Jum'at, 28 Rabiul Akhir 1446 H / 21 April 2017 08:53 wib
5.276 views
Islamic State (IS) Klaim Bertanggung Jawab Atas Serangan di Champ Elysees Paris
PARIS, PRANCIS (voa-islam.com) - Islamic State (IS) mengklaim bertanggung jawab atas penembakan di Champ Elysees, pusat kota Paris, Kamis (20/04) malam yang menewaskan sang pelaku dan seorang polisi serta melukai 2 petugas lainnya.
Dalam postingan di media sosial, kantor berita A'maaq yang berafiliasi dengan Islamic State (IS) mengatkan bahwa IS bertanggung jawab atas serangan di Champ Elysees pusat Paris, menambahkan bahwa pelaku penembakan merupakan anggota IS bernama Abu Yusuf Al-Baljiki. Al-Baljiki sendiri merupakan sebutan bahasa Arab untuk Belgia.
Otoritas Paris sendiri mengaku sudah mengantongi nama pelaku yang akhirnya ditembak mati oleh petugas tersebut. Namun, otoritas enggan membeberkan identitas pelaku karena proses penyelidikan masih berlanjut.
"Penyelidik ingin memastikan pelaku memiliki kaki tangan atau tidak," ucap jaksa Paris, Francois Mollins, kepada Reuters.
Sebelumnya para pejabat keamanan mengatakan insiden yang terjadi hanya beberapa hari sebelum pemungutan suara putaran pertama pemilihan presiden ini 'mungkin adalah tindak terorisme' dan penyelidikan antiterorisme sudah mulai dilakukan.
"Kalau melihat peristiwanya, para anggota polisi memang sengaja dijadikan sasaran," kata Pierre-Henry Brandet, juru bicara Kementerian Dalam Negeri.
Pejabat Kementerian Dalam Negeri juga kepada kantor berita Reuters mengatakan 'terlalu dini untuk mengetahui motif penembakan'.
Polisi mengatakan ada beberapa orang yang terlibat dalam serangan yang berlangsung di jaringan toko Marks and Spencer di dekat satu stasiun kereta bawah tanah tersebut.
Champs Elysees terletak di jantung Kota Paris dan termasuk kawasan yang kerap didatangi wisatawan. Kejadian ini membuat akses ke lokasi ditutup sementara untuk warga dan wisatawan.
Pemerintah masih menerapkan keadaan darurat setelah terjadi serangan terkoordinasi di Paris pada 2015 yang menewaskan 130 orang.
Tak kurang dari 50.000 petugas dikerahkan untuk mengamankan pemungutan suara pilpres hari Ahad (23/04). (st/dbs)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!