Dukungan Partai Demokrat dan Rakyat Lombok Kepada Prabowo dan Hatta

MATARAM (voa-islam.com) - Adik ipar Presiden SBY, Jenderal Pramono Edhie Wibowo, yang menjadi politikus Partai Demokrat, menyatakan bahwa secara jelas Partai Demokrat mendukung pasangan calon presiden-calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

"Siapa bilang tidak resmi? Kami nyatakan Prabowo sudah segaris," ujar Pramono, saat ditemui di Wisma Handayani, Jakarta Selatan, Kamis, 12 Juni 2014.

Bekas Kepala Staf Angkatan Darat ini menyatakan visi-misi yang disampaikan Prabowo sudah sesuai dengan arah perjuangan Demokrat. "Waktu Prabowo membacakan visi-misi, Ketua Harian Partai Demokrat menyatakan Prabowo segaris dengan Demokrat," ujar Pramono.

Partai Demokrat mengundang Prabowo dan Hatta untuk menyampaikan visi dan misi di hadapan kadernya pada 1 Juni 2014. Acara yang berlangsung di Hotel Sahid tersebut mengeluarkan keputusan bahwa visi misi Prabowo sejalan dengan arah dan program kerja Demokrat.

Syarief Hasan selaku Ketua Harian Partai Demokrat mengatakan visi dan misi Prabowo-Hatta segaris dengan visi misi Demokrat. Edhie menjelaskan kader Demokrat akan memilih pasangan calon yang mampu meneruskan agenda kerja SBY.

Ia juga mengatakan dukungan tidak terkait dengan menang atau kalah. Menurut Pramono Edhie, Prabowo siap menang dan juga mampu menerima kekalahan.  "Pada pilpres silam, hanya Prabowo yang menyurati SBY langsung untuk mengucapkan selamat atas terpilih kembali sebagai Presiden RI," ujar Pramono.

Dibagian lain, luar biasa sambutan terhadap calon wakil presiden Hatta Rajasa. Di mana cawapres Hatta Rajasa disambut seperti layaknya wakil presiden saat melakukan kunjungan dari Bandara Internasional Lombok ke Pondok Pesantren (Ponpes) Nadlatul Wathan di Pancor, Lombok, NTB, Jumat (13/6/2014).

Dalam perjalanan tersebut, Hatta menempuh jarak sepanjang 34 km dengan melewati tempat-tempat keramaian dan fasilitas umum di sepanjang jalan utama yang dilewati, yakni Jalan Kayang dan Jalan Pancor. Waktu tempuh perjalanan sendiri sekitar 45 menit.

Selama perjalanan itu, meski Hatta dikawal dengan forider dan iringan kendaraan timses, banyak warga mulai dari orangtua, dewasa, hingga anak-anak menyambutnya di pinggir jalan seraya melambaikan tangan dengan jari telunjuk. Dan meneriakan "Prabowo-Hatta Menang".

Seorang sopir yang ikut dalam rombongan dan merupakan warga asli NTB mengatakan, sambutan warga yang antusias dengan berdiri di pinggir jalan itu, sudah sama seperti sambutan warga yang dilakukan kepada layaknya presiden dan wakil presiden.

"Sambutan yang warga berikan kepada Pak Hatta ini dikarenakan, Gubernur NTB yang sangat dihormati dan dihargai warga, telah memberikan dukungannya kepada Prabowo-Hatta pada pilpres nanti. Selain itu Pak Hatta dianggap berjasa dalam pembangunan Bandara Lombok di NTB," ujarnya.

Setibanya Hatta di Ponpes Nahdlatul Wathan, ia disambut santri tingkat atas dan warga sekitar. Setelah menyampaikan orasi politiknya, mantan menteri koordinator perekonomian tersebut kembali melanjutkan perjalanannya ke Masjid At-Taqwa di Mataram.

Sepanjang perjalanan dari pondok pesantren ke masjid tersebut, Hatta berserta rombongan kembali mendapatkan sambutan lambaian tangan jari telunjuk dan teriakan "Prabowo-Hatta Menang" di sepanjang jalan. Pasangan Prabowo dan Hatta menargetkan 60 persen dukungan persen di Lombok.

Di Palembang lebih 700 ulama saat bertemu dengan Hatta Rajasa menyatakan dukungannya dalam pilpres nanti kepada dua pasangan itu. Di Bandar Lampung Prabowo mendapatkan sambutan ribuan pendukungnya. Dia terus menegaskan sikapnya menjamin kedaulatan ekonomi, dan menjadikan sumber daya alam Indonesia akan digunakan memakmurkan rakyat. (jj/dbs/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Dakwah Indonesia lainnya:

• Ketua PB NU Said Aqil Siraj Tegas Mendukung Prabowo, Karena Jokowi Antek Asing
• Jelang Ditutup 18 Juni 2014, Dolly Mulai Didatangi Intelijen
• Ponpes Al Madinah di Bima Coba Dibakar Massa Tak Dikenal
• Ucok dan Budiman Sudjatmiko : Jokowi Hanya Tukang Bual, Bukan Pemimpin
• Eep Dituding Berbohong Soal Kertas Nongol Dibalik Jas Jokowi
• Berbalik, Kini Kubu Jokowi Dituding Sebagai Pelanggar HAM
• MUI: Simpan Jenglot, Masyarakat Bisa Cabut Gelar Ustadz Pada Guntur Bumi
• Jokowi: Bhinneka Tunggal Ika Contohnya Lurah Susan. Justru Jokowi Anti Demokrasi