Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
21.825 views

Ketika Hajar Aswad di Ujung Jari

Sahabat Shalih Voa-Islam,

Momen ibadah haji, tentu membuat hati kita ikut mengharu-biru meskipun belum pernah menunaikan sendiri. Di bawah ini, sedikit saya berbagi tentang suasana ka'bah ketika berkunjung dalam ibadah umrah tahun lalu. Semoga sedikit mengobati kerinduan meskipun rasa itu tak kan pernah tuntas hingga kita bisa menyaksikan sendiri, turut menjadi hamba yang memenuhi panggilanNya, insya Allah.            

Banyak yang bilang kalau ingin mendekati Hajar Aswad apalagi bisa menciumnya sebagaimana disunahkan oleh Rasulullah SAW, maka harus ada orang yang membantu. Paling tidak ada teman, suami atau bahkan makelar. Ya...hingga urusan ibadah pun orang Indonesia sangat kreatif. Ada sekitar dua atau tiga oknum yang menjanjikan bisa mencium Hajar Aswad dengan harga sekian rupiah. Ketika mendapat tawaran itu pertama kali dan berkali-kali setelahnya, saya menanggapi dengan senyuman saja. Ah...andai surga bisa dibeli dengan rupiah.

Siapa sih yang tak ingin mencium Hajar Aswad? Bukan sekadar batu yang berwarna hitam tapi mengikuti apa yang telah dilakukan oleh Rasulullah di zaman itu memunyai nilai tersendiri bagi umat yang mencintainya. Para sahabat saja ada yang sampai memilih jalan di tiap langkah yang pernah dilewati oleh sosok mulia ini kok. Itu level sahabat, apalagi level kita yang nun jauh berbeda sekian abad. Menapaki sunahnya dengan mencium Hajar Aswad tentu merupakan keinginan tersendiri.

Karena umrah pertama dan persiapan minim, saya tak begitu tahu medan. Saya hanya mempelajari hal-hal yang wajib dan yang membatalkan ibadah umrah saja. Sisanya saya benar-benar belajar sambil jalan. Thawaf bersama teman ternyata membuat gerak saya tidak bebas. Mungkin karena rombongan saya masuk kategori lansia sehingga saya ‘terpaksa’ mengikuti langkah mereka. Saya merasa kurang khusyuk. Saya ingin ‘curhat’ pada Allah di saat berthawaf. Saya ingin berputar secepat kaki saya bisa melangkah tanpa takut ditarik oleh seseorang karena dianggap berjalan terlalu cepat. Ya...saya butuh sendiri dalam berthawaf.

                  Awalnya belum ada keinginan untuk mendekat ke Hajar Aswad. Jangankan mendekat, dari kejauhan saja area batu hitam itu amat sangat penuh orang. Saya tak bisa membayangkan darimana saya bisa menembus tembok manusia itu. Ah...sudahlah, yang penting saya berthawaf. Yang penting Allah tahu niat saya, kerinduan saya, ‘curhat’ saya, itu cukup. Tak dinyana, lautan manusia itu dengan izin Allah bisa tersibak di saat saya ingin melangkah. Setiap saya thawaf, entah di putaran keberapa saya selalu bisa menyentuh dan mencium dinding ka'bah dengan mudah. Dengan mudah hampir tanpa perjuangan. Masya Allah.

                  Umrah Ramadan itu ramainya hampir mirip musim Haji. Tapi dengan kuasa Allah, tak ada yang tak mungkin. Bukan hanya menyentuh dan mencium dinding ka'bah, saya bisa berlama-lama di sana tanpa ada yang berusaha menggeser saya. Tapi saya tahu diri, saya beringsut untuk memberi kesempatan (biasanya sesama perempuan) untuk menempati posisi saya berdiri yang dengan leluasa bisa menyentuh ka'bah.

Saya pun berjalan lagi untuk melanjutkan thawaf. Niat semula yang cenderung tak punya keinginan apa-apa, tiba-tiba saja saya melihat ke pintu Ka'bah. Katanya, di situlah Multazam berada. Di situ saya berdoa sambil melihat orang-orang bergelantungan berpegangan pada bagian bawah pintu ka'bah. Awalnya saya tak berminat, tapi tiba-tiba saya merasa ingin ada di sana. Ah...saya lanjutkan perjalanan thawaf saja karena saya memang tak terlalu berhasrat bisa menyibak lautan manusia itu. Sambil melanjutkan langkah terbersit keinginan untuk bisa memegang pintu ka'bah tapi tak ingin berdesakan dengan laki-laki.

