Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
3.152 views

Masih Berani Kritik?

Sahabat VOA-Islam...

BUI makin laris. Bagaimana tidak? Selain diisi oleh para kriminal, kini bui juga akan dimanfaatkan untuk membungkam mereka mereka yang kritis dan berani mengkritik. Ah, bukan mengkritik. Tapi segala sesuatu yang menurut hemat cermat mereka berkonotasi 'menghina'  penguasa.

Sayangnya, esensi kritik di rezim ini sudah disamaratakan dengan makna penghinaan. Hal ini bukan bualan semata karena terbukti adanya. Masih segar dalam ingatan, bagaimana aksi heroik Zaadit Taqwa yang mengulitimatum dengan peluit dan kartu kuning berhasil menuai kontroversi sekaligus menggugah kebangkitan kaum intelektual lain (mahasiswa).

Sebelum Zaadit, 2005 lalu Monang Johanes Tambunan dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) juga melakukan hal serupa. Orasi sebagai luapan kekecewaan atas kinerja pemerintahan di masa itu. Alhasil, bui mendekamnya selama 6 bulan karena dinilai mencemarkan nama baik.

Fenomena Zaadit ini mau tidak mau memaksa kita untuk tau kenyataan bahwa Agustus 2015 lalu pasal penghinaan presiden berusaha disurikan kembali oleh DPR dan pemerintah. Diantara 786 draft  yang diajukan, pasal terkait termuat di pasal 263. Padahal sebelumnya, sebagaimana tertuang dalam putusan nomor 013-022/PUU-IV/2006 MK telah membatalkan tiga pasal serupa (134, 136 dan 137 KUHP) dengan pertimbangan adanya potensi ketidakpastian hukum karena tafsir yang beragam.

Di samping itu juga bisa menjadi hambatan dalam proses pengusutan pelanggaran yang mungkin dilakukan oleh presiden. Sejalan dengan MK, Institute for Criminal Justice Reformasi menilai pasal penghinaan tidak memiliki standar baku. Sehingga segala macam perbuatan selama bertentangan dengan kedudukan presiden memiliki potensi untuk disebut sebagai penghinaan.

Anehnya, Wakil ketua DPR Taufik Kurniawan justru keukeuh akan perlunya pengaturan pasal penghinaan presiden KUHP ini. Ia bahkan berpendapat kementerian dan lembaga lain harusnya mendapat perlakuan yang sama.

Besarnya pembelaan dan upaya tersebut tak ayal menimbulkan tanda tanya besar. Sebenarnya untuk siapa Undang Undang tersebut dirancang? Untuk rakyat atau segelintir penguasa? Bukankah sejatinya keberadaan Undang Undang adalah melindungi hak hak rakyat? Jika kritik dari rakyat saja dinilai menghina dan terancam bui, lantas apa kabar SDA Freeport yang dibiarkan dikuasai asing?

Apa itu bukan penghinaan untuk rakyat Papua yang peradaban dan kehidupannya saja masih tertinggal? Apa kabar TKA yang tak henti diimpor dari China? Apa itu bukan penghinaan pada tuna karya pribumi yang masih lontang lantung mencari penghasilan?

Maka sungguh sangat keterlaluan jika hidupnya pasal penghinaan ini semata-mata demi syahwat kekuasaan belaka. Karena hakikatnya fungsi penguasa adalah sebagai rain (melayani) dan junnah (melindungi). Sehingga keberadaan pengkritik harusnya semakin dibudidayakan mengingat dalam pelaksanaan fungsi nya, penguasa juga tidak luput dari kesalahan yang menjurus pada tindak kedzaliman.

Dalam pandangan Islam, penguasa dan rakyat adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Sebaik apapun program yang dicanangkan pemerintah, bisa dipastikan tidak akan berjalan tanpa dukungan dan ketaatan dari rakyatnya. Begitupun sebaliknya, problematika rakyat juga tidak akan menemui titik terang tanpa campur tangan pemerintah sebagai pemegang kekuasaan.

Bak gayung bersambut, keduanya saling membutuhkan dalam upayanya mencapai kemaslahatan bersama. Sehingga dalam konteks ini, kritik yang disampaikan umat harusnya tidak dicurigai sebagai alat penjegal atau wujud kebencian, tapi sebagai bukti kasih, rem sekaligus pembenah tatanan kehidupan.

Karena itu, aktivitas kritik/koreksi di hadapan penguasa adalah sesuatu yang sangat dianjurkan. Umat dituntut untuk tidak diam mengingat baik buruknya suatu kebijakan akan berpengaruh pada semua orang yang ada dibawah kekuasaannya.

Lagipula, bukankah dengan aktivitas amar makruf nahi mungkar ini riilnya fungsi penguasa sebagai perisai lebih mudah diwujudkan? [syahid/voa-islam.com]

Kiriman Maya asal Gresik

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Citizens Jurnalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X