Kamis, 13 Jumadil Awwal 1447 H / 19 Mei 2011 21:06 wib
  2.176 views
								
							
								
								Tahanan Guantanamo tewas karena bunuh diri (?)
								

HAVANA (Arrahmah.com)  – Pernyataan Militer AS  pada kamis (19/5/2011) mengungkapkan bahwa seorang tahanan asal  Afghanistan tewas di penjara Guantanamo Bay, Kuba. Pria berumur 37 tahun  itu diklaim telah tewas karena bunuh diri pada Rabu (18/5) dini hari  waktu setempat.
Menurut militer AS, Southern Command seperti yang ditulis dalam  situs berita AFP, mengklaim pria yang diidentifikasi sebagai Inayatullah  tersebut mengaku sebagai perencana untuk operasi-operasi Al Qaeda. Dia  mulai ditahan di Guantanamo pada September 2007 silam.
Masih menurut statemen militer AS tersebut, para petugas penjara  Guantanamo menemukan Inayatullah tidak bergerak dan tidak bernafas saat  mereka melakukan pemeriksaan rutin.
“Setelah langkah-langkah penyelamatan ekstensif dilakukan, tahanan  itu dinyatakan meninggal oleh dokter,” demikian pernyataan Southern  Command.
Inayatullah merupakan tahanan ke-8 yang tewas di penjara Guantanamo  sejak pemerintah AS mulai mentransfer para tahanan ke penjara itu  menyusul tergulingnya Taliban di Afghanistan pada tahun 2001.
Menurut militer AS, Inayatullah telah bertemu dengan anggota-anggota  Al Qaeda lokal, mengembangkan rute-rute perjalanan dan mengkoordinir  dokumentasi, akomodasi dan kendaraan-kendaraan untuk memobilisasi para  pejuang Al Qaeda lewat Afghanistan, Iran, Pakistan dan Irak.
Namun meskipun demikian, Southern Command menyatakan, Dinas  Investigasi Kriminal Angkatan Laut AS akan menyelidi kematian tahanan  tersebut. Ini merupakan prosedur yang harus dilakukan atas semua kasus  kematian tahanan.
Tetapi prosedur hanyalah sebagai alasan “kemanusiaan” yang  diperlihatkan pada publik, nyatanya tahun lalu, hakim federal AS  membatalkan komplain oleh keluarga dua tahanan Guantanamo yang tewas  pada tahun 2006. Pentagon menyatakan keduanya tewas bunuh diri namun  pihak keluarga tidak terima dan mengajukan komplain. Pembatalan tersebut  tidak disertai dengan alasan yang jelas.
Pentagon tetap bersikeras bahwa kedua pria itu, Yasser al-Zahrani  asal Arab Saudi dan Salah al-Salami asal Yaman serta tahanan ketiga Mani  al-Utaybi dari Arab Saudi tewas bunuh diri di sel mereka dengan gantung  diri.
Sayangnya pernyataan tersebut tidak disertai dengan bukti kesaksian  para tahanan lain di Guantanamo, hal ini membuktikan kebebasan untuk  bersuara benar-benar telah dibungkam oleh AS. Banyaknya kasus yang  diklaim sebagai “tindakan bunuh diri” seharusnya digunakan untuk terus  menelusuri perlakuan penjaga penjara terhadap para tahanan yang telah  berulang kali terpublikasi terkait kekejaman dan kebiadaban mereka  terhadap para tahanan. (rasularasy/arrahmah.com)
		
								
								
								Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!