Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
3.381 views

Teknologi Tanpa Edukasi = Bunuh Diri

 

GADGET- teknologi informasi - bukan lagi barang yang dianggap wah. Perkembangan jaman yang semakin modern, mau tidak mau memaksa manusia untuk memilikinya demi kemudahan transaksi, komunikasi, dan pencarian informasi. Namun sayang, sisi negatif seringkali mengiringi barang multifungsi tersebut. Bukan dari perspektif bendanya, melainkan dari sisi manusia sebagai subjek pengguna.

Jika beberapa tahun lalu disfungsi gadget dilakukan oleh bocah 19 tahun - yang notabene hanya lulusan SMP - untuk membobol sistem jual beli tiket online PT Global Networking hingga raib milyaran rupiah, kali ini nasib tragis justru menimpa sebuah keluarga di Kecamatan Pandaan. Dilansir oleh Jawa pos 17/11, seorang pelajar 11 tahun ditemukan tewas dengan gantung diri di dapur rumahnya. Menurut Kanitreskrim, motif korban diduga karena frustasi HP disembunyikan orangtua.

Di Pacitan, angka anak kecanduan gadget juga meningkat. Menurut rincian psikolog Ni Made Diyah Rinawardani, terdapat 11 pasien anak kecanduan gadget pada 2017, 14 pasien di tahun berikutnya dan terus meningkat mencapai 26 pasien di 2019 ini. Puluhan pasien tersebut memiliki rentang usia TK sampai SMP dengan jenis kecanduan gadget berupa game dan pornografi.

Menurut dia, anak yang memiliki kencanduan gadget jenis game bisa berperilaku menyimpang. Antara lain, tingkat kepekaan dan kepedulian terhadap lingkungan berkurang. Selain itu, risiko obesitas tinggi lantaran jarang beraktivitas. Bahkan, dia sempat mendapat pasien anak kecanduan game yang sudah sampai mencuri.

Sementara kecanduan gadget jenis pornografi bisa membuat anak berperilaku menyimpang. Salah satu kasus yang ditemuinya di Pacitan, ada bocah lelaki yang nekat menyodomi teman sejenis kelamin. Penyebabnya, rasa ingin tahu yang tinggi setelah menonton tayangan dewasa melalui smartphone. (Radar Madiun 22/11)

Namun sayang, rentetan dampak buruk penyalahgunaan gadget yang terjadi, tak sedikitpun menyulut emosional untuk segera berbenah dari segala sisi. Dari pihak orangtua, mereka justru senang meninabobokan putra putrinya dengan benda segi empat tersebut. Asal tak rewel tak masalah rasanya meski bermain berjam jam lamanya.

Dari pihak negara pun sama. Sejak dulu, situs situs porno masih saja berseliweran dan bebas dikonsumsi oleh berbagai kalangan.  Padahal dengan power yang dimiliki, harusnya langkah pemberangusan situs rusak tersebut mudah ditindaklanjuti demi menjaga kewarasan generasi.

Luput pula dari perhatian masyarakat, khususnya kaum muslimin bahwa inovasi inovasi game yang disuguhkan sejatinya adalah jerat jerat perbudakan yang melalaikan. Dan ini merupakan strategi Barat dalam merongrong Islam, yakni dengan melemahkan pemuda pemudinya.

Memang benar, sekilas saja tiga objek diatas -game, Islam, dan Barat- seolah tidak memiliki keterkaitan satu sama lain. Namun jika dicermati lebih mendalam, keberadaan game semacam ini adalah satu dari empat point ghazwul fikr yang sedang mereka gencarkan. Food, fun, fashion dan film. Empat kombinasi yang nyatanya sedikit berhasil menghancurkan kaum muslim secara perlahan.

Pemilihan metode halus ini bukan tanpa alasan, melainkan kepahaman kafir Barat tentang kekuatan sejati kaum muslim yang terletak pada Al Quran dan Al Hadist. Bahwa mereka tidak akan hancur dengan cara militer jika dua hal tadi masih menancap kuat dalam benak. Alhasil, perang pemikiranlah yang mereka jadikan sebagai alternatif. Setidaknya, jika tujuan pemurtadan tidak tercapai, mereka berhasil melumpuhkan pemikiran dan akidah Islam dari penganutnya.

Dan lagi lagi, kapitalisme lah yang ada dibalik semua ini. Pelaku industri hanya berorientasi pada pencapaian keuntungan yang sebesar besarnya tanpa menelaah lebih jauh kemungkinan dampak yang menimpa masyarakat. Masyarakat hanya dijadikan tumbal. Konsumen penyuplai kucuran profit bagi mereka. Inilah yang menjadi titik cacat dari ideologi kapitalisme.

Sejatinya, kesenangan psikologis dan hiburan adalah dua hal natural yang ada pada diri manusia. Islam pun tidak melarang pemenuhan tersebut dengan catatan tidak menyalahi hukum syara' dan tidak berlebihan (sesuai porsi). Oleh karenanya, dibutuhkan kontrol dari pihak orangtua dalam melakukan pengawasan kegiatan anak sekaligus mematok batasan waktu. Perlu ditanamkan pula pemahaman secara continue mengenai fiqh prioritas yang mengajarkan anak ketepatan dalam memilih dan memilah jenis kegiatan.

Sementara negara, ia wajib berdiri di garda terdepan dalam membentengi rakyatnya dari serangan serangan yang melenakan dan merusak. Menjadi tugasnya pula untuk menguatkan keimanan rakyatnya dengan pendidikan berbasis akidah Islam agar kendali diri bisa dimiliki ketika memanfaatkan peluang positif dari pesatnya perkembangan teknologi.

Maya A, tinggal di Gresik, Jawa Timur

 

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Citizens Jurnalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X