Setiap melewati pintu Ka'bah, saya selalu memantau sikon. Bila tak memungkinkan saya memilih melanjutkan perjalanan. Begitu terus hingga entah putaran keberapa atau thawaf di hari apa, saya melihat bahwa banyak perempuan ‘berjuang’ ingin memegang pintu ka'bah. Mereka dibantu oleh entah kakak laki-laki, ayah, suami, paman, atau siapa pun yang jelas mereka tidak ada yang sendiri.

Ah....tapi saya pun tak pernah merasa sendiri. Kan ada Allah. Saya berdiri memandang dan mencari peluang kira-kira bisa tidak saya ikut naik tembok itu dan berusaha memegang pintu ka'bah. Insya Allah bisa, saya pun bertekad. Saya pun mulai ‘berjuang’ untuk mendekat dan menyibak orang-orang. Alhamdulillah, hampir semuanya perempuan. Saya menyaksikan ada muslimah yang kerudungnya terhimpit, tak sengaja tertarik orang dan entah bagaimana mulanya, kerudung muslimah itu lepas.

Istighfar. Ya Allah...memegang pintu ka'bah tidak wajib. Sedangkan aurat ini adalah nilai harga diri kami, para muslimah. Sungguh, tak sebanding rasanya bisa memegang pintu ka'bah tapi aurat tersingkap karena kerudung terlepas. Saya tak ingin bernasib sama dengan muslimah itu. Tapi saya juga tetap ingin bisa memegang pintu ka'bah. Saya rapal doa-doa dalam hati. Allah Mahamendengar dan mengetahui meskipun itu terlafal dalan bahasa Indonesia. Di tengah perjuangan saya menuju pintu ka'bah, ada ikhwan memakai kain ihram berteriak di samping saya.

“Nisa, No...out.” Hah? Enak saja. Laki dan perempuan punya hak yang sama dalam ibadah. Hati dan kepala saya saling bersahutan. Jelas saya tak bisa membalas kata-katanya karena sepertinya dia orang Arab dan bahasanya sama sekali tidak saya kuasai. Saya sudah berjuang sedemikian dan sudah hampir dekat ke temboknya, malah disuruh out. Kalau situ ingin bisa memegang pintu ka'bah, ayo ikut berjuang. Jangan main ‘out’ saja. Yaa...tapi saya ngedumel dalam hati meskipun setelahnya istighfar. Tapi intinya saya juga bilang ke Allah bahwa saya juga ingin bisa memegang pintu ka'bah.

Ya...ada sisi hati saya yang merasa tertantang tapi tetap rasional kok. Saya nggak nekat kalau banyak ikhwannya. Saya maju karena saya lihat banyak perempuan saat itu. Daaannnn....dengan izin dan bantuan Allah, saya bisa naik ke tembok, pelan merangsek menuju pintu ka'bah dan akhirnya saya pun bisa menyentuhnya bahkan ikut ‘bergelantungan’ di sana. Ya...seolah kembali ke masa kecil yang suka panjat-panjat dan ternyata dengan usia dan bobot segini saya masih dimudahkan Allah. Alhamdulillah, terharu. Saya merasa Allah baik sekali terhadap saya.

Kerudung dan jilbab saya yang selalu lebar aman, alhamdulillah. Saya tak pernah merasakan ada yang menarik, menggencet, atau apa pun. Saya merasa semua baik-baik saja. Bila mau egois, saya bisa saja tidak turun dan di situ saja berlama-lama. Tapi saya lihat di bawah saya ada perempuan yang usianya mungkin 20 tahun menggapai-gapai berusaha untuk naik ke tembok ka'bah dibantu oleh (mungkin) ayahnya. Saya pun mundur dan memberikan tempat padanya. Bahkan saya bantu mengangkat tubuhnya karena memang posisi tembok menuju pintu ka'bah ada di atas. Meskipun tak berbahasa sama, isyarat terima kasih itu saya dapatkan dari si ayah dan anak perempuan tadi.

