Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
20.556 views

Bagai Menjahitkan Baju

Banyak yang mengatakan bahwa anak adalah permata yang tidak ternilai harganya. Kedatangannya banyak ditunggu, dan kelucuannya adalah lebih bernilai dari harta kekayaan apapun.

Namun, tanpa kita sadari banyak dari kita yang membesarkan anak- anak kita seperti sedang menjahitkan baju. Kita hanya mengarahkan model atau bentuk dari baju itu kepada si penjahit, dan lalu kita tidak mau tahu tentang kelanjutan prosesnya. Yang penting kita telah menyerahkan tanggung jawab itu dan memberi sejumlah uang. Selesai. Namun jika akhirnya baju itu tidak sesuai dengan keinginan kita, tak jarang kitapun marah dan mengumbar umpatan. Kita merasa bahwa hak kita tidak dipenuhi, dan amanah kita diabaikan. 

Begitulah, kadang kita sebagai orang tua kebanyakan mengalihkan tanggung jawab kita kepada orang lain, pembantu dan terutama kepada sekolah dengan disertai harapan setinggi langit, bahwa anak akhirnya akan menjadi orang yang lebih baik dari kita. Jika sedikit saja kesalahan atau kekurangan kita jumpai didalamnya, kita akan dengan mudah memberikan kritik atau keluhan bagi mereka. 

Kita bahkan lupa tentang tanggung jawab diri kita sendiri terhadap mereka. padahal tanggung jawab inilah yang sebenarnya akan ditanyakan oleh Allah subhanahu wata'ala. 

Anak adalah lebih berharga dari sekedar baju. Dia tidak akan usang, malah apa yang kita berikan kepadanya akan menurun kepada anak cucunya kelak. Anak memanglah titipan dari Allah. Namun dia bukanlah seperti barang titipan yang bisa kita tinggal setiap saat dan kita datang saat kita merindukannya. Dia membutuhkan orang tua bukan hanya sebagai panutan, namun juga sahabat yang dapat memberitahukan nasehat, serta berbagi pengalaman untuknya mengarungi hidup. 

Diantara orang tua juga banyak yang mengatasnamakan pekerjaan sebagai modus untuk pengalihan masalah. Ketika mereka sibuk mencari nafkah, maka secara otomatis perhatian kepada anak terbagi. Pertanyaan kemudian muncul, apa iya kita sesibuk itu, sampai perhatian kita harus terbagi? ataukah mungkin hanya pikiran kita saja yang sulit untuk fokus dan menikmati peran kita sebagai orang tua? 

Karena itulah, kita sebagai orang tua sebenarnya membutuhkan skala prioritas. Pekerjaan memanglah penting. Namun lebih dari itu kualitas dan masa depan anak- anak kita jauh lebih penting. Jika pekerjaan kita selesai, maka kesulitan akan selesai sampai disana saja. Namun jika pola pengasuhan, kasih sayang dan pendidikan anak-anak kita tidak beres, maka kesulitan akan kita emban seumur hidup, bahkan akan terwaris pada anak cucu mereka.

Semoga kita bisa mengingat bahwa setiap orang yang lahir itu ibarat membawa 5 bola. 1 bola karet dan 4 bola kaca. Karena kemampuan tangan manusia terbatas untuk membawanya sekaligus, jikapun harus dilepas, maka lepaskanlah bola karet. Karena ketika jatuh bola karet itu akan memantul dan kita akan bisa menangkapnya kembali. Sedangkan bola kaca itu, jika salah satunya pecah, maka akan sulit bagi kita untuk memperbaikinya. 1 bola karet itu adalah pekerjaan, dan 4 bola kaca itu adalah keluarga, sahabat, cinta dan semangat. Momen terbaik dari keempatnya, tidak akan pernah kembali ketika kita telah melewatkannya. Maka jangan pernah melewatkannya. 

Dan semoga sebuah nasehat  yang telah tertulis abadi dalam Alquran tentang pendidikan serta nasehat yang disampaikan Luqmanul Hakim kepada anaknya, bisa menjadi alarm pengingat bagi kita sebagai orang tua, “Hai anakku, janganlah kamu mensekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kedzaliman yang besar”. (QS. Luqman : 13). Luqman juga mengajarkan kepada anaknya tentang berbuat baik kepada kedua orang tua, mendirikan shalat, berbuat kebajikan dan rendah hati terhadap sesama. Pendidikan seperti itu seharusnya tidak kita harapkan penuh dari sekolah, namun justru penanaman tersebut berangkat dari dalam rumah. Ajaran itu tak cukup diomongkan, tapi juga dipraktikkan oleh orang tuanya, karena sesungguhnya orang tua adalah figur ideal dimata anak. Seperti apa orang tua, maka seperti itulah kelak anak- anak mereka. 

(Syahidah/voa-islam.com)

 

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Muslimah lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X