Jerman: Ikhwanul Muslimin 'Gerakan Damai'

BERLIN, JERMAN (voa-islam.com) - Pemerintah Jerman mengatakan Ikhwanul Muslimin adalah "gerakan damai" dan organisasi sosial dan politik tertua yang berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat di negara-negara tempat mereka berada.

Ini datang dalam penjelasan untuk penyelidikan yang diposting oleh anggota komite kebijakan luar negeri dan internal dari partai sayap kanan Alternatif untuk partai Jerman di parlemen.

Kementerian dalam negeri Jerman menjelaskan bahwa tujuan Ikhwanul Muslimin adalah untuk membangun masyarakat yang ideal berdasarkan Al-Quran dan Sunnah dan alasan mereka dituntut dan bahkan dilikuidasi oleh beberapa rezim Arab adalah karena kurangnya kebebasan publik dan partai-partai oposisi di sana.

Kementerian menambahkan bahwa beberapa rezim Arab memandang Ikhwanul Muslim sebagai pesaing.

Pemerintah Jerman mengatakan bahwa Kelompok Islam Jerman adalah organisasi Muslim terdekat dengan Ikhwanul Muslimin yang berupaya melalui politik dan dialog untuk menjadi mitra strategis pemerintah Jerman.

Pemerintah menegaskan bahwa Ikhwanul Muslimin adalah gerakan damai, yang jauh dari kekerasan terutama di negara-negara dengan rezim otoriter seperti Mesir dan Suriah.

Menurut kementerian, organisasi tersebut memiliki sekitar 1.400 anggota di Jerman. (st/MeMo)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Amnesty Internasional Kecam Eksekusi Para Tahanan Mesir yang Dihukum Tidak Adil
• Pompeo: Wanita Alabama yang Bergabung dengan IS di Suriah Tidak Diijinkan Masuki AS
• Pakistan Tolak Tuduhan Iran Mereka Menyebunyikan Kelompok Jihadis Sunni Jaisyul Adl
• Pasukan SDF Culik dan Tangkap 100 Lebih Warga Sipil Termasuk Wanita dan Anak-anak di Timur Suriah
• Inggris Cabut Kewarganegaraan Shamima Beghum, Remaja Inggris yang Bergabung dengan IS di Suriah
• Politisi Inggris Terkemuka Desak Pemerintah Cabut Kewarganegaraan Inggris Asma Assad
• Pasukan Israel Serang Jamaah Palestina di Masjid Al-Aqsha
• Laporan: Qatar Akan Berhenti Danai Listrik Gaza Setelah April 2019