Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
3.129 views

Ekspor APD Ketika Terjadi Kelangkaan, Mengapa?

 

Oleh:

Ifa Mufida

Pemerhati Kebijakan Publik

 

PANDEMI covid-19 di Indonesia belum menunjukkan adanya penurunan. Setiap hari, masih saja bertambah jumlah pasien dengan status ODP, PDP, bahkan yang positif covid-19. Namun, selalu saja ada kebijakan atau pernyataan pejabat  yang menggelitik. Salah satu contohnya adalah di adanya kebijakan ekspor Alat Pelindung Diri (APD) dikala masih terjadi kelangkaan APD untuk tenaga medis yang  menangani pasien covid-19. 

Sebagaimana dilansir kompas.com, ibu menteri keuangan Sri Mulyani mengatakan Indonesia tetap akan mengekspor APD ke negara lain tanpa mengurangi kebutuhan dalam negeri untuk menangani Covid-19. Hal ini dikarenakan, Indonesia adalah salah satu penghasil APD terbesar. Selain itu,  dikatakan Indonesia telah memiliki kontrak pemenuhan suplai APD ke beberapa negara seperti Korea Selatan dan Jepang. Hal itu disampaikan Sri Mulyani usai rapat sidang kabinet bersama Presiden Joko Widodo melalui konferensi video, Selasa (14/4/2020). 

Di sisi lain, tenaga medis dalam negeri masih mengalami kesulitan untuk bisa menangani pasien  covid-19 dengan menggnakan APD yang benar. Hal ini pula, yang menjadikan banyaknya tenaga medis, baik dokter dan perawat yang harus kehilangan nyawa akibat tertular covid-19. Bahkan jumlah tenaga medis yang meninggal, bisa dikalkulasi 1 dokter meninggal dalam satu hari selama wabah ini merebak di Indonesia. 

Tenaga ahli yang mereka berada di garda terdepan dalam proses penanggulangan wabah satu per satu telah wafat. Namun, nampaknya hal ini tak membuat pemerintah ber-empati secara mendalam, bahkan menganggap hal yang wajar. Bukannya melakukan evaluasi untuk pengalokasian dana agar bisa memenuhi kelengkapan APD untuk tenaga medis, pemerintah justru membuka donasi dari masyarakat untuk penanganan wabah ini. 

Permasalahan APD ternyata bukan hanya faktor kelangkaan, namun juga harga APD yang tak murah. Bahkan karena harganya yang melejit, ada Rumah Sakit (RS) yang terpaksa membebankan biaya APD kepada pasien. Sebagaimana diberitakan oleh kompas.com, salah satu RS  di Jakarta Timur dilaporkan telah membebankan biaya APD kepada pasien rawat inap yang tidak terkait kasus Covid-19. Sontak, hal tersebut memicu protes dari pasien RS karena mereka dibebankan Rp 500.000 per hari untuk semua pasien rawat inap. 

Jika kita menelisik secara mendalam terhadap kasus ini, sejatinya adalah buah simalakama bagi RS. RS wajib menyediakan APD untuk tenaga medis, namun di sisi lain harga  untuk mendapatkannya cukup mahal. Sedang BPJS, nampaknya telah berlepas tangan. Jaminan Kesehatan Nasional yang diserahkan kepada BPJS nampaknya semakin ompong ketika dilanda wabah ini. Sekali lagi, tak bisa diharapkan. 

Bahkan, Presiden Jokowi mengatakan pembatalan kenaikan iuran BPJS Kesehatan oleh Mahkamah Agung (MA) berpengaruh terhadap pelayanan kesehatan. Khususnya, pelayanan bagi pasien positif Covid-19 akibat virus Corona (liputan 6.com). Miris, kembali rakyat termasuk tenaga medis harus berperang sendiri untuk melawan virus corona ini. Belum lagi, ada wacana herd imunity yang sejatinya mirip dengan hukum rimba, maka siapa yang kuat akan bertahan sedang yang sistem imunnya rendah terpaksa dikorbankan.

Begitulah kebijakan negeri ini. Penuh dengan anomali, bahkan seperti dagelan ketika menanggulangi pandemic covid-19. Begitu murah harga nyawa penduduk negeri di bawah kapitalisme. Mereka lebih memikirkan untung rugi ekonomi dibandingkan dengan nyawa warga negaranya. Lebih khawatir jika pengusaha besar bangkrut ketimbang rakyatnya hidup tak terurus. Saat ini bahkan, rakyat telah terkena gelombang PHK besar-besaran. Di sisi lain, pemberlakuan physical distancing menjadikan rakyat bahkan untuk sekedar makan saja sudah kesulitan. Seperti anak ayam yang kehilangan induknya, rakyat hidup tanpa perlindungan pemimpinnya. 

Rencana salah satu menteri untuk tetap meng-ekspor APD di tengah kacau balaunya penanganan covid-19 di Indonesia menunjukkan betapa pejabat negeri ini tak punya hati. Begitu ringan dan lihainya mereka berdalih,  seolah peduli kepada persoalan negeri. Sekali lagi, semua ini membuktikan secara gamblang bahwa mindset kapitalis tidak pernah serius mengabdi kepada rakyat. Lisan dan tindakan yang tidak sinkron adalah wujud penghianatan terhadap amanat  rakyat. 

Padahal Rasulullah saw mewasiatkan kepada penguasa untuk menjadikan penyelamatan jiwa dan pemenuhan hak rakyat sebagai prioritas utama dan akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT kelak. Mereka amat takut kepada Allah  SWT bila tidak mengambil kebijakan yang tepat. Satu nyawa sangatlah berharga di dalam Islam. 

