Mujahidin FSA pukul mundur pasukan rezim Suriah di kota Arbeen dan Harasta

DAMASKUS (Arrahmah.com) - Serangan brutal pasukan rezim Suriah ke kota Arbeen dan Harasta, distrik Ghautah Timur, propinsi pinggiran Damaskus pada Ahad (18/11) telah memasuki hari ketiga puluh. Meski demikian mujahidin Islam dan FSA berhasil memukul mundur pasukan rezim.

Kantor media mujahidin Brigade Al-Habib Al-Musthafa FSA melaporkan langsung dari front pertempuran di Ghautah Timur bahwa satuan-satuan pasukan Brigade Al-Habib Al-Musthafa masih bekerja sama dengan brigade-brigade lainnya di Ghautah Timur menghadapi serangan pasukan-pasukan Bashar Asad di kota Arbeen sampai hari yang ketiga puluh.

Pertempuran sengit berlangsung antara pasukan Asad dan mujahidin Brigade Al-Habib Al-Musthafa. Selama pertempuran, mujahidin Brigade berhasil menyisir bangunan-bangunan yang sebelumnya dikuasai oleh pasukan Asad. Regu sniper mujahidin Brigade menembak mati beberapa tentara rezim saat mereka hendak menyerbu masuk ke dalam kota dari arah gedung Direktorat Transportasi.

Sementara itu di bundaran Harasta, mujahidin berhasil menghancurkan sebuah tank militer rezim Suriah saat mencoba menyerbu masuk ke dalam kota. Dua orang tentara rezim Suriah juga tewas dalam peristiwa tersebut.

Sampai saat ini pasukan rezim Asad tidak mampu memasuki kota. Segala puji dan karunia milik Allah semata.

(muhib almajdi/arrahmah.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Arrahmah lainnya:

• Dibiayai Zionis tebar isu intoleransi di Indonesia, PUSHAMI tuntut Setara Intitute dibubarkan
• 40 tentara rezim Suriah tewas disergap mujahidin di Ghautah Timur
• Pasukan teroris Kenya diserang di wilayah Gedo
• KISPA minta para khotib angkat isu serangan Israel ke Gaza dalam khutbahnya
• Deradikalisasi memasuki fase grass root basmi pemikiran penegakkan syari'at Islam
• Operasi regu khusus mujahidin Irak tewaskan puluhan perwira dan tokoh rezim boneka Syiah di Baghdad
• Akhirnya Hamburg sepakat untuk mengakui hari raya umat Islam
• Seorang Muslim asal Saudi dijatuhi hukuman penjara seumur hidup oleh AS dengan tuduhan merencanakan ''teror''