Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
7.236 views

I'tikaf; Ibadah di Puncak Ramadlan

Salah satu keistimewaan bulan Ramadlan adalah di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Malam itu adalah Lailatul Qadar. Satu amal ibadah yang dikerjakan di dalamnya, nilainya, lebih baik daripada amal tersebut dilakukan selama seribu bulan yang tak ada Lailatul Qadar di dalamnya. Maka selayaknya seorang muslim bersungguh-sungguh meraih keutamaan malam itu.

Firman Allah dalam surat Al-Qadar :

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5)

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar."

Dalam rangka memperoleh keutamaan Lailatul Qadar, Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam beri'tikaf selama sepuluh hari terakhir di bulan Ramadlan. Dan bagi umatnya, beri'tikaf termasuk sunnah yang dianjurkan.

Diriwayatkan dari 'Aisyah radliyallah 'anha, berkata, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beri'tikaf pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadlan hingga Allah mewafatkan beliau. Kemudian para istri beliau beri'tikaf sesudahnya. (HR. Bukhari dan Muslim). Dan dalam riwayat lain beliau kemudian bersabda:

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

"Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadlan." (HR. at-Tirmidzi)

Diriwayatkan lagi dari Aisyah radliyallah 'anha, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْوِتْرِ مِنْ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

"Carilah Lailatul Qadar pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadlan." (Muttafaq 'Alaih)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallah 'anhu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا, غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

"Barangsiapa yang shalat malam Lailatul Qadar didasari iman dan berharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (Muttafaq 'Alaih)

I'tikaf hanya di masjid

Hakikat i’tikaf ialah tinggal di masjid dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah. Maka i’tikaf hanya boleh dilakukan di masjid dan tidak keluar darinya kecuali adanya hajat mendesak atau darurat. Tempat selain masjid tidak boleh digunakan untuk i’tikaf, seperti tempat shalat di rumah pribadi, berdasarkan firman Allah Ta'ala:

وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ

"Dan janganlah kamu campuri mereka (istri-istrimu) itu, sedang kamu beri`tikaf dalam masjid." (QS. Al-Baqarah: 187)

Dan I'tikaf yang dilakukan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hanya di masjid, tidak di tempat lain.

Disunnahkan bagi seorang mu'takif (orang yang beri'tikaf) menyibukkan diri dengan segala bentuk ketaatan kepada Allah, seperti shalat, tilawah al-Qur'an, mewiridkan tasbih, tahmid, takbir dan tahlil, beristighfar, membaca shalawat untuk Nabi, berdoa, dan amal-amal ibadah lainnya.

Aisyah radliyallah 'anha bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apa yang harus dibaca pada Lailatul Qadar. beliau bersabda, bacalah:

  اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Dimakruhkan bagi mu'takif melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat, baik berupa ucapan maupun perbuatan. Dianjurkan juga baginya agar tidak banyak mengobrol, apalagi obrolan tentang dunia, karena hakikat i'tikaf untuk menghususkan ibadah kepada Allah dan membatasi kesibukan dengan manusia. Karenanya, tidak dibenarkan seorang mu'takif sibuk dengan HP-nya untuk menghungi keluarga atau rekan-rekannya. 

Dibolehkan bagi mu'takif untuk keluar dari tempat i'tikafnya karena adanya kebutuhan yang mendesak. Dibolehkan juga untuk menyisir dan mencukur rambut, memotong kuku, dan membersihkan badan.

Seorang mu'takif tidak dianjurkan untuk menjenguk orang sakit, mengantarkan jenazah, bermesraan dengan istri , dan hal-hal yang tidak terlalu penting. (HR. Abu Dawud)

I'tikaf seseorang akan batal jika ia keluar dari tempat i'tikafnya tanpa ada kebutuhan yang mendesak atau dia berhubungan badan. (PurWD)


Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Ibadah lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X