Saya pun melanjutkan langkah thawaf dengan tanpa kehilangan angka di putaran keberapa. Betapa Allah begitu memudahkan saya. Setelah berhasil dengan pintu ka'bah saya pun melirik area Hajar Aswad. Duh...masih ramai juga. Tak sekadar ramai, amat sangat bahkan beberapa kali saya menyaksikan saling dorong dan saling sikut hingga baju ihram mereka jatuh. Sekali saya melerai dua atau tiga ikhwan yang hampir adu jotos. Ya...karena saya biasanya sedikit berlama-lama memandang ke arah Hajar Aswad, tiba-tiba di dekat saya ada ikhwan saling dorong. Usianya masih muda bahkan mungkin di bawah saya. Usia mudah terbakar emosi dan sedang tangguh-tangguhnya misal terjadi adu fisik. Tapi sangat tidak etis bila ini terjadi di tempat sesuci ini.

Kendala bahasa membuat saya memutar otak dengan cepat. Kosakata ‘No’ dan ‘Istighfar’ saya jadikan andalan. Ya, cuma itu yang saya bisa plus nada suara tegas yang menjadi andalan saya (ehem). Uniknya, setelah hampir adu jotos para ‘brothers’ ini kembali lagi ke kerumunan untuk berdesakan menuju Hajar Aswad. Hadewww...sepertinya mereka ingin mengulang masa kecil dengan saling dorong. Saya pun tak berusaha mendekat, belum saatnya.

Saya lihat agak ke kiri ada yang naik tembok ka'bah, beberapa ikhwan berusaha merangsek maju. Ya...mereka memang berusaha dengan berbagai cara. Tiba-tiba, ada petugas berseragam menarik salah satu dari lak-laki di tembok itu dan mengusirnya. Lalu ada juga dari kerumunan laki-laki yang sudah sangat dekat dengan Hajar Aswad, tiba-tiba ditarik keluar seseorang dan disuruh pergi oleh petugas berseragam itu.

“Mereka orang-orang yang suka berbuat onar,” terdengar bisikan dari saudara serumpun.

Benarkah? Bagaimana petugas itu bisa tahu bila mereka pembuat onar ya? Tetap tak tega rasanya melihat mereka diseret-seret begitu. Saya pun memilih berlalu. Entah di putaran 6 atau 7, Allah kembali memberi saya jalan. Area Hajar Aswad yang tadi hiruk-pikuk, saya lihat agak (agak ya) lengang sedikit. Intinya saya bisa menggeser tubuh untuk ikutan mendekat ke arah si Hitam. Dan dengan sangat mudah nyaris tanpa perjuangan (seingat saya), tangan saya sudah berada di lempengan tembaga. Saya memegangnya lama dan mengusapnya. Saya yang memang kurang persiapan kecuali membawa sekeping hati untuk ‘bertemu’ denganNya, sedikit bingung.

“Loh katanya hitam, kok perak?”

Karena sendirian, saya tak bisa bertanya pada siapa pun. Bahasa Inggris tak laku di sini. Ada lubang hitam berjarak sekian centimeter saja dari tempat saya berdiri dan ujung jari yang masih mengusap lempengan perak itu. Saya masih bingung, tak tahu dimana si Hitam manis berada. Lubang hitam itu penuh orang. Maju mundur ikut antri atau tidak. Tapi karena saya benar-benar tidak merasa tahu dimana batu Hitam itu berada, saya memilih mundur.

Getaran hati saya, tetap biasa. Saya hanya mengikut sunahnya, berusaha meneladani dan mengikut jejaknya: Muhammad SAW. Getar saya tetap untuk momen ketika saya ‘ngobrol’ denganNya. Saya mengadukan seluruh hal yang hanya bisa dikomunikasikan denganNya, tidak dengan siapa pun makhlukNya. Di sinilah saya merasa menemukan penawar luka setelah saya babak belur dihantam gelombang sehingga membuat kapal yang saya naiki karam. Ya...di sinilah hati saya berlabuh. Tempat yang saya rindu untuk kembali lagi dan lagi.

Ketika kembali ke penginapan, saya ceritakan pengalaman tersebut pada teman sekamar. Dan semua bereaksi sama, menyesalkan mengapa saya tak melanjutkan perjuangan yang sudah di ujung jari: menyentuh dan mencium Hajar Aswad. Sebagaimana sikap saya terhadap sesuatu yang sudah berlalu, saya tak menyesal. Pasti ada isyarat yang ingin disampaikan Allah.

