Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
10.286 views

ICAF: Jika Tak Cepat Atasi Pembantaian Mesuji, SBY Harus Mundur

JAKARTA (voa-islam.com) – Pembantaian keji yang menimpa warga Mesuji dan diduga melibatkan aparat di Mesuji dari tahun 2009 hingga 2011, mengundang keprihatinan dari banyak pihak.

Insiden biadab tersebut berawal ketika sebuah perusahaan yang membuka lahan untuk perkebunan kelapa sawit dan karet namun kerap ditentang warga. Perusahaan tersebut akhirnya membentuk PAM Swakarsa yang diduga dibekingi aparat kepolisian untuk mengusir penduduk. Pasca adanya PAM Swakarsa itulah terjadi pembantaian sadis dengan cara menembak, menggorok dan membacok yang mengakibatkan puluhan orang yang tewas dan ratusan korban luka, termasuk korban secara psikis yang tidak terekspos.

Koordinator Indonesian Crime Analyst Forum (ICAF) Mustofa B. Nahrawardaya menyesalkan lambatnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam merespon insiden super biadab yang menimpa anak bangsa tersebut.

“Presiden semestinya malu dan segera lakukan langkah cepat. Tidak usah ungkapkan keprihatinan melalui jumpa pers, tetapi langsung melangkah cepat. Apabila kebiasaan Presiden jumpa pers kembali dilakukan, berarti telah mempertegas betapa hanya cara-cara lipstik saja pemerintah menangani kasus besar semacam ini,” ujarnya dalam rilis yang diterima voa-islam.com, Kamis (15/12/2011).

ICAF mendesak Presiden SBY melakukan lima langkah cepat Jika tidak bisa melakukan langkah cepat, ICAF menyarankan agar Presiden SBY mengundurkan diri sebagai presiden, sebagai tanggungjawab moral.

Langkah cepat pertama, menurut Musthofa, adalah mengultimatum aparat kepolisian untuk menangkap dan mengusut kasus pembantaian yang sangat biadab itu.

“Presiden SBY harus melangkah cepat, berilah target Kapolri beberapa hari untuk tangkap pelaku serta penjarakan pejabat yang terlibat menutupi kasus super biadab itu. Jika tidak, SBY bisa disebut lalai dalam melindungi masyarakat hingga terjadi tindakan keji berupa pemenggalan kepala dan penyiksaan sadis dan penghilangan nyawa manusia secara massal,” ujar Musthofa. “Apabila tidak mampu lakukan langkah cepat, sebaiknya SBY segera mundur sebagai tanggungjawab moral atas hilangnya banyak nyawa melalui kebrutalan dan kejahatan kemanusiaan,” tambahnya.

Langkah cepat kedua yang harus dilakukan Presiden SBY untuk mengatasi kasus pembantaian Mesuji, menurut Musthofa, adalah memanggil para ahli hukum agar kasus bernuansa genocida ini tidak dipersoalkan di dunia internasional. Semestinya kasus Poso dan Ambon, cukuplah sebagai kasus kekerasan yang mengorbankan banyak nyawa, dan jangan diperpanjang dengan kasus serupa di tempat lain, apalagi hanya dilatarbelakangi oleh sengketa lahan dengan sebuah perusahaan asing. “Presiden harus segera mengumpulkan ahli-ahli hukumnya, karena pembiaran terhadap pembantaian semacam itu bisa dikategorikan sebagai genocida dan bisa dipersoalkan di dunia internasional. Jika bukan sekarang, bisa jadi pada masa yang akan datang, persoalan ini akan menjadi batu kerikil yang berbahaya bagi Presiden,” jelasnya.

Langkah cepat ketiga, lanjut Musthofa, Presiden SBY Presiden harus memanggil seluruh pejabat terkait, termasuk Kapolda, mantan Kapolda, Bupati, mantan Bupati, Gubernur dan mantan Gubernur untuk dilakukan cross check informasi agar masyarakat segera mendapatkan informasi yang pasti untuk melakukan langkah hukum yang jelas dan transparan. “Tidak usah ditutupi informasinya, daripada masyarakat akhirnya juga mengetahuinya di kemudian hari. Yang penting Presiden melakukan langkah hukum jelas, pasti, dan transparan. Jika kejadian semacam itu tanpa ada pejabat yang dihukum, kecil kemungkinan ada keadilan di sana,” ujarnya.

Langkah cepat keempat, Presiden SBY harus hentikan sementara perusahaan yang terlibat dalam kasus itu, dan tidak boleh ada penghilangan barang bukti oleh perusahaan yang bersangkutan. “Presiden harus cepat bongkar aksi biadab tersebut, dan hindari prosedur biasa. Semakin lambat Presiden bergerak, maka semakin besar peluang perusahaan itu untuk menghilangkan barang bukti,” tegas Musthofa.

Langkah terakhir, jelas Musthofa, Presiden SBY harus memerintahkan pengumpulan masyarakat yang dikabarkan menghilang, dan melindungi mereka untuk memastikan ancaman apa yang telah diterimanya, sehingga mereka melakukan aksi meninggalkan anak istri serta rumah mereka. “Kasus pembantaian warga, tidak boleh lagi terjadi. Apalagi dibiarkan dan ditutupi,” tutupnya. [taz]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Dakwah Indonesia lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X