KABUL (Arrahmah.com) - Pada 18 September 2010 lalu, rezim boneka Afghan sesuai dengan perintah majikan mereka mengadakan pemilihan yang sebenarnya telah ditentukan diapa anggota parlemen yang akan masuk ke dalam jajaran rezim boneka tersebut.  Namun mereka mengalami kegagalan karena penduduk Afghan tidka mau berpartisipasi dalam pemilihan, mereka takut dengan serangan Mujahidin yang telah diumumkan sebelumnya.

Imarah Islam Afghanistan sebelum pemilihan telah menyerukan penduduk Afghan untuk memboikot pemilihan dan tidak berpartisipasi dalam proses yang telah disetir oleh Amerika.  Mujahidin juga mengumumkan bahwa di hari pemilihan mereka akan menyerang tempat-tempat pemungutan suara untuk menyerang TPS dan tentara musuh yang ditempatkan untuk berjaga-jaga di lokasi TPS.

Alhamdulillah dengan bantuan dari Allah SWT, penduduk Afghan menyambut seruan ini dan mujahidin dapat mengganggu proses pemilihan dengan melancarkan sejumlah serangan besar.

Pemerintah boneka mengakui terdapat 450 serangan di hari itu.

Dari 360 distrik di negeri tersebut, 162 distrik tidak membuka TPS, 1.260 TPS ditutup pada jam 11.00 dan sisa TPS lainnya berada di bawah serangan Mujahidin.

Dengan pengecualian beberapa daerah terpencil, semua jalan utama di negeri tersebut ditutup dan berada dalam pengawasan Mujahidin.

Setelah pemungutan suara resmi ditutup pada pukul 16.00, Mujahidin menyerang dan menghancurkan kendaraan militer yang membawa kotak-kotak suara di banyak daerah.