Masya Allah..!!! Satu Jam Bersama Keluarga Yatim Mujahid Dakwah di Gang Sempit Ibukota Jakarta

 

Semasa hidupnya ia mengabdikan diri di jalan dakwah. Bahkan detik-detik akhirnya masih menyibukkan diri melayani umat dengan menolong korban banjir, hingga nyawanya tak tertolong. Sang istri yang sakit-sakitan dan harus rutin berobat ke rumah sakit, harus berjuang menafkahi dan mendidik kedua putri yatimnya. Mereka butuh kepedulian kita. Masa depan Syifani dan Syafina yang masih usia SD, menjadi tanggungjawab kita hingga usia baligh...

 

JAKARTA, Infaq Dakwah Center (IDC) – Sudah sembilan bulan Syifani Zulfa (9) dan Syafina Az-Zahra (7) menjadi anak yatim. Sang ayah, Ustadz Sanjaya Halim Abdullah (41) tutup usia pada Ahad, 1 Februari 2015 silam. Devi Hartanti, sang ibu pun harus membesarkan, membiayai dan mengasuh kedua putri tercintanya seorang diri.

Mendapat informasi keluarga yatim ini, Relawan IDC melakukan kunjungan silaturrahim. Di bawah terik matahari, Relawan IDC mulai beranjak dari bumi Bekasi, menapaki padatnya ibukota hingga tiba di sebuah gang sempit Kampung Kepu Bungur, Pasar Senen Jakarta Pusat.

Selain kunjungan, kedatangan relawan IDC juga untuk melakukan pendataan dan menyampaikan santunan dana tunai dan sembako.

Bu Devi mempersilahkan relawan IDC masuk ke ruangan rumah milik orang tuanya sangat sempit. Di rumah sumpek yang hanya seluas 2,5 x 3 meter persegi itulah Bu Devi dan kedua putri kecilnya tinggal.

Ibu muda berusia 32 tahun ini menemui Relawan IDC dengan mengenakan masker. Kondisinya kurang sehat dan masih lemah lantaran menderita infeksi saluran pernafasan. Ia baru saja selesai menjalani rawat inap di Rumah Sakit RS Mohammad Ridwan Meuraksa Jakarta selama empat hari.

“Saya baru pulang, kemarin sakit kena infeksi pernafasan, batuk bronchitis dan ada cairan di paru-paru kanan. Sekarang masih berobat jalan,” kata Devi sambil sesekali menahan batuk, kepada relawan IDC, Selasa (6/10/2015).

Menjadi ibu sekaligus ayah (single parent) bagi Devi memang bukan hal mudah. Selain himpitan ekonomi untuk biaya hidup di ibukota, kondisi kesehatannya pun terus menurun sejak ditinggal wafat sang suami. Karena sudah mentok, beberapa kali ia memelas iba kepada teman-teman almarhum suaminya, namun belum ada hasilnya.

Hingga akhirnya, Sekjen Forum Umat Islam (FUI), KH Muhammad Al-Khaththath harus turun tangan, meminta IDC untuk membantu keluarga almarhum Ustadz Sanjaya. Insya Allah mulai bulan ini keluarga yatim Ustadz Sanjaya dimasukkan dalam program santunan dan beasiswa IDC.

...Di rumah sumpek yang hanya seluas 2,5 x 3 meter persegi itulah Bu Devi dan kedua putri kecilnya tinggal....

YATIM DARI KELUARGA BERDARAH PEJUANG ISLAM

ٱلْخَبِيثَٰتُ لِلْخَبِيثِينَ وَٱلْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَٰتِ

“...Wanita yang baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik...” (Qs. An Nur:26).

Ustadz Sanjaya Halim Abdullah dan Devi Hartanti, keduanya adalah pasangan ideal sesama aktivis Islam. Keduanya sangat aktif dalam dunia dakwah dan sosial kemanusiaan.

Ustadz Sanjaya adalah aktivis yang banyak berkiprah di beberapa ormas Islam, seperti Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia dan Persatuan Islam (PERSIS), dua Ormas Islam legendaris dan cukup mapan di Indonesia. Di kelaskaran, almarhum aktif di bagian pengkaderan Brigade Hizbullah. Sedangkan Devi Hartanti adalah aktivis berasal dari Pelajar Islam Indonesia (PII), sebuah gerakan yang telah memberikan sumbangsih besar bagi Islam di negeri ini.

Ketika pecah bencana tsunami Aceh pada Desember 2004, Ustadz Sanjaya juga bertugas sebagai relawan bencana yang membantu evakuasi korban tsunami Aceh.

Sementara dalam event yang sama, Devi bergabung dalam tim relawan penanggulangan bencana di bawah bendera Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). Saat itu Devi didapuk menangani bidang pendidikan anak-anak korban tsunami Aceh.

Alhamdulillah, di jalan dakwah inilah Allah mempertautkan hati keduanya, hingga berakhir ke pernikahan aktivis dakwah. Keduanya Mengarungi bahtera rumah tangga dalam kesederhanaan hidup dan dikaruniai dua orang putri yang cerdas dan berprestasi.

