
 
									
								Rabu, 30 Mei 2012 | 16:05:57 WIB

Jakarta  (SI ONLINE) - Tak ada negara di dunia ini yang setoleran seperti di  Indonesia. Bahkan negara-negara Eropa sekalipun. Sebab hingga kini di  negara Eropa yang Muslim adalah kaum minoritas, nasib mereka sangat  menyedihkan. Berbeda sekali dengan kaum minoritas di Indonesia. 
 
 Karena itu Presiden World Conference on Religions for Peace (WCRP) KH Hasyim Muzadi menyayangkan penilaian sejumlah delegasi negara  anggota Dewan HAM PBB yang menyebut Indonesia intoleransi dalam beragama  dalam sidang tinjauan periodik universal II (Universal Periodic Review - UPR) di Jenewa, Swiss.
 
 "Selaku Pesiden WCRP, saya sangat menyayangkan tuduhan intoleransi agama  di Indonesia. Pembahasan di forum dunia itu pasti karena laporan dari  dalam negeri Indonesia," kata Hasyim di Jakarta, Rabu (30/5/2012),  seperti dirilis Republika Online.
 
 Padahal, Indonesia, yang berpenduduk mayoritas Muslim, diakuinya,  memiliki tingkat toleransi beragama yang tinggi. "Selama berkeliling  dunia, saya belum menemukan negara Muslim mana pun yang setoleran  Indonesia," kata Hasyim.
 
 Bahkan, menurut mantan Ketua Umum PBNU, Indonesia juga memiliki  toleransi beragama yang lebih baik dibanding sejumlah negara di Eropa.  Ia lantas membandingkan dengan Swiss yang sampai sekarang tidak  memperbolehkan pendirian menara masjid, juga Prancis yang masih  mempersoalkan jilbab.
 
 Hasyim yang juga pengasuh Pesantren Mahasiswa Al Hikam Malang dan Depok  itu itu mempertanyakan ukuran intoleransi beragama yang dituduhkan oleh  peserta sidang tersebut.
 
 Kalau yang dipakai ukuran adalah masalah Ahmadiyah, kata Hasyim, memang  karena Ahmadiyah menyimpang dari pokok ajaran Islam, namun selalu  menggunakan "stempel" Islam dan berorientasi politik Barat.
 
 "Seandainya Ahmadiyah merupakan agama tersendiri pasti tidak dipersoalkan oleh umat Islam Indonesia," kata Sekretaris Jenderal International Conference of Islamic Scholars (ICIS) itu. Kasus GKI Yasmin Bogor, lanjut Hasyim, juga tidak bisa dijadikan ukuran Indonesia tidak toleran dalam beragama.
 
 "Saya berkali kali ke sana, namun tampaknya mereka tidak ingin selesai.  Mereka lebih senang Yasmin menjadi masalah nasional dan dunia untuk  kepentingan daripada masalahnya selesai," katanya.
 
 Lebih lanjut Hasyim mengatakan, sulitnya pendirian tempat ibadah baru  juga bukan ukuran bagi toleransi beragama karena persoalannya lebih pada  persoalan lingkungan. "Di Jawa pendirian gereja sulit, tapi di Kupang  pendirian masjid juga sangat sulit. Belum lagi pendirian masjid di  Papua. ICIS selalu melakukan mediasi," katanya.
 
 Rep: shodiq ramadhan
 +Pasang iklan
+Pasang iklan
								FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
									  http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
									  http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
									  http://www.tasbrandedmurahriri.com
Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%.
Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
									  http://www.anekaobatherbal.com
 
							
							
							
							
							
								
							
 
							 
							