Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
2.970 views

Jangan Ragu Mendidik Anak Menjadi Dai Profesional!

 

Oleh:

Dr. Adian Husaini || Ketua Program Doktor Pendidikan Islam – Universitas Ibn Khaldun Bogor

 
TOKOH Pendidikan dalam al-Quran Luqman al-Hakim berpesan kepada anaknya: “Wahai anakku, dirikanlah shalat, dan berjuanglah untuk menegakkan amar ma’ruf nahi munkar, dan bersabarlah atas apa yang menimpamu. Sesungguhnya itu termasuk perkara yang besar!”
Umat Islam adalah ummatud-da’wah, ummatur-risaalah. Mereka mendapat amanah untuk melanjutkan tugas Rasulullah saw, yaitu menegakkan tauhid, menyempurnakan akhlak, dan mewujudkan rahmatan lil-alamiin.
Dalam Khutbatul Wada’, di hadapan ribuan kaum muslimin, Rasulullah saw berkali-kali bersaksi, bahwa beliau sudah menunaikan amanah risalahnya. “Allaahumma, qad ballaghtu, Allaahumma fasyhad!” Ya Allah, sungguh aku telah sampaikan. Ya Allah, saksikanlah!
Itulah momentum serah terima amanah risalah. Begitu pentingnya masalah dakwah ini bagi keberlangsungan kehidupan umat Islam dan keselamatan umat manusia.
Dalam kitabnya, Ihya’ Ulumiddin, Imam al-Ghazali menulis bab khusus tentang “amar ma’ruf dan nahi munkar”. Begitu pentingnya aktivitas amar ma'ruf nahi munkar, sebab ini adalah kutub terbesar dalam urusan agama.
Karena misi itulah, tulis al-Ghazali, maka Allah mengutus para nabi. Jika aktivitas ‘amar ma’ruf nahi munkar’ hilang, maka syiar kenabian hilang, agama menjadi rusak, kesesatan tersebar, kebodohan akan merajelela, satu negeri akan binasa. Begitu juga umat secara keseluruhan.
 
Juga, Allah SWT berfirman, yang artinya: “Telah dilaknat orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa Putra Maryam. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu.” (QS al-Maidah: 78-79).
 
Kita berharap, makin banyak orang tua yang bangga anaknya dididik menjadi dai, pejuang penegak kebenaran yang professional. Mereka tidak ragu memasuki bangku kuliah dan mengambil program studi ilmu dakwah. Dengan tujuan utama: menjadi dai, menjadi pejuang untuk melanjutkan perjuangan Rasulullah saw.
Soal lapangan kerja dan penghasilan, Allah sudah menjamin: “Jika kamu menolong agama Allah, pasti Allah akan menolong kamu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS Muhammad: 7).
*****
Demi melaksanakan tugas kenabian yang begitu mulia itu, maka umat Islam diperintahkan untuk menjadi umat
terbaik, menjadi khaira ummah. (QS Ali Imran: 110). Bahkan, Nabi Muhammad saw menegaskan, bahwa mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah.
Allah SWT mengingatkan kepada kita semua: “Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal saleh, dan berkata: ‘Sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim!” (QS Fushshilat: 33).
Ayat al-Quran itu sangat terkenal di kalangan para dai dan mahasiswa bidang studi ilmu dakwah. Logisnya, anak-anak muslim berebut dan bangga menjadi dai. Begitu juga mereka dan orang tua mereka, harusnya bangga menjadi mahasiswa ilmu dakwah. Sebab, berdakwah dan menjadi dai adalah aktivitas paling mulia.
Pada saat yang sama, Perguruan Tinggi Islam, harus bekerja keras menjadi kampus yang profesional. Kampus
terbaik
 
yang benar-benar menanamkan iman, taqwa, akhlak mulia, dan menyiapkan lulusannya menjadi dai-dai profesional. Ia harus profesional dalam berdakwah. Ia harus memiliki ilmu dakwah yang mumpuni, dan memohon kepada Allah agar diberikan hikmah. Ia pun harus ikhlas dan mengerahkan segenap ilmu dan kemampuannya.
Pada saat yang sama, seorang dai pun harus menguasai ilmu-ilmu tertentu, untuk dia bisa hidup mandiri dan tidak bergantung kepada orang lain. Khususnya bagi kaum laki-laki yang diamanahi menjadi kepala keluarga. Karena itulah, dalam program pendidikan dai atau studi ilmu dakwah, para calon dai juga dibekali dengan profesionalitas tertentu; misalnya dibekali skill jurnalistik, Teknologi Informasi, bisnis online, pertanian mandiri, dan sebagainya.
Inilah yang selama 20 tahun dilakukan oleh STID Mohammad Natsir, kampus Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII), yang menyelenggarakan pendidikan dai secara profesional. Beberapa tahun terakhir ini, STID Mohammad Natsir, dibanjiri pendaftar sekitar 1200 orang. Yang diterima hanya sekitar 200-300 orang. Mereka diberi beasiswa penuh oleh Dewan Da’wah.
Setiap tahun, STID Mohammad Natsir meluluskan ratusan sarjana dakwah yang dikirim ke daerah-daerah, seperti ke Mentawai, Seram, NTT, Sulawesi, dan daerah-daerah perbatasan di Indonesia. Mereka harus melaksanakan program pembinaan masyarakat selama dua tahun.
Alhamdulillah, hingga kini, STID Mohammad Natsir sudah meluluskan lebih dari 600 dai. Sekitar 30 persen para sarjana dakwah itu menetap di tempat praktik dakwahnya. Ada yang menikah dengan perempuan setempat. Beberapa diantaranya, kini memimpin pondok pesantren. Puluhan diantara lulusan STID kini telah menjadi doktor dan berkiprah di tengah masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan.
Apa yang dilakukan oleh STID Mohammad Natsir sejatinya mendahului konsep ”Kampus Merdeka” yang diterapkan pemerintah. Para mahasiswa STID Mohammad Natsir digembleng jiwa raga dan profesionalitasnya. Mereka terjun langsung ke masyarakat, untuk memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat. Inilah model pendidikan ideal.
Kini, kita sedang memasuki era disrupsi. Ada ”empat C” yang harus dikuasai setiap mahasiswa, untuk eksis dan berperan di zaman ini. ”Empat C” itu ialah: Critical thinking, creativity, communication, dan collaboration.
Untuk itulah, STID Mohammad Natsir membuka program baru: ”Kelas Jurnalis Profesional”. Tujuannya adalah melahirkan para dai (pejuang dakwah) yang memiliki skill jurnalistik. Alhamdulillah, banyak jurnalis profesional dan dai-dai senior DDII yang siap mengajar di program ini.
Sebagai praktisi pendidikan, saya tidak ragu untuk menyatakan, bahwa ”Kelas Jurnalis Profesional” STID Mohammad Natsir ini merupakan salah satu Pendidikan Tinggi Terbaik. Karena itu, saya pun tidak ragu mendorong anak dan santri-santri saya terbaik untuk memasuki Program ini.
Saya sampaikan kepada mereka, ”Jika kalian mencari ilmu yang benar dengan sungguh-sungguh, berguru kepada guru-guru yang benar, dengan niat ikhlas dan adab yang benar, jangan takut tidak bisa cari makan. Sebab, Allah sudah menjamin kehidupan para pejuang di jalan-Nya!”

Inilah salah satu aplikasi Peta Jalan Pendidikan kita untuk melahirkan Generasi Gemilang yang – insyaAllah – akan memimpin Indonesia di masa depan! Semoga Allah SWT meridhai usaha kita. Aamin.*

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Analysis lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X