Sabtu, 7 Rabiul Akhir 1446 H / 14 September 2024 18:37 wib
6.039 views
CENTCOM: 14 Anggota Islamic State, Termasuk 4 Pimpinan Tewas Dalam Operasi Gabungan Di Irak
BERLIN, JERMAN (voa-islam.com) - Komando Pusat AS (CENTCOM) mengumumkan hari Jum'at (13/9/2024) bahwa dalam operasi gabungan bulan lalu, pasukan AS dan Irak berhasil menewaskan 14 anggota Islamic State (IS), termasuk empat pemimpin utama kelompok tersebut.
Pada hari Sabtu, 1 September, CENTCOM juga melaporkan bahwa sedikitnya 15 anggota IS tewas dalam operasi gabungan lainnya dengan pasukan Irak di Irak barat, yang mengakibatkan lima tentara AS terluka.
Operasi tersebut menargetkan para pemimpin IS dan bertujuan untuk mengganggu dan melemahkan kemampuan kelompok tersebut dalam merencanakan, mengorganisasi, dan melakukan serangan terhadap warga sipil Irak, serta warga negara AS, sekutu, dan mitra di seluruh wilayah dan sekitarnya, kata CENTCOM dalam sebuah pernyataan.
"Sebagai bagian dari penilaian pasca-penyerbuan yang sedang berlangsung, CENTCOM dapat mengonfirmasi bahwa empat pemimpin ISIS tewas termasuk: Ahmad Hamid Husayn Abd-al-Jalil al-Ithawi, yang bertanggung jawab atas semua operasi di Irak, Abu Hammam, yang bertanggung jawab untuk mengawasi semua operasi di Irak Barat, Abu-‘Ali al-Tunisi, yang bertanggung jawab untuk mengawasi pengembangan teknis, dan Shakir Abud Ahmad al-Issawi, yang bertanggung jawab untuk mengawasi operasi militer di Irak Barat," tambahnya.
Militer Irak menyatakan bahwa empat komandan utama Islamic State tewas selama operasi tersebut.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Irak mengumumkan bahwa tanggal berakhirnya misi koalisi pimpinan AS telah ditunda karena "perkembangan terkini" tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Pada bulan Maret, laporan menunjukkan bahwa diskusi tentang berakhirnya misi koalisi mungkin tidak akan selesai hingga setelah pemilihan presiden AS pada bulan November.
Saat ini, sekitar 2.500 tentara AS ditempatkan di Irak.
Operasi-operasi ini menyoroti ancaman berkelanjutan yang ditimbulkan oleh Islamic State di wilayah tersebut meskipun ada upaya untuk melemahkan pengaruh kelompok tersebut. Kerja sama antara pasukan AS dan Irak tetap penting dalam memerangi pemberontakan yang sedang berlangsung.
Seiring meningkatnya ketegangan dan tanggal berakhirnya misi masih belum pasti, Irak dan mitra internasionalnya perlu menjaga keamanan dan stabilitas untuk mencegah munculnya kembali aktivitas di kawasan tersebut. (KP/Ab)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!