Seiring berjalannya waktu, Devi pun semakin mengenal sosok suaminya yang mebanggakan. Ustadz Sanjaya ternyata seorang ikhwan sejati yang menghabiskan waktunya di jalan Allah untuk melayani umat Islam.

Di dunia kelaskaran, Ustadz Sanjaya dikenal menguasai berbagai keahlian ilmu bela diri mixed martial arts, dari pencak silat, taekwondo hingga thifan tsufuk.

“Dulu pernah aktif di Brigade Hizbullah, dia aktif di bagian pengkaderan,” ujarnya.

Di Bandung, Ustadz Sanjaya menjadi dai dan mengajar ilmu bela diri di beberapa tempat.

“Dia ngajar di beberapa tempat, pokoknya orang bilang dia itu gudang ilmu,” kenang Devi.

Jelang akhir hayatnya, selain berdakwah dan mengajar seni bela diri, Ustadz Sanjaya juga tergabung sebagai Tim Siaga Bencana (SIGAB) PERSIS Bandung.

Di tengah padatnya aktivitas, Ustadz Halim sempat jatuh sakit dan dirawat beberapa hari di rumah sakit. Ia didiagnosis sakit darah tinggi dan pembengkakan jantung. Namun seolah tak mempedulikan penyakitnya, setelah agak sembuh, Ustadz Halim pun beraktivitas kembali seperti sedia kala.

...Subhanallah, hingga menjelang akhir hayatnya, Ustadz Sanjaya masih menyibukkan diri melayani umat dengan menolong korban banjir, hingga nyawanya tak tertolong....

Usai menunaikan aktivitas kemanusiaan dengan membantu korban banjir, penyakitnya kambuh lagi, lalu pingsan dan meninggal.

“Sesudah agak sehat, sempet ikut pengajian dan bantu korban banjir. Sempet diurut, terus buang air di kamar mandi, lalu ditemukan pingsan dan sudah nggak ada (wafat, ed.),” paparnya.

Subhanallah, hingga menjelang akhir hayatnya, Ustadz Sanjaya masih menyibukkan diri melayani umat dengan menolong korban banjir, hingga nyawanya tak tertolong.

اَللهُمَّ اغْفِرْلَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَاَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرْدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلاَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ وَاَبْدِلْهُ دَارًاخَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَاَهْلاً خَيْرًا مِنْ اَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَاَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَاَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَفِتْنَتِهِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ

"Ya Allah... ampunilah, rahmatilah, selamatkan dan maafkanlah dia. Berilah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya, mandikanlah dia dengan air, salju dan embun. Bersihkan dia dari kesalahan sbgmn Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikan baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya, istri yang lebih baik dari istrinya. Masukkan dia ke surga, lindungilah dari azab kubur dan neraka" (HR. Muslim)

INFAQ PEDULI YATIM

Ustadz Sanjaya Halim Abdullah meninggalkan seorang istri dan dua orang putri: Syifani dan Syafina. Di sekolahnya, kedua anak yatim ini terhitung sangat cerdas dan berprestasi.

“Kalau Syifa sekarang duduk di SD, kelas tiga, adiknya Syafina kelas satu. Kemarin Syifani dapat ranking tiga di kelas, kalau Syafina ranking dua,” kata Devi, sang ibunda.

Devi Hartanti sangat berharap agar kedua anaknya sekolah di madrasah atau sekolah Islam yang banyak mengajarkan porsi ilmu agama, namun lokasinya cukup jauh dari tempat tinggalnya. Sementara Devi sendiri dalam kondisi sakit-sakitan, setiap hari harus mencari nafkah berjualan pempek dengan penghasilan yang tak pasti. Jangankan untuk biaya sekolah yang mahal, sekedar memenuhi biaya pengobatan saja kerepotan.

Semasa hidupnya Ustadz Sanjaya mengabdikan diri di jalan dakwah Islam. Sepeninggal almarhum, kini istri dan kedua anak yatimnya butuh uluran tangan kaum Muslimin. Syifani dan Syafina yang masih duduk di bangku SD, menjadi tanggungjawab kaum Muslimin untuk mengenyam pendidikan islami hingga usia baligh.

Donasi untuk membantu keluarga dan kedua putri yatim Ustadz Sanjaya Halim Abdullah bisa disalurkan ke Rekening Khusus Cinta Yatim Syuhada:

1. Bank Syariah Indonesia (BSI)
    No.Rek: 705.339.3400  a/n: Yayasan Infaq Dakwah Center.

2. Bank Muamalat
    No.Rek: 34.7000.3006  a/n: Yayasan Infaq Dakwah Center.

3. Bank Mandiri
    No.Rek: 156.0013.818.077  a/n: Yayasan Infaq Dakwah Center.

4. Bank BRI
    No.Rek: 1105.0100.0394.303  a/n: Yayasan Infaq Dakwah Center.

CATATAN:

  1. Bantuan insya Allah disampaikan dalam bentuk: santunan rutin bulanan, beasiswa anak-anaknya hingga baligh, dan bantuan pengobatan.
  2. INFO: 08567.700020 – 08999.704050
  3. Berita Terkait: INFAQ CERDAS CINTA YATIM: Cara Cerdas Masuk Surga Bersama Nabi Sedekat Dua Jari