Pertama Kali Dalam Sejarah, Pembukaan Piala Dunia 2022 Diawali Dengan Pembacaan Al-Qur'an

AL-KHOR, QATAR (voa-islam.com) - Piala Dunia pertama yang diadakan di Timur Tengah telah dimulai dengan upacara pembukaan yang spektakuler di dalam Stadion Al Bayt, sebuah fasilitas yang dirancang menyerupai tenda tradisional Badui.

Pertunjukan berdurasi 30 menit ini diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an lalu penampilan dari aktor, penyanyi dan penari internasional dan lokal, termasuk bintang Hollywood Morgan Freeman, bintang K-pop Jungkook dari superband Korea Selatan BTS dan penyanyi Qatar Fahad Al Kubaisi.

Selain tuan rumah Piala Dunia dipegang oleh negara Islam, pembacaan ayat suci Al-Qur’an pada pembukaan Fifa World Cup juga menjadi sejarah baru. Hal ini sebagaimana dilaporkan oleh surat kabar Qatar, Al Raya pada Ahad (20/11/2022).

Pada pembukaan Piala Dunia 2022, seorang pemuda penyandang disabilitas bernama Ghanim Al-Muftah membacakan surah Al-Hujurat ayat 13. Duta Piala Dunia Qatar ini melantunkan ayat suci Al-Qur’an dengan merdu.

Sebelum membaca ayat suci Al-Qur’an, Ghanim lebih dulu berbincang dengan aktor senior ternama Morgan Freeman. Sesaat setelah surah Al-Hujurat ayat 13 dibacakan, pengusaha termuda di Qatar itu kembali berbincang dengan Morgan.

Sosok Ghanim seketika menjadi inspirasi bagi masyarakat dunia. Meski lahir dengan kondisi langka yang dikenal sebagai Caudal Regression Syndrome (CDS), ia bisa tumbuh besar menjadi sosok yang luar biasa. Kondisi yang dialaminya tidak menghambat hidupnya.

Puncak pertunjukan diwarnai dengan kembang api yang mempesona yang menerangi langit di atas stadion, 44km utara ibukota Qatar, Doha.

Upacara itu dipusatkan di sekitar tema persatuan dan inklusivitas.

“Dari Qatar, dari dunia Arab, saya menyambut semua orang di Piala Dunia 2022,” kata Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani.

“Betapa indahnya orang dapat mengesampingkan apa yang memisahkan mereka untuk merayakan keragaman mereka dan apa yang menyatukan mereka,” katanya dalam bahasa Arab.

“Biarlah turnamen ini penuh dengan hari-hari kebaikan dan harapan yang menginspirasi dan sambut semua orang di dunia di Doha.”

Dia kemudian berkata: "Saya menyambut Anda dan semoga sukses untuk semua," dalam satu-satunya kata yang diucapkan dalam bahasa Inggris.

Isu Suap

Penunjukan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia sudah dilakukan sejak 2010. Saat itu, Qatar mendapat suara terbanyak dalam pemungutan suara dari 22 anggota eksekutif FIFA. Qatar mengalahkan empat negara pesaingnya, yakni Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, dan Australia.

Salah satu alasan terbesar Qatar sebagai tuan rumah karena negara tersebut dianggap telah memenuhi kriteria FIFA untuk menyelenggarakan Piala Dunia. Namun, dalam perkembangannya Qatar sempat diisukan telah menyuap petinggi FIFA yang nilainya diperkirakan sebesar Rp54,2 miliar untuk untuk mengamankan posisi tuan rumah.

Setelah dua tahun dilakukan penyidikan, Qatar bebas dari tudingan penyuapan tersebut. Negara Teluk itu tetap menjadi tuan rumah World Cup 2022.

Sejarah baru

Sebelum memasuki Piala Dunia, negara-negara anggota FIFA lebih dahulu mengikuti tahap kualifikasi. Kualifikasi Piala Dunia diadakan di enam zona kontinental FIFA yakni Afrika, Asia, Amerika Utara dan Tengah dan Caribbean, Amerika Selatan, Oceania, serta Eropa. Hasil dari tahap kualifikasi ini keluar sebanyak 32 tim yang akan berlaga di Piala Dunia, babak ini sering disebut dengan putaran final Piala Dunia.

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Qatar Siapkan Layar Piala Dunia Bagi 180.000 Pengungsi Di Berbagai Wilayah Dilanda Konflik
• Pembom Istanbul Ahlam Albashir Intai Lokasi Kejadian 9 Hari Sebelumnya
• Israel Serahkan Jenazah Remaja Palestina Yang Mereka Tembak Mati Lebih 2 Bulan Lalu
• Ronaldo Tolak Tawaran Klub Al-Hilal Saudi Untuk Jadikannya Pemain Dengan Bayaran Tertinggi Di Dunia
• Taliban Cambuk Pasangan Muda-Mudi Di Depan Umum Karena Lakukan Hubungan Cinta Pranikah
• Laporan: Organisasi Hindutva INSIGHT UK Targetkan Muslim Inggris
• Pengunjuk Rasa Bakar Rumah Tua Pendiri Rezim Syi'ah Iran Ayatola Komeini
• Bertemu Sekjen OKI, Taliban Tegaskan Kembali Afghanistan Tidak Akan Jadi Ancaman Bagi Negara Lain