“Jangan khawatir ibu-ibu, itu pertanda bahwa Allah ingin saya kembali ke sini karena ada hal yang belum tuntas terbayar yaitu memegang dan mencium Hajar Aswad. Insya Allah satu ketika saya akan kembali lagi,” kata saya mantap meskipun saya sendiri tak tahu kapan itu terwujud. (riafariana)

                  (Menjelang Hari Raya Haji 1435H, Rindu Itu Selalu Datang Lagi dan Lagi)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Muslimah lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Tiga Masjid dan Tiga Sekolah di Pelosok Garut ini Krisis Air Bersih. Ayo Wakaf Sumur.!!

Tiga Masjid dan Tiga Sekolah di Pelosok Garut ini Krisis Air Bersih. Ayo Wakaf Sumur.!!

Jamaah masjid, siswa sekolah dan warga pelosok Garut ini kesulitan air untuk ibadah, bersuci, wudhu, memasak, minum, mandi, dan mencuci. Ayo Wakaf Sumur, Pahala Mengalir Tak Terbatas Umur.!!!...

Bocah Yatim Anak Ustadz Pejuang Dakwah Ingin Jadi Dokter Penghafal Quran. Ayo Bantu.!!!

Bocah Yatim Anak Ustadz Pejuang Dakwah Ingin Jadi Dokter Penghafal Quran. Ayo Bantu.!!!

Syafani Azzahra, bocah yatim sejak usia tujuh tahun ini bercita-cita ingin menjadi dokter penghafal Al-Qur'an. Setamat SD ia ingin melanjutkan sekolah ke pesantren, tapi terkendala biaya. Ayo...

Mobil Baru Akan Disulap Jadi Ambulans, Butuh Biaya 39 Juta Rupiah. Ayo Bantu.!!

Mobil Baru Akan Disulap Jadi Ambulans, Butuh Biaya 39 Juta Rupiah. Ayo Bantu.!!

Di tengah pandemi Covid-19, permintaan layanan ambulans untuk pasien dan jenazah terus meningkat. Mobil baru IDC akan disulap jadi ambulans, butuh dana 39 juta rupiah untuk biaya modifikasi....

Berburu Keutamaan Jum’at dan Yatim, Mari Berbagi Hidangan dan Santunan kepada Santri Yatim Penghafal Al-Qur'an

Berburu Keutamaan Jum’at dan Yatim, Mari Berbagi Hidangan dan Santunan kepada Santri Yatim Penghafal Al-Qur'an

Menggabung keutamaan Jum’at dan Cinta Yatim, IDC akan berbagi ke Pesantren Tahfizhul Qur’an Darul Hijrah Cikarang. ...

Keluarganya Jadi Korban Pemurtadan, Ustadz Difabel Gigih Berdakwah di Pelosok, Ayo Bantu.!!

Keluarganya Jadi Korban Pemurtadan, Ustadz Difabel Gigih Berdakwah di Pelosok, Ayo Bantu.!!

Terlahir dengan fisik tak sempurna, Ustadz Rohmat diuji istri dan kedua orang tuanya murtad jadi korban kristenisasi. Kini ia gigih berdakwah di pelosok Lembah Ciranca Garut....

Latest News
Uganda Akan Terapkan Hukuman Penjara Yang Lama Untuk Aktivitas Homoseksual

Uganda Akan Terapkan Hukuman Penjara Yang Lama Untuk Aktivitas Homoseksual

Rabu, 29 Mar 2023 20:21

Maksimalkan Ramadhan Anda Dengan Beramal, Yuuk Berdonasi Di Berbagai Program Ulurtangan!

Maksimalkan Ramadhan Anda Dengan Beramal, Yuuk Berdonasi Di Berbagai Program Ulurtangan!

