Selasa, 3 Jumadil Awwal 1446 H / 25 April 2023 12:02 wib
25.076 views
Nggak Lolos Seleksi? Ya Udah Sabar Lagi
Oleh: Aily Natasya
Pertama-tama, meskipun agak telat ngucapinnya, congratulations untuk semua peserta SNMPTN maupun SBMPTN yang sudah lolos masuk ke kampus impiannya masing-masing. Jangan lupa bersyukur dan berusaha lebih baik lagi. Jangan merasa bahwa perjuangannya telah selesai, karena sesungguhnya ini benar-benar baru permulaan. Semangat!
Dan untuk yang belum lolos seleksi SNMPTN maupun SBMPTN, sabar. Nggak pa-pa mengeluh, tapi harus ke Allah ngeluhnya. Gelar sajadah, dan berkeluh kesahlah di situ. Allah itu Maha Mendengar dan Maha Penyayang. Bayangin, deh, ketika kita sedih kayak gitu, nangis sesenggukan, minta disayang sama Allah terus Allah juga mendengarkan semua keluh kesah kita. Itu bukan sekedar ilusi, teman-teman. Itu beneran. Allah sendiri yang bilang, bahwa siapa hambaNya yang mengingatNya, maka Allah pun akan mengingatnya. Allah itu sweet abis, loh.
“Maka ingatlah kepadaKu, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepadaKu dan janganlah kamu ingkar kepadaKu. Wahai prang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 152-153).
Sabar itu dari pukulan pertama
Diriwayatkan dari Anas ibn Malik radhiyallahu ‘anhu berkata: “Nabi shallallahu ‘alaihi wassallam pernah melewati seorang wanita yang sedang menangis di sisi kuburan. Lalu beliau bersabda, ’Bertakwalah Anda pada Allah dan bersabarlah’ Wanita itu menjawab, ‘Menjauhlah engkau dariku. Sesungguhnya engkau belum pernah merasakan musibah yang menimpaku. Wanita itu tidak tahu bahwa yang berkata itu adalah Nabi shallallahu ‘alahi wasallam. Kemudian ada yang mengatakan pada wanita itu: ‘Sesungguhnya (orang yang berkata tadi-pent) adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam’. Kemudian wanita tersebut mendatangi pintu (rumah) Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan ia tidak mendapatkan penjaganya. Kemudia ia berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam; ‘(maaf) aku tadi tidak mengetahui engkau wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam’. Rasulullah pun bersabda: ‘Sesungguhnya sabar itu terdapat pada hentakan pertama.’”
Maksudnya apa, nih? Maksudnya adalah, reaksi pertama kita terhadap cobaan dan musibah yang Allah kasih itu bagaimana? Langsung ber-istighfar, kah? Langsung menangis, kah? Langsung histeris, kah? Atau malah langsung ngomong kasar? Nah, kalau reaksi pertama kita adalah istighfar dulu, mengingat Allah dulu, maka itulah sabar. Jika kita langsung bereaksi negatif, ya, itu belum sabar. Cuman, bukan berarti kita menyerah untuk bersabar. Walau telat, tetap sabar sampai akhir. Namanya juga belajar.
Rasanya ditolak setelah bertahun-tahun berjuang, ya, pasti sakit banget. Pengen menghilang dari dunia rasanya, hiks. Ketika kenyataan tidak sesuai dengan harapan, nangis dulu nggak pa-pa. Puas-puasin sedihnya, tapi jangan lama-lama banget. Masih banyak kesempatan di luar sana yang dapat kamu raih. Jangan mengeluh atau sampai menyerah. Karena rahmat Allah itu luas banget. Yakin, deh, bahwa Allah akan menggantikannya dengan yang lebih baik. Karena Allah adalah sebaik-baik penulis skenario
“Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)
Kencangkan doa
Tidak lolos sama sekali dari kedua seleksi di atas bukanlah berarti bahwa segalanya telah berakhir. Ada ribuan universitas di dunia ini. Bisa jadi kalian tidak lolos di perguruan tinggi negeri di dalam negeri, tapi malah bisa lolos di perguruan tinggi di luar negeri. Kan, siapa tahu. Makanya jangan menutup kesempatan lain. Masih banyak kesempatan-kesempatan itu. Namun kali ini doanya harus dikencangkan lagi, ya. Kalau yang kemarin sudah cukup kencang, maka kali ini harus lebih dikencangkan lagi. Namanya juga manusia, kita itu lemah tanpa berdoa kepada Allah. Jadi biarkan Allah yang menuntun kamu ke tujuan selanjutnya. Tapi syaratnya jangan menyerah dulu sama rahmat Allah. Nangis nggak apa-apa, tapi kalau menyerah, berputus asa, jangan, ya.
Katakanlah. “Wahai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah yang Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. Az-Zumar: 53).
Jadi gimana? Tau kan, habis sedih harus apa? Yap, bangkit lagi. Semangat lagi. Ingat, masih banyak kesempatan di luar sana, bahkan lebih baik yang sedang menunggu kalian. Semangat teman-teman! (rf/voa-islam.com)
Ilustrasi: Google
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!