Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
6.479 views

Arus LGBT di Era Digital, Kaum Millenial Terancam Punah?

By: Andi Haerani, S.Pd

 

Cinta sesama jenis semakin menjadi trend mengkhawatirkan. Nampaknya, tsunami syahwat pelaku LGBT kian unggul menenggelamkan naluri mencintai dari jalan yang benar dan sesuai kodratnya bahwa manusia hidup berpasang-pasangan. Lelaki bersanding dengan wanita, demikian pula sebaliknya. Kini, populasi mereka semakin bertambah. Arus pelangi pun, terang-terangan menampakkan gerilyanya di tengah masyarakat baik di dunia nyata, maupun dunia maya. Terlebih ketika Mahkamah Konstitusi memutuskan menolak permohonan memperluas pasal 284, 285 292 KUHP.

Geliat LGBT di Semesta Medsos                                

Media sosial selakunya bisa menjadi sala satu simpul edukasi. sarana belajar, berbisnis atau menjalin silaturahmmi dengan keluarga atau karib. Era digital di tengah deras arus dominasi nilai kebebasan berbanding lurus dengan semakin besarnya generasi millennial terpapar pengaruh negatif semisal cinta sesama jenis. Medsos  pun, menjadi sarana yang cukup efektif untuk menjaring komunitas mereka (LGBT) sekaligus menularkan virusnya.

Hal ini tentu meresahkan semua elemen masyarakat. Lihatlah grup-grup LGBT yang membernya bukan main. Ratusan bahkan ribuan. Seperti yang terjadi di Garut, Jawa Barat Kemenkominfo mendapati sebuah grup LGBT ditengarai beranggotakan pelajar SMP dan SMA. Meski grup itu telah diblokir, tetapi pelaku dan perilakunya jelas masih melanglang buana.

Tak hanya itu,  republika.co.id pada Rabu, 10/10 memuat tentang grup komunitas pecinta sesama jenis ditemukan di Kabupaten Karawang. Bahkan anggota grup ini juga jauh lebih banyak dibanding dengan grup serupa di Garut. Berdasarkan penelusuran  penggiat media sosial, ada 6.425 anggota yang tergabung dalam 3 grup pencinta sesama jenis di wilayah itu.

Di Tasikmalaya KPAID menemukan dua grup facebook yang dalam percakapannya secara terang-terangan menawarkan hubungan sesama jenis. Nama grup itu pun, secara jelas menyebutkan kata Singaparna dan Ciawi yang merupakan nama daerah di Tasikmalaya. Setelah dilakukan penelusuran di kedua grup tersebut, Wakil Kepala Polres Kab. Tasikmalaya Kompol Rikky Aries Setiawan pun mengungkapkan  bahwa member grup Ciawi sekitar 217 orang sedangkan grup Singaparna mencapai 1.208 member. (Republika.co.id)

Gerakan Penularan dan Kampanye Global

Kaum LGBT tak dilahirkan lewat rahim, dan mustahil tumbuh lewat keturunan. Maka penularan adalah satu-satunya jalan memperbesar tubuh mereka. Sebab jika tidak, kaum mereka terancam punah. Sasaran penularannya kini semakin nampak pada generasi millennial yang cenderung masih labil dan galau identitas. Secara liar, mereka bergerilya berlindung di bawah payung HAM bahkan merongrong pranata hukum agar diakui secara legal.

Liarnya pergerakan mereka bukan tanpa strategi. Kampanye global terus dilakukan hingga legalitas dan eksistensinya mendapat pengakuan di mata dunia. Hal tersebut nampak ketika pasca perang dunia ke-2, berbagai gerakan homoseksual modern bermunculan di berbagai Negara Barat yang dikenal dengan homophile movement.

Mereka menggunakan media ilmiah seperti diskusi-diskusi dalam bidang medis. Di New York dan San Fransisko kala itu muncul bar-bar dan diskotik khusus kaum homo. Terlebih sejak keberadaannya disahkan oleh pemerintah AS dimana Mahkamah Agung Amerika dengan dukungan penuh Presiden Obama mengesahkan pernikahan sesama jenis di 50 negara bagian Amerika pada 2015 silam.