Rabu, 29 Mar 2023 16:30

Saudi Akan Izinkan Orang Asing Non-Muslim Beli Properti Di Mekkah Dan Madinah

Saudi Akan Izinkan Orang Asing Non-Muslim Beli Properti Di Mekkah Dan Madinah

Rabu, 29 Mar 2023 14:16

Kekerasan Senjata Di AS Tewaskan 'Lebih Dari 10.000' Sejauh Ini Tahun 2023

Kekerasan Senjata Di AS Tewaskan 'Lebih Dari 10.000' Sejauh Ini Tahun 2023

Rabu, 29 Mar 2023 13:14

Taliban Akan Buka Kembali Sekolah Untuk Anak Perempuan Di Tingkat Dasar Dalam Waktu Dekat

Taliban Akan Buka Kembali Sekolah Untuk Anak Perempuan Di Tingkat Dasar Dalam Waktu Dekat

Rabu, 29 Mar 2023 12:15

Wanita Iran Terancam Denda $ 6.000 Jika Melanggar Undang-undang Jilbab Baru

Wanita Iran Terancam Denda $ 6.000 Jika Melanggar Undang-undang Jilbab Baru

Rabu, 29 Mar 2023 10:40

Pembakaran Al-Qur'an Terbaru Di Denmark Tunjukkan Politisasi Kebencian Anti-Muslim

Pembakaran Al-Qur'an Terbaru Di Denmark Tunjukkan Politisasi Kebencian Anti-Muslim

Selasa, 28 Mar 2023 21:33

Sedikitnya 20 Jamaah Umrah Meninggal Dunia, 29 Terluka Dalam Kecelakaan Bus Saat Menuju Mekkah

Sedikitnya 20 Jamaah Umrah Meninggal Dunia, 29 Terluka Dalam Kecelakaan Bus Saat Menuju Mekkah

Selasa, 28 Mar 2023 17:38

Pemuda Eksis Non-Ekstremis

Pemuda Eksis Non-Ekstremis

Senin, 27 Mar 2023 23:02

“Food Estate” IKN, Proyek Demi Pencitraan?

“Food Estate” IKN, Proyek Demi Pencitraan?

Senin, 27 Mar 2023 22:54

Saat Ramadhan Dimulai, Muslim di Cina Hadapi Larangan Puasa, Pemantauan dan Penangkapan

Saat Ramadhan Dimulai, Muslim di Cina Hadapi Larangan Puasa, Pemantauan dan Penangkapan

Senin, 27 Mar 2023 17:00

Kerabat Benyamin Netanyahu Sebut Pemerintah Israel 'Promosikan Fasisme'

Kerabat Benyamin Netanyahu Sebut Pemerintah Israel 'Promosikan Fasisme'

Senin, 27 Mar 2023 16:00

Presiden UEA Ampuni Wanita Pengedar Narkoba Asal Israel

Presiden UEA Ampuni Wanita Pengedar Narkoba Asal Israel

Senin, 27 Mar 2023 15:00

Prancis Larang Penggunaan Medsos Di Telepon Staf Pemerintah Karena Masalah 'Keamanan Dunia Maya'

Prancis Larang Penggunaan Medsos Di Telepon Staf Pemerintah Karena Masalah 'Keamanan Dunia Maya'

Senin, 27 Mar 2023 14:00

Wanita Haid Baca Al-Qur’an dengan Pegang Mushaf, Bolehkah?

Wanita Haid Baca Al-Qur’an dengan Pegang Mushaf, Bolehkah?

Senin, 27 Mar 2023 13:46

Hoaks! Oralit Bantu Cegah Haus Saat Puasa

Hoaks! Oralit Bantu Cegah Haus Saat Puasa

Senin, 27 Mar 2023 12:30

Viral Video 'Jadilah Hamba yang Membunuh', Ini Fakta di Baliknya

Viral Video 'Jadilah Hamba yang Membunuh', Ini Fakta di Baliknya

Senin, 27 Mar 2023 11:26

Negara-negara Arab Peringatkan Meningkatnya Islamofobia Setelah Pembakaran Al-Qur'an Di Denmark

Negara-negara Arab Peringatkan Meningkatnya Islamofobia Setelah Pembakaran Al-Qur'an Di Denmark

Ahad, 26 Mar 2023 16:07

Taliban Bantah Klaim AS Bahwa Kehadiran Islamic State Meningkat Di Afghanistan

Taliban Bantah Klaim AS Bahwa Kehadiran Islamic State Meningkat Di Afghanistan

Ahad, 26 Mar 2023 15:00

Dari Buku Hitam ke Buku Putih

Dari Buku Hitam ke Buku Putih

Ahad, 26 Mar 2023 14:37


MUI

Must Read!
X