan oleh orang-orang dari China sedang rakyat Indonesia menganggur dan menderita.

Perayaan yang digelar sejatinya untuk siapa? Untuk rakyatkah atau kapitalis penjajah. Begitulah sekiranya si Bapak memaparkan membuat anaknya kembali mempertanyakan “Kalau begitu bagaimana supaya kita mencapai merdeka?”

Tentunya merdeka sejati tidaklah dicapai dengan sistem demokrasi yang mengagungkan vox populi vox dei. Tidakpula dengan komunisme sosialisme yang jelas-jelas mengekang manusia untuk beragama, menjadikan pemikir-pemikirnya sebagai berhala baru pengganti Tuhan yang Maha Esa, sebagiannya menganggap pikirannya sendirilah Tuhannya.

Sudah benar-benar berada di jaman berhala bak Fir’aun yang berkata “sayalah Tuhan kalian semua.” Ketika itu Fir’aun tentu sangat mengagungkan akalnya dan kekuasaannya sama halnya dengan para penganut komunis sosialis yang pernah jatuh namun berusaha dibangun kembali oleh Korsel dan China.

Satu-satunya pondasi, landasan, dan ideologi yang berhak menjadi pilihan untuk meraih merdeka sejati hanyalah Islam. Menjadikan asas tauhid sebagai pondasinya dengan mengesakan Allah Ta’ala, menghindarkan diri dari penghambaan kepada berhala.

Berhukum sesuai ketentuan Allah Yang Mulia sebagaimana tertuang dalam firmanNya. Kedaulatan ada ditangan Allah Ta;ala dan bukan manusia ataupun berhala, membuat manusia mencapai derajat modern yang sejati bukan sekedar illusi seperti dalam demokrasi. Untuk itu perlu kontribusi yang hakiki.

Belum disebut kontribusi hakiki jika masih terjun dalam sistem kufur demokrasi. itulah yang terjadi pada masyarakat hari ini yang masih berkecimpung di dalam politik praktis sekedar mencari cara berkuasa dengan mendulang suara dan memberikan suara untuk pergantian penguasa dengan masih di sistem yang sama. Adanya trias politika membuat tiga lembaga saling melempar bola.

Eksekutif, legislatif dan yudikatif ketiganya saling melempar bola sebuah kasus yang tidak populis dari penyelenggara negara. Legislatif melemparkan kasus tersebut kepada eksekutif lalu eksekutif mengalihkannya pada yudikatif dan yudikatif membuangnya pada legislatif begitulah seterusnya hingga kasus tersebut tidak pernah tertangani meskipun mereka telah duduk dikusi serta menikmati kemewahan atas hasil jerih payah rakyatnya sendiri.

Kontribusi baru bisa disebut kontribusi hakiki jika tidak terjun ke dalam demokrasi. lalu berjuang dengan dakwah sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah di Mekkah dan Madinah. Menyuarakan kebenaran sejati yakni Islam kepada seluruh masyarakat yang belum tersadarkan, mengkritik penguasa yang dzolim dan semena-mena supaya meninggalkan sistem kufur demokrasi dan berganti menjadi sistem pemerintahan Islami.

Langkah ini tidaklah mudah, butuh waktu panjang dan mungkin akan terasa lelah dalam perjalanan. Namun, satu hal yang perlu diperhatikan, diingat dan diukir di hati adalah ungkapan Illahi sebagaimana sabda Rasulullah saw  

“Periode kenabian akan berlangsung pada kalian dalam beberapa tahun, kemudian Allah mengangkatnya. Setelah itu datang periode khilafah aala manhaj nubuwwah (kekhilafahan sesuai manhaj kenabian), selama beberapa masa hingga Alah Ta’ala mengangkatnya. Kemudian datang periode mulkan aadhdhan (penguasa-penguasa yang menggigit) selama beberapa masa. Selanjutnya datang periode mulkan jabbriyyan (penguasa-penguasa yang memaksakan kehendak) dalam beberapa masa hingga waktu yang ditentukan Allah Ta’ala. Setelah itu kan terulang kembali periode Khilafah aala manhaj nubuwwah. Kemudian Nabi Muhammad saw diam.” (HR Ahmad; Shahih)

Waktu Islam akan kembali bangkit dan diterapkan secara keseluruhan sudah Allah jamin dengan keluarnya sabda Rasulullah, tinggal kita pastikan bahwa diri telah berkontribusi hakiki untuk negeri ini dengan mengikuti kehendak Illahi yakni dengan mendakwahkan sistem pemerintahan yang Islami (khilafah aala manhaj nubuwwah) serta berkontribusi tanpa terjun ke demokrasi. [syahid/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Citizens Jurnalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X