Senin, 6 Zulqaidah 1445 H / 25 November 2013 20:30 wib
15.009 views
Mujahidin dan Pasukan Khusus Libya Bentrok di Benghazi, 9 Tewas
BENGHAZI, LIBYA (voa-islam.com) - Bentrokan senjata antara kelompok mujahidin Ansar al-Sharia dan pasukan khusus Libya di timur kota Benghazi pada hari Senin (25/11/2013) menewaskan sembilan orang dan melukai puluhan lainnya, kata para pejabat.
Gubernur Militer Kolonel Abdullah al - Saidi menyatakan "keadaan siaga" dan memerintahkan semua prajurit di barak untuk melaporkan untuk bertugas, dalam apa yang merupakan konfrontasi pertama antara tentara dan kelompok jihad utama Libya.
Petugas medis di rumah sakit Al-Jala Benghazi sebelumnya melaporkan lima tentara tewas dan 29 orang terluka, termasuk 10 warga sipil.
Jumlah korban di pihak mujahidin tidak segera diketahui karena mereka sedang dirawat di klinik yang dikelola oleh Ansar al -Islam.
"Bentrokan telah berlangsung selama beberapa jam antara pasukan kami dan sel Ansar al-Sharia," Kolonel Milud al - Zwei, juru bicara pasukan khusus Libya, kepada AFP .
Menurut Zwei, pertempuran pecah setelah pasukan khusus yang berpatroli dekat markas kelompok tersebut diserang.
"Tentara membalas, memicu bentrokan dengan semua jenis senjata," katanya .
Juru bicara itu mengatakan pertempuran antara kedua belah pihak menyebar ke distrik lain dari Benghazi, terutama di dekat klinik amal milik kelompok itu di daerah Selmani.
Ledakan dan tembakan terdengar di beberapa lingkungan, kata seorang wartawan AFP .
Saksi mata mengatakan orang-orang bersenjata telah mendirikan pos pemeriksaan di jalan-jalan menuju ke Benghazi untuk mencegah bala bantuan mencapai mujahidin.
Tuntut penerapan Syariat Islam di Libya
Ansar Al-Sharia muncul setelah jatuhnya rezim Muamar Khadafi tahun 2011, dengan sayap militernya terdiri dari mantan pejuang pemberontak.
Kelompok itu disalahkan atas pembunuhan hakim dan aparat keamanan di Benghazi dan juga diduga bertanggung jawab atas serangan terhadap konsulat AS di Benghazi pada September 2012 yang menyebabkan duta besar AS, Christopher Stevens dan tiga orang Amerika lainnya tewas.
Namun kelompok ini menyangkal keterlibatan mereka dalam peristiwa tersebut.
Kelompok mujahidin Ansar al-Sharia, yang menuntut penerapan hukum Islam syariah sebagai satu-satunya sumber hukum , mengontrol wilayah Benghazi serta Sirte dan Derna, juga di Libya timur.
Analis Libya dan asing menuduh kelompok-kelompok Islam yang bertanggung jawab atas sebagian besar kekerasan di Libya timur, tetapi pemerintah telah sungkan untuk mengambil tindakan terhadap kelompok-kelompok bersenjata berat karena takut pembalasan.
Ansar al-Sharia sendiri telah menyatakan tidak mengakui lembaga negara atau aparat keamanan, bahkan ketika pemerintah berjuang untuk mengintegrasikan mantan pejuang pemberontak menjadi tentara reguler dan polisi. (st/tds)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!
