Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
5.854 views

Game Online Jembatani Pembodohan

Sahabat VOA-Islam...

Di era yang sekarang ini, perkembangan teknologi berbasis internet kian melejit. Namun sayang, sesuatu yang bernilai positif ini - seperti kemudahan dalam mengakses informasi- tak ubahnya turut memberikan dampak yang mengerikan pula.

Pokemon Go adalah contoh riil. Permainan yang dikembangkan Niantic Lab bersama dengan Nintendo dan The Pokemon Company mampu menyedot perhatian dunia. Di Indonesia misalnya, meski belum dirilis secara resmi, nyatanya keberadaan aplikasi tersebut sudah menjadi perbincangan hangat di dunia nyata dan maya.

 

Lantas, apa masalahnya??

Pengamat Sosial dan Budaya Universitas Indonesia, Devie Rahmawati (17/7/16) menyampaikan bahwa 'game online memiliki stimulus yang membuat pemain penasaran dan tertantang'. Hal ini tentu memicu terjadinya adiksi (atau candu) yang berlebihan. Kondisi ini berujung pada kelalaian para gamers. Sebagian besar dari mereka rela menghabiskan waktu berjam jam hanya demi kepuasan sesaat ini. Kemudian dari segi ekonomi pun sama merugikannya. Diberitakan, salah seorang pelajar di Blitar Jawa Timur, tertangkap basah mencuri uang di kantor Kepala Sekolah.

Alasannya tidak lain dan tidak bukan karena candu game online. Seolah belum cukup, dampak lebih lanjut, mental dan psikologis secara tidak langsung akan terganggu. Tingkah laku pun semakin diluar akal sehat. Terbukti dengan aksi nekat yang gamers lakukan dengan memainkan ponsel di tengah jalan, tanpa memperhatikan keselamatan. Ini tentu berbeda dengan permainan konvensional tanpa alat bantu gadget. Dimana mereka diharuskan melakukan interaksi secara langsung dengan lawan bermain. Sehingga tidak menjadikan mereka sebagai anti sosial.

Namun sayang, rentetan dampak buruk yang terpapar di media media seolah tidak cukup membuat masyarakat, terlebih kaum muslimin sadar bahwa mereka tengah diperbudak dengan permainan semacam ini. Parahnya, sedikitpun tidak pernah terbesit dalam pikiran kaum muslim jika ini merupakan strategi Barat dalam merongrong Islam. Melemahkan pemuda pemudinya, bahkan anak anak muslim yang diharapkan menjadi harapan masa depan pun tidak luput dari target mereka.

Memang benar, sekilas saja tiga objek diatas -game, Islam, dan Barat- seolah tidak memiliki keterkaitan satu sama lain. Namun jika dicermati lebih mendalam, keberadaan game semacam ini adalah salah satu dari tiga point ghazwul fikr yang sedang mereka gencarkan. Food, Fun, and Fashion. Tiga kombinasi yang nyatanya sedikit berhasil menghancurkan kaum muslim secara perlahan. Pemilihan metode halus ini bukan tanpa alasan, melainkan kepahaman mereka tentang kekuatan sejati kaum muslim yang terletak pada Al Quran dan Al Hadist. Kepahaman mereka kaum Barat bahwa Islam tidak akan hancur dengan cara konvensional (seperti militer) jika dua hal tadi masih menancap kuat dalam benak. Sekali lagi mereka paham, bahwa kaum muslim memegang kuat semboyan 'hidup mulia atau mati syahid'. Alhasil, perang pemikiranlah yang mereka jadikan sebagai alternatif. Setidaknya, jika tujuan pemurtadan tidak tercapai, mereka berhasil menjauhkan pemikiran dan akidah Islam dari penganutnya.

Dan lagi lagi, kapitalisme lah yang ada dibalik semua ini. Pelaku industri hanya berorientasi pada pencapaian keuntungan yang sebesar besarnya tanpa menelaah lebih jauh kemungkinan dampak yang menimpa masyarakat. Masyarakat hanya dijadikan tumbal. Konsumen penyuplai kucuran profit bagi mereka. Inilah yang menjadi titik cacat dari ideologi kapitalisme.

 

Bagaimana pandangan Islam??

Sejatinya, kesenangan psikologis dan hiburan adalah dua hal natural yang ada pada diri manusia. Islam pun tidak melarang pemenuhan tersebut dengan catatan tidak menyalahi hukum syara' dan tidak berlebihan (sesuai porsi). Adapun terkait dengan jenis game ini, setidaknya harus ada 3 komponen yang saling bersinergi. Di lingkup keluarga, orangtua wajib melakukan pengawasan kegiatan anak sekaligus mematok batasan waktu. Perlu ditanamkan pula pemahaman secara continue mengenai fiqh prioritas yang mengajarkan anak ketepatan dalam memilih dan memilah jenis kegiatan.

Disamping itu dibutuhkan kerjasama antarmasyarakat dalam penyampaian opini atau keluhan atas dampak yang mereka rasa. Sehingga keseragaman pendapat ini mampu mendesak aparat pemerintah untuk bertindak cepat dalam upaya pemblokiran game semacam ini. Terakhir adalah peran negara. Yang dalam hal ini semestinya lebih peka mengamati dampak dan lebih tegas dalam penetapan kebijakan. [syahid/voa-islam.com]

 Kiriman Maya A,Kedamean, Gresik

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Citizens Jurnalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X