Kamis, 13 Jumadil Akhir 1446 H / 22 Februari 2018 12:10 wib
17.450 views
Syetan Tersiksa dengan Suara Adzan
Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
إِذَا نُودِيَ لِلصَّلاَةِ أَدْبَرَ الشَّيْطَانُ ، وَلَهُ ضُرَاطٌ ، حَتَّى لاَ يَسْمَعَ التَّأْذِينَ ، فَإِذَا قَضَى النِّدَاءَ أَقْبَلَ ، حَتَّى إِذَا ثُوِّبَ بِالصَّلاَةِ أَدْبَرَ، حَتَّى إِذَا قَضَى التَّثْوِيبَ أَقْبَلَ ، حَتَّى يَخْطِرَ بَيْنَ المَرْءِ وَنَفْسِهِ ، يَقُولُ: اذْكُرْ كَذَا، اذْكُرْ كَذَا، لِمَا لَمْ يَكُنْ يَذْكُرُ حَتَّى يَظَلَّ الرَّجُلُ لاَ يَدْرِي كَمْ صَلَّى
“Jika dikumandangkan adzan untuk shalat, maka Syetan lari dan ia memiliki suara kentut sampai ia tidak mendengar adzan. Jika selesai adzan maka ia datang kembali sampai jika dikumandangkan iqamah maka ia akan lari lagi. Apabila selesai al-Tatswieb (iqamat), maka ia datang kembali sehingga membisikkan (mengganggu) antara seseorang dengan hatinya. Syetan membisikkan: ‘ingatlah ini dan itu’ untuk sesuatu yang belum pernah ia ingat sebelumnya, sampai-sampai orang tadi dalam keadan tidak tahu jumlah rakaat shalatnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Menurut al-Hafidz Ibnu Rajab Rahimahullah, bahwa dalam hadits ini terdapat dalil tentang keutamaan adzan. Kumandang adzan mengusir syetan sehingga menjauh darinya dan mengeluarkan suara kentut yang keras supaya tidak mendengar kumandang adzan. Dalam hal ini kedudukan adzan dan iqomah itu sama.
Kentut syetan dipahami sesuai dzahirnya, menurut mayoritas ulama. Sebagian mereka ada yang mentakwilnya, itu tidak terlalu diperlukan. (Fathul Baari, Ibnu Rajab: 5/215)
Setiap jin dan manusia yang mendengar adzan akan dijadikan saksi bagi muadzin atas kumandang adzannya di hari kiamat kelak. Sehingga syetan kabur dari mendengar adzan. Ia mengeluarkan bunyi kentut supaya tidak mendengar adzan dengan seksama. Tujuannya, supaya tidak perlu bersaksi di hari kiamat. (Fathul Baari, Ibnu Rajab: 5/216)
Keterangan ini dikuatkan dengan hadits dari Abu Sa’id al-Khudri, dari sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam,
لاَ يَسْمَعُ مَدَى صَوْتِ المُؤَذِّنِ، جِنٌّ وَلاَ إِنْسٌ وَلاَ شَيْءٌ ، إِلَّا شَهِدَ لَهُ يَوْمَ القِيَامَةِ
“Tidaklah mendengar suara adzan dari kalangan jin, manusia, dan apa saja kecuali memberi kesaksian untuk muadzin papda hari kiamat.” (HR. Al-Bukhari)
Syaikh Abdul Muhsin bin Hamd al-'Abbad juga menjelaskan bahwa di antara sebab kaburnya syetan saat adzan adalah karena ia tidak ingin menjadi bagian orang-orang yang mendengar adzan sehingga menjadi saksi bagi muadzin terhadap adzannya. Sebagaimana yang telah maklum, adzan adalah suara keras yang berisi dzikrullah 'Azza wa Jalla. Hal itu menyakitkan bagi setan. [Baca: Setan Lari Saat Adzan, Tapi Kenapa Datang Saat Shalat?]
Jadi, sekarang Anda tahukan, kenapa sekelompok masyarakat yang terlihat benci kepada Islam menuntut ditiadakan adzan dengan pengeras suara di masjid-masjid karena suaranya berisik. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]
Tulisan Terkait:
- Sering Kehilangan Uang, Cara Syari untuk Menangkalnya?
- 3 Hari Tidak Dibacakan Surat Al-Baqarah, Rumah Dimasuki Syetan?
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!