Senin, 5 Rabiul Akhir 1446 H / 12 Desember 2016 07:55 wib
18.193 views
Masjid Al-Azhar Bekasi Gelar Gerakan Subuh Berjamaah 1212 Dihadiri Ribuan Jamaah
BEKASI (voa-islam.com)--Ribuan jamaah padati masjid Al-Azhar Jaka Permai, Bekasi, saat Shalat Subuh, pada Senin 12 Desember 2016.
"Hari ini jamaah shalat subuh cukup membludak. Padahal, semalam jamaah hanya berjumlah ratusan, Pagi ini, jamaah shalat sampai ke halaman masjid," kata pembawa acara di podium masjid Al-Azhar Jaka Permai, Senin Pagi, (12/12/2016).
Sebelumnya, ratusan jamaah kaum Muslimin memang sudah memenuhi masjid Al-Azhar sejak minggu sore. Mereka sengaja hadir untuk mengikuti rangkaian acara Gerakan Subuh Berjamaah 1212.
Pada Ahad malamnya, panitia menggelar ceramah agama dari sejumlah ustadz yang dikenal disekitaran Bekasi. Saat di sepertiga malam, dilanjutkan dengan kegiatan shalat tahajud berjamaah.
Menjelang waktu sahur, kemudian panitia menyiapkan sejumlah nasi bungkus untuk makanan sahur bagi jamaah yang ingin menjalankan puasa sunnah senin-kamis. Lalu, setelah azan berkumandang jamaah mengikuti prosesi shalat subuh berjamaah.
Seusai shalat subuh, kegiatan masih dilanjutkan dengan mendengar ceramah dari dua orang ustadz. Yaitu, Ustadz Daniel Barkah dan Ustadz Abdul Qadir Aka.
Dalam ceramahnya, Ustadz Daniel menekankan bahwa umat Islam harus mewaspadai fitnah di akhir zaman. Dimana, fitnah tersebut bisa bermakna azab atau musibah yanh disebabkan oleh dosa umat Islam itu sendiri. "Ada lima ujian umat Islam di akhir zaman, cetusnya.
Ustadz Daniel juga mengimbau agar para jamaah tidak mempertajam konflik atas dasar perbedaan mazhab sebagai upaya menjaga persatuan umat. Sebagaimana dicontohkan oleh para imam mazhab itu sendiri. "Imam Malik adalah guru Imam Syafii. Tapi, diantara mereka ketika terjadi perbedaan tidak ada aksi saling seranh dan mencaci," ujarnya.
Sementara itu, Ustadz Abdul Qadir Aka mengapresiasi kegiatan subuh berjamaah sebagi bentuk persatuan umat Islam. Maka dari itu, dia meminta jamaah untuk memelihara persatuan tersebut dengan menghindari perselisihan furuiyah. "Perbedaan furuiyah kita tidak perlu ributkan, tapi perbedaan inhirof atau penyimpangan kita harus tegas," ucapnya.
Selain, menyediakan makan sahur. Panitia juga menyediakan sejumlah roti sebagai makanan ringan bagi jamaah. * [Bilal/Syaf/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!