Sabtu, 10 Jumadil Awwal 1447 H / 29 Mei 2010 12:30 wib
  41.717 views
								
							
								
								Menjawab Hujatan Kristen Radikal Bekasi: Tuhan Menyesatkan Manusia?
								VOA-ISLAM.COM - Sudah empat puluh  hari berlalu sejak 21 April 2010, penulis Blog Santo Bellarminus Bekasi  menghina Islam dengan hujatan yang sangat keji dan provokatif, namun  polisi belum bisa mengungkap, apalagi menangkap pelakunya.
Salah satu hujatan dalam  blog bertitel “Habisi Islam di Indonesia” itu adalah menuduh Kitab Suci  Al-Qur'an sebagai kitab sesat dengan ilustrasi foto mushaf Al-Qur'an  dimasukkan dalam lobang WC dengan komentar biadab:
“Al-Kooran,  sebuah Buku pedoman untuk kesesatan yang biasa di tempatkan oleh orang  Islam di tempat yang seperti di gambar di atas. Seluruh tulisan Setan di  dalam buku Al-Kooran itu Salah dan jelas sesat!!"
Sayangnya,  sang penulis blog tidak menyebutkan ayat Al-Qur'an mana saja yang  dimaksud menyesatkan manusia, sehingga menyulitkan para intelektual  Islam untuk menjawab hujatan tersebut.
Masih dari kawasan Bekasi,  penulis mendapat foto copy majalah Midrash Talmiddim edisi  4 yang diterbitkan oleh Yayasan Kaki Dian Emas, yang beralamat di blok F  Kompleks Galaksi, Kelurahan Jaka Mulya, Bekasi Selatan. Majalah  bercorak ‘islamologi’ versi Kristen ini dikomandani oleh Pendeta Edhie  Sapto Wedha, seorang murtadin asal Pulau Garam Madura.
Terang-terangan,  diiklankan di Midrash Talmiddim bahwa di kompleks tersebut juga  terdapat aktivitas penginjilan berupa Sekolah Alkitab Terampil dan  Terpadu (SATT). Salah satu program unggulannya adalah program pendidikan  bahasa Arab gratis. Proses kelulusannya pun tidak mudah. Sebagaimana  tertulis di Midrash Talmiddim bahwa salah satu syarat  kelulusannya adalah menginjili minimal 5 orang Muslim, seperti dalam  kutipan berikut:
“Program SATT: Pengutusan siswa/siswi SATT dalam  rangka mencari jiwa minimal lima jiwa dari saudara sepupu sebagai salah  satu syarat kelulusan yang ada di Manado, Cilacap, Madura, Lampung dan  Riau” (Midrash Talmiddim, hlm. 44).
Kalimat “dari saudara  sepupu” maksudnya dari kalangan umat Islam. Sedangkan “mencari jiwa”  adalah istilah khas penginjilan yang berarti menyebarkan kekristenan  kepada orang lain. Bila orang tersebut berhasil dikristenkan (mengakui  ketuhanan Yesus Kristus), maka istilah khasnya adalah memenangkan jiwa.
Beberapa doktrin islamologi yang diajarkan Edhie Sapto dalam Midrash  Talmiddim itu nampak sejalan dengan pelecehan blog Santo  Bellarminus Bekasi, yaitu menuduh Islam sebagai agama yang menyesatkan  karena ajaran Allah dan Al-Qur'an itu menyesatkan manusia.
...doktrin islamologi Pendeta Edhie Sapto dan blog Bellarminus Bekasi, sama-sama menuduh Islam  sebagai agama yang menyesatkan  karena ajaran Allah dan Al-Qur'an itu  menyesatkan manusia...
Sepanjang  enam halaman berjudul “Mengapa Allah Menyesatkan Orang?”, Edhie Sapto  membuat ilustrasi sbb: “Pernahkah anda pergi ke suatu rumah teman dan  hanya mempunyai alamat yang kurang jelas, lalu anda bertanya kepada  orang tentang alamat tersebut. Dan anda yakin akan orang itu. Ternyata  informasi itu salah dan membuat tersesat karena orang itu telah  menyesatkan anda. Bagaimana seandainya yang menyesatkan dan tidak mau  mengampuni itu Allah? Benarkah Allah menyesatkan dan tidak mau  mengampuni?” (hlm. 15).