Mereka mendapat dukungan opini dan juga dana dari dunia bisnis. Merek-merek dagang dunia telah terang-terangan berkampanye pro LGBT. Misalnya : Facebook, Whatsapp, LINE, Starbucks. Dalam dokumen UNDP PBB, ada program pro LGBT bernama The Being LGBT in Asia Phase 2 Initiative (BLIA-2). Program ini didukung Kedubes Swedia di Bangkok, Thailand, dan USAID. Sasaran program BLIA-2 adalah Cina, Indonesia, Filipina, dan Thailand. Proyek BLIA-2 tsb berlangsung tahun 2014-2017 dengan dana senilai 8 juta dolar AS. (Republika, 12/02/2016). Dokumen asli program tsb berjudul “Being LGBT In Asia” di situs : www.asia-pacific.undp.  Lalu di koran Republika (12/2/2016) hlm. 9 ada judul “Dubes AS Dukung LGBT”.

LGBT Mengancam Generasi Millenial

Adanya kasus-kasus secara beruntun di berbagai daerah tentang hubungan sesama jenis di negeri ini telah menampar moral bangsa. Penyimpangan yang terjadi, menyebabkan kaum millennial terancam punah. Punah dalam arti bukan hanya dalam konteks demografi.  Tetapi masa depan serta peranan mereka di tengah masyarakat. Tanggung jawab terhadap bangsa sebagai agen perubahan pelanjut estafet juang menuju gemilangnya peradaban pun jelas terancam.

Kuatnya nilai barat berpengaruh besar  gaya berpikir kaum millenial. Karenanya, akumulasi tingkah lakunya pun, semakin mengkhawatirkan. Arus LGBT di era digital adalah permasalahan yang kompleks. Mereka yang terpapar virusnya jelaslah lemah iman. Meski masyarakat di Indonesia cenderung menolak, tetapi legalitas keberadaan  mereka di mata dunia membuatnya tetap eksis sehingga sulit membunuh mati virus LGBT agar tak mewabah.

Di sinilah letak kesalahan berpikir sistem sekuler pengusung nilai kebebasan. Sebab aturan-aturan yang berlaku pada pelaku maksiat seperti LGBT tak bisa dihukum secara tegas karena dilakukan atas dasar suka sama suka bahkan tak masuk dalam kategori kriminal. Mengusik mereka berarti menentang HAM. UUD pun, tak kuasa menjeratnya.

Ubah Pradigma

Saat ini arus sekulerisasi mewarnai  tatanan nilai kehidupan masyarakat. Paradigma sekuler inilah yang merusak. Mulai dari Individu lemah iman jauh dari agama hingga lingkungan semakin bebas. Negara yang bertanggung jawab besar dalam menjaga generasi millennial dari terpaparnya pengaruh negatif pergaulan pada akhirnya sulit menuntaskan pokok persoalan yang ada. Sebab paradigma sekuler juga diadopsi negara.

Dalam Islam, LGBT harus dipahami sebagai perilaku yang menyimpang, maksiat dan kriminal sehingga harus dihukum secara tegas. Rasulullah bersabda: ”Siapa saja yang kalian temukan melakukan perbuatan kaum Luth (liwath) maka hukum matilah baik yang melakukan maupun yang diperlakukannya” (HR. Al-Khomsah kecuali an-Nasa’i).

Di samping itu, negara selaku yang punya otoritas, bertanggung jawab secara penuh untuk menjaga individu maupun masyarakat dari segala bentuk arus informasi, maupun konten media yang bertentangan dengan akidah Islam. Termasuk dalam masalah sistem pergaulan, pendidikan dan segala hal yang berpotensi merusak pemahaman generasi. Sementara dalam ranah keluarga, perlu memperkokoh penanaman akidah islam, serta praktek hukum-hukumnya sejak dini. Dengan begitu, diharapkan virus LGBT bisa dihindari bahkan dimusnahkan dari tatanan keluarga muslim. Wallahu alam. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google 

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Smart Teen lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X