Israel Sebut 22.000 Tentaranya Terluka sejak Perang Gaza pada Oktober 2023

TEL AVIV, ISRAEL (voa-islam.com) - Kementerian Pertahanan Israel mengatakan pada Senin (8/12/2025) bahwa mereka telah merawat hampir 22.000 tentara yang terluka sejak perang Gaza pada Oktober 2023, lapor Anadolu.

Sekitar 22.000 tentara yang terluka telah dimasukkan ke dalam program perawatan Departemen Rehabilitasi, dengan hampir 58% di antaranya menderita gangguan kesehatan mental, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Kementerian mencatat bahwa hampir 1.500 permintaan perawatan baru diajukan oleh tentara yang terluka setiap bulan.

Menurut kementerian, Departemen Rehabilitasi saat ini memberikan perawatan kepada 82.400 veteran terluka, termasuk mereka yang cedera dalam perang-perang sebelumnya.

Disebutkan pula bahwa 26% dari seluruh pasien di departemen tersebut mengalami luka dalam dua tahun terakhir.

Menurut data militer Israel yang dipublikasikan pada Oktober, tentara mencatat 279 upaya bunuh diri di kalangan personel selama 18 bulan, termasuk 36 kematian.

Israel telah membunuh lebih dari 70.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta melukai lebih dari 171.000 lainnya di Gaza sejak Oktober 2023.

Pada periode yang sama, Israel melancarkan serangan udara terhadap Libanon, Yaman, Iran, dan Suriah. (MeMo/Ab)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Islamic World News lainnya:

• Presiden al-Sharaa Pimpin Subuh di Masjid Umayyah Sebelum Saksikan Parade Kemenangan di Damaskus
• Suku-suku dan Klan Palestina kepada Para Penghianat: Bertaubatlah Sebelum Terlambat
• Yasser Abu Shabab Tewas: Hamas Peringatkan Nasib Semua Penghianat di Gaza
• Al-Qassam Habisi Pengkhianat Yasser Abu Shabab dalam Penyergapan di Gaza
• Aktivis Kecam Langkah Mamdani Pekerjakan kembali Komisaris Polisi Pendukung Genosida Gaza
• Ribuan Warga Israel Serbu Kedutaan Portugal untuk Urus Kewarganegaraan
• 13 Pasukan Elite Israel Terluka dalam Baku Tembak dengan Warga Suriah di Selatan Damaskus
• Kementerian Palestina: Israel Bunuh 33.000 Perempuan dan Anak-anak dalam Dua Tahun