Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
20.873 views

Bolehkah Menanyakan Kondisi Iman dan Hati Seseorang

Oleh: Badrul Tamam

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, keluarga dan para sahabatnya.

Dalam kehidupan, kita pastinya sering berjumpa dengan saudara seiman. Saat bertemu itulah, sapa dan bertanya kabar terucap. Namun pertanyaan terkadang terlampau jauh sehingga menanyakan sesuatu yang ada dalam hati, yaitu keimanan. Yang boleh jadi hakikatnya tidak diketahui kecuali oleh Allah Ta’ala saja. Apalagi jika yang ditanya menjawab dengan penuh keyakinan akan keshalihan dan kesempurnaan imannya, maka dia telah mentazkiyah dirinya sendiri. Maka pantaskah menanyakan hal itu kepada orang lain?.

Sesungguhnya kewajiban seorang muslim adalah menasihati orang yang ditemuinya untuk memegang kebenaran dalam perkataan dan perbuatannya, bersabar di atasnya dan terus mendakwahkannya sebagaimana firman Allah Ta’ala:

وَالْعَصْرِ  إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ  إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al-‘Ashr: 1-3)

Dari Abu Madinah al-Darimi, bahwa seorang sahabatnya menceritakan: Adalah dua orang laki-laki dari sahabat Nabi Shallalahu 'alaihi Wasallam, apabila mereka bertemu maka tidaklah keduanya berpisah sehingga salah seorang darinya membacakan kepada yang lain surat al-’Ashr ini. (HR. al-Thabrani dalam al-Ausath no. 5124, al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman no. 8639. Imam al-Haitsami dalam al-Majma’ 10/233 mengatakan, Para perawinya adalah para perawi yang shahih.”)

Bilal bin Sa’ad rahimahullah berkata: “Saudara kamu yang setiap bertemu denganmu ia mengingatkanmu akan kedudukanmu di sisi Allah adalah lebih baik bagimu daripada saudara kamu yang setiap bertemu denganmu ia meletakkan dinar di telapak tanganmu.” (Lihat: Hilyah al-Auliya’: 5/225)

Namun pertanyaan semacam itu (keadaan hati dan kondisi iman dalam hati) apabila ditujukan kepada seseorang, dikhawatirkan menjadikan orang tadi merasa sok suci atau malah sebaliknya membuat penanyanya riya’ dihadapan manusia; seolah-olah dia berhati mukmin dan selalu bertakwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Boleh jadi juga pertanyaan itu sebagai tuduhan kepada orang yang ditanya, dia meninggalkan hak Allah Ta’ala atau malah menjadikannya sok baik dihadapan orang yang menanyainya. Dan masih banyak efek-efek negative lain yang sangat berbahaya.

Adapun hadits yang masyhur yang dari al-Harits bin Malik al-Anshari, pernah ia melewati Rasulullah Shallalahu 'alaihi Wasallam, lalu beliau bertanya padanya, “Bagaimanakah engkau pagi ini wahai Harits?”

Haritsah menjawab: Di pagi ini saya adalah mukmin yang sesungguhnya.

Rasulullah Shallalahu 'alaihi Wasallam bersabda: Pikirkanlah baik-baik apa yang engkau katakan itu, sebab segala sesuatu pasti ada hakekatnya, maka apakah hakekat keimananmu itu?

Harits menjawab: Jiwaku tidak memperhatikan lagi urusan dunia, karena itu diwaktu malam saya berjaga dan waktu siang saya haus (malam bangun shalat dan siang berpuasa). Seolah-olah saya melihat ‘arsy Tuhan-ku yang tampak jelas, seolah-olah saya melihat ahli surga saling ziarah-menziarahi, dan seolah-olah saya melihat para ahli neraka sama-sama berteriak-teriak di dalamnya.

Kemudian Rasulullah Shallalahu 'alaihi Wasallam bersabda: Engkau sudah benar-benar mengerti itu wahai Haritsah, maka tetapilah!!

Hadits di atas diriwayatkan  al-Thabrani dalam al-Kabir 3/266, dan statusnya adalah dhaif, tidak shahih. Al-Uqaily rahimahullah berkata: Hadits ini tidak memiliki isnad yang mapan. (lihat al-Dhu’afa al-Kabiir: 4/455)

Ibnu Taimiyah berkata: Diriwayatkan dari sumber dhaif yang tidak mapan.” (Lihat: al-Istiqamah: 1/194)

Dari sini, sebaiknya pertanyaan semacam itu ditinggalkan karena bisa menimbulkan banyak keburukan. Bertanya tentang kondisinya secara umum itu sudah mencukupi, maka sebaiknya dia memilih sesuatu yang jelas-jelas aman dan meninggalkan hal-hal yang bisa menimbulkan kerusakan. Misalnya dia menanyakan, Bagaimana keadaanmu? Bagaimana kondisimu di pagi ini? Dan semacam itu.

Diriwayatkan dari Aisyah, ada wanita tua yang dating menemui Nabi Shallalahu 'alaihi Wasallam yang pada saat itu beliau berada bersama ‘Aisyah. Kemudian Nabi Shallalahu 'alaihi Wasallam bertanya kepadanya, Siapa Anda? Bagaimana Keadaan kalian? (HR. al-Hakim dalam al-Mustadrak: 1/62 dan dihassankan oleh Al-Albani dalam al-Silsilah al-Shahihah, no. 216. Wallahu a’lam.

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Tsaqofah lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X