Pertanyaan tersebut dijawab  sendiri dengan kutipan empat buah ayat Al-Qur‘an, antara lain: “Dan  siapa yang disesatkan Allah maka tidak ada baginya seorang  pemimpin pun sesudah itu. Dan kamu akan melihat orang-orang yang zalim  ketika mereka melihat azab berkata: “Adakah kiranya jalan untuk kembali  (ke dunia)?” (Qs. Asy-Syura 44).
Dengan sistematika seperti  ini, jelas Pendeta Edhie Sapto menyatakan bahwa Allah yang disembah  setiap hari oleh umat Islam itu adalah Tuhan yang menyesatkan manusia.
Itulah islamologi batil versi pendeta yang hanya melihat penggalan  ayat: “Dan siapa yang disesatkan Allah.” Padahal bila dibaca  utuh, ayat tersebut berbicara tentang keadaan orang yang zalim. Dan pada  ayat berikutnya (ayat 45) disebutkan bahwa orang yang zalim itu berada  dalam azab yang kekal (inna adh-dhaalimiina fii ‘adzaabin  muqiim).
Kenyataan bahwa Allah menyesatkan dan menyiksa  orang-orang yang zalim dengan azab yang kekal, jangan disimpulkan secara  hyperbola bahwa Allah itu tidak Maha Pemberi petunjuk. Karena  ketentuan bahwa Allah akan menyesatkan orang-orang yang zalim itu sesuai  dengan firman-Nya, bahwa Dia menyesatkan orang-orang yang zalim  (Ibrahim 27) dan tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim  (Al-An’am 144, Al-Qashash 50, Ali Imran 86, At-Taubah 19, Ash-Shaff 7,)  serta melaknat/mengutuk orang-orang zalim (Al-A’raf 44, Hud 18).
Allah  SWT tidak memberi hidayah kepada orang-orang zalim karena mereka  sendiri melakukan hal-hal yang menolak hidayah-Nya, antara lain:
1. Membuat-buat dusta terhadap Allah untuk menyesatkan manusia (Qs.  Al-An’am 144),
2. Membuat-buat suatu kedustaan terhadap Allah,  atau mendustakan ayat-ayat-Nya (Qs. Al-An’am 21, Hud 18).
3. Berbuat fasik (Qs. Al-Baqarah 59, Al-A’raf 165),
4. Menghalang-halangi manusia dari zikir menyebut asma Allah dalam  masjid-masjid-Nya (Qs. Al-Baqarah 114),
Prototipe zalim ini  digambarkan dalam sosok Firaun dan para pengikutnya. Mereka semua  adalah orang-orang yang zalim yang dibinasakan Allah karena mendustakan  ayat-ayat Ilahi (Al-Anfal 54).
Selain orang zalim, masih ada lagi  golongan manusia yang disesatkan oleh Allah, antara lain: orang  fasik (Al-Baqarah 26), orang-orang yang melampaui batas dan ragu-ragu  (Al-Mukmin 34), dan orang-orang kafir (Al-Mu’min 74).
Perilaku  orang kafir adalah mengikuti hal-hal batil dan menghalangi manusia dari  jalan Allah (Muhammad 1-3), serta benci kepada apa yang diturunkan  Allah (Al-Qur‘an) (Muhammad 9).
“Allah tidak menzalimi  (menganiaya) mereka, akan tetapi merekalah yang menzalimi (menganiaya)  diri mereka sendiri” (Qs. Ali Imran 117).
...Allah menyesatkan orang-orang zalim, fasik, kafir dan orang   yang melampaui batas karena mereka sendiri telah menolak dan menentang   kebenaran ayat-ayat Allah...
Jelaslah bahwa  Allah menyesatkan golongan orang-orang zalim, fasik, kafir dan orang  yang melampaui batas karena mereka sendiri telah menolak dan menentang  kebenaran ayat-ayat Allah.
JUSTRU DALAM BIBEL, TUHAN  TERANG-TERANGAN MENYESATKAN MANUSIA
Dengan tudingan bahwa Allah  dalam Al-Qur'an itu menyesatkan orang, kependetaan Edhie Sapto patut  dipertanyakan. Sebab dalam Alkitab (Bibel) sendiri bertebaran ayat yang  menyatakan dengan eksplisit bahwa Tuhan menyesatkan banyak orang,  termasuk nabi-Nya.
