
Diposting Selasa, 23-10-2012 | 09:05:38 WIB
Rusia, muslimdaily.net - Sebuah masalah mengenai pelarangan jilbab di sekolah-sekolah di selatan Rusia menambah daftar panjang diskriminasi terhadap minoritas Muslim tentang pembatasan kebebasan mereka untuk mempraktekkan agama di negara mereka.
"Kita bisa bicara tentang perlunya untuk melindungi kebebasan beragama dan sentimen dari semua orang Rusia," kata Abdullah Mukhametov, seorang analis politik dan agama Islam, kepada Reuters, sebagaimana dilansir oleh onislam.net, Senin 22 Oktober.
"Tetapi akhir-akhir ini ada perasaan yang berbeda bahwa beberapa agama ternyata lebih kuat dari yang lainnya."
Perdebatan melanda Rusia pekan ini setelah lima siswa Muslim dilarang masuk sekolah di wilayah Stavropol selatan karena mengenakan jilbab. Kepala sekolah Marina Savchenko mempertahankan keputusan, mengatakan bahwa mengenakan jilbab melanggar kebijakan sekolah, yang mengharuskan siswa untuk menghadiri kelas dalam pakaian sekuler.
"Di sini semuanya harus sangat sederhana:.. Itu adalah sebuah institusi, sehingga model berpakainnyaa harus sekuler. Itu semua Akhir dari diskusi," kata kepala sekolah Marina Savchenko.
Presiden Rusia Vladimir Putin juga mendukung larangan siswi Muslim di Rusia mengenakan hijab atau jilbab. Meski tidak menyatakan secara terbuka, Presiden, dalam sebuah pernyataan dinilai ikut mendukung pelarangan tersebut dengan mengatakan Rusia sebagai negara sekuler dan harus menciptakan kondisi yang setara untuk semua warganya.
Tapi Muslim Rusia mengeluh bahwa larangan jilbab memaksa anak-anak mereka untuk memilih antara agama dan pendidikan.
"Kepala sekolah menelepon saya secara pribadi dan mengatakan kepada saya untuk datang dan membawa pulang anak saya karena mulai sekarang mereka tidak akan diizinkan untuk menghadiri pelajaran dengan busana Muslim," kata Ravil Kaibaliyev, yang putrinya, Marian, dilarang masuk sekolah menengah pertama karena jilbab yang dipakainya setiap hari.
"Untuk memaksa dia (untuk melepas jilbabnya) akan melanggar integritasnya," kata Kaibaliyev, yang mengenakan jenggot panjang dan peci putih.
"Dia akan memiliki masalah dalam konflik antara jiwanya dan orang lain di sekelilingnya, dan saya pikir itu salah."
Di Chechnya, yang berbatasan Stavropol dan merupakan tempat pergolakan umat muslim, jilbab adalah bagian dari aturan berpakaian yang dapat diterima. Tapi di daerah di mana mereka berada dalam minoritas, Muslim Rusia mengeluh bahwa hak-hak mereka tidak sama dengan rekan-rekan mereka dari Ortodoks.
Federasi Rusia adalah rumah bagi sekitar 23 juta Muslim yang bermukim di Kaukasus utara dan selatan republik Chechnya, Ingushetia dan Dagestan. Islam adalah agama terbesar kedua Rusia yang mewakili sekitar 15 persen dari 145 juta penduduknya yang mayoritasnya adalah Kristen Ortodoks. [rah]
ket gambar: demo mendukung jilbab di sebuah negara Eropa
FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com
Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%.
Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com