Dalam Perjanjian Lama, Tuhan menyuruh nabi-Nya  untuk menikahi seorang pelacur:
“Ketika Tuhan pertama kali  berbicara kepada bangsa Israel dengan perantaraanku, Tuhan berkata, “Hosea,  kawinilah seorang yang suka melacur, dan anak-anakmu juga akan  menjadi seperti dia. Umat-Ku sama seperti istrimu itu; mereka tidak  setia kepada-Ku, dan meninggalkan Aku” (Hosea 1:2, Alkitab Bahasa  Indonesia Sehari-hari).
...Perintah Bibel yang mengharuskan Nabi Hosea mengawini pelacur ini jelas  menyesatkan karena  dalam ayat yang lain, Tuhan mengharamkan pernikahan  dengan pelacur...
Perintah Bibel yang mengharuskan Nabi Hosea mengawini pelacur ini jelas menyesatkan karena  dalam ayat yang lain, Tuhan mengharamkan pernikahan dengan wanita yang  pernah pelacur, meski sudah tobat:
“Seorang imam tak boleh  kawin dengan seorang wanita bekas pelacur atau seorang wanita yang bukan  perawan atau yang sudah bercerai, karena imam adalah milik-Ku” (Imamat 21:7).
Seharusnya pendeta dan penulis blog malu mengejek  Al-Qur'an, karena dalam kitab mereka sendiri tertulis bahwa Tuhan  mendatangkan kesesatan: “Dan itulah sebabnya Allah mendatangkan  kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan dusta” (2 Tesalonika 2:11).
Tak hanya mendatangkan kesesatan, Bibel  juga menyebutkan bahwa Tuhan membiarkan orang tersesat dari jalan-Nya: “Ya  Tuhan, mengapa Engkau biarkan kami sesat dari jalan-Mu, dan  mengapa Engkau tegarkan hati kami, sehingga tidak takut kepada-Mu?” (Yesaya 63:17).
...Tak hanya mendatangkan kesesatan, Bibel  juga menyebutkan bahwa Tuhan  membiarkan orang tersesat dari jalan-Nya...
Tuhan dalam Bibel juga menyesatkan dan  menghinakan raja-raja: “Maka dicurahkan-Nya kehinaan atas raja-raja, disesatkan-Nya  mereka itu di tempat sunyi senyap yang tiada jalannya” (Mazmur   107:40, Alkitab terjemahan lama).
Bahkan dalam kita Ayub, Tuhan  terang-terangan menyesatkan dan menghilangkan akal sehat para pemimpin:
“Dilalukan-Nya hati dari dalam penghulu-penghulu di atas  bumi; disesatkan-Nya mereka itu di gurun yang tiada jalannya.  Mereka itu merayau-rayau dalam kegelapan, di tempat tiada terang. Disesatkan-Nya  mereka itu seperti orang mabuk” (Ayub 12:24-25, Alkitab  terjemahan lama).
“Dia menyebabkan para pemimpin dunia  kehilangan akal, dan membuat mereka tersesat di padang belantara  yang tidak ada jalannya. Mereka meraba-raba dalam kegelapan yang tidak  ada terangnya; dan Ia membuat mereka berjalan terhuyung-huyung  seperti orang mabuk."” (Ayub 12:24-25).
Bisa jadi, para  penginjil dan pendeta radikal mengejek Allah dan Al-Qur'an sebagai  sumber kesesatan, karena mereka terinspirasi ayat-ayat Bibel yang  menyatakan bahwa Tuhan menyesatkan dan membuat manusia gila. [A.  Ahmad Hizbullah MAG/SI]
Berita  terkait:
- Menjawab  Blog Bellarminus yang Menuduh Nabi Muhammad Homo (Gay)
- Ejek     Nabi Muhammad Gila, Blog Santo Bellarminus Bekasi Menantang Perang
- Penulis     Blog Penghina Al-Qur'an Diduga Alumnus SMP Bellarminus Bekasi
- Oknum   Alumnus SMP Bellarminus Juga Mengejek Qur'an 'Fuck You' di SMAN 5
- KH   Murhali Barda: Tangkap Penulis Blog Bellarminus Penghujat Nabi!
- Tuntut          Qishas Penghujat Nabi, Umat Islam Kepung Kantor Walikota Bekasi
- Hukuman   Mati bagi Penghina Nabi
- Menjawab   Hujatan Kristen Radikal Bekasi: Tuhan Menyesatkan Manusia?
- Polling: Apakah Hukuman yang Pantas Bagi Para Penghujat Islam?
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!