Di sisi Allah, hilangnya nyawa seorang muslim lebih besar perkaranya dari pada hilangnya dunia. Dari al-Barra’ bin Azib radhiyallahu‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Hilangnya dunia, lebih ringan bagi Allah dibandingnya terbunuhnya seorang mukmin tanpa hak.” (HR. Nasai 3987, Turmudzi 1455, dan dishahihkan al-Albani). 

Nagara di dalam Islam dengan  penerapan syariat Islam kaffah akan memelihara kehidupan masyarakat dengan hukum-hukum sehingga dapat memelihara semua aspek penting. Setidaknya ada  8 aspek dalam kehidupan luhur masyarakat yang dipelihara oleh syariat Islam ketika diterapkan. Aspek tersebut antara lain syariat Islam akan menjaga jiwa manusia, harta, keamanan, kehormatan, akal, keturunan, agama dan negara. Sedang saat ini, dikala merebak wabah virus yang sangat menular, hukum di bawah kapialisme sekuler tidak bisa melindungi jiwa, keamanan, harta dan aspek lainnya. 

Patut kiranya penguasa negeri mayoritas muslim  ini memperhatikan pesan Rasulullah SAW. Melakukan upaya terbaik secara nyata untuk keselamatan jiwa warga negara di atas kepentingan ekonomi dan kekuasaan. Membuang kapitalisme lalu mengambil konsep sahih Islam sebagai satu-satunya problem solver dalam menanggulangi persoalan wabah.  Wallahu a’lam bi shawab.*

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Citizens Jurnalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Tiga Masjid dan Tiga Sekolah di Pelosok Garut ini Krisis Air Bersih. Ayo Wakaf Sumur.!!

Tiga Masjid dan Tiga Sekolah di Pelosok Garut ini Krisis Air Bersih. Ayo Wakaf Sumur.!!

Jamaah masjid, siswa sekolah dan warga pelosok Garut ini kesulitan air untuk ibadah, bersuci, wudhu, memasak, minum, mandi, dan mencuci. Ayo Wakaf Sumur, Pahala Mengalir Tak Terbatas Umur.!!!...

Bocah Yatim Anak Ustadz Pejuang Dakwah Ingin Jadi Dokter Penghafal Quran. Ayo Bantu.!!!

Bocah Yatim Anak Ustadz Pejuang Dakwah Ingin Jadi Dokter Penghafal Quran. Ayo Bantu.!!!

Syafani Azzahra, bocah yatim sejak usia tujuh tahun ini bercita-cita ingin menjadi dokter penghafal Al-Qur'an. Setamat SD ia ingin melanjutkan sekolah ke pesantren, tapi terkendala biaya. Ayo...

Mobil Baru Akan Disulap Jadi Ambulans, Butuh Biaya 39 Juta Rupiah. Ayo Bantu.!!

Mobil Baru Akan Disulap Jadi Ambulans, Butuh Biaya 39 Juta Rupiah. Ayo Bantu.!!

Di tengah pandemi Covid-19, permintaan layanan ambulans untuk pasien dan jenazah terus meningkat. Mobil baru IDC akan disulap jadi ambulans, butuh dana 39 juta rupiah untuk biaya modifikasi....

Berburu Keutamaan Jum’at dan Yatim, Mari Berbagi Hidangan dan Santunan kepada Santri Yatim Penghafal Al-Qur'an

Berburu Keutamaan Jum’at dan Yatim, Mari Berbagi Hidangan dan Santunan kepada Santri Yatim Penghafal Al-Qur'an

Menggabung keutamaan Jum’at dan Cinta Yatim, IDC akan berbagi ke Pesantren Tahfizhul Qur’an Darul Hijrah Cikarang. ...

Keluarganya Jadi Korban Pemurtadan, Ustadz Difabel Gigih Berdakwah di Pelosok, Ayo Bantu.!!

Keluarganya Jadi Korban Pemurtadan, Ustadz Difabel Gigih Berdakwah di Pelosok, Ayo Bantu.!!

Terlahir dengan fisik tak sempurna, Ustadz Rohmat diuji istri dan kedua orang tuanya murtad jadi korban kristenisasi. Kini ia gigih berdakwah di pelosok Lembah Ciranca Garut....

Latest News
Pemerintah Tetapkan 1 Ramadan 1444 H Jatuh Pada Kamis 23 Maret 2023

Pemerintah Tetapkan 1 Ramadan 1444 H Jatuh Pada Kamis 23 Maret 2023

Rabu, 22 Mar 2023 19:15

13 Orang Tewas Lebih Dari 90 Luka-luka Akibat Gempa Bumi Di Pakistan Dan Afghanistan

13 Orang Tewas Lebih Dari 90 Luka-luka Akibat Gempa Bumi Di Pakistan Dan Afghanistan

Rabu, 22 Mar 2023 15:32

Israel Umumkan Berbagai Larangan Bagi Warga Palestina Masuk Al-Aqsa Selama Bulan Ramadhan

Israel Umumkan Berbagai Larangan Bagi Warga Palestina Masuk Al-Aqsa Selama Bulan Ramadhan

Rabu, 22 Mar 2023 14:30

Saudi Tetapkan Puasa Ramadhan 1444 H Dimulai Hari Kamis 23 Maret 2023

Saudi Tetapkan Puasa Ramadhan 1444 H Dimulai Hari Kamis 23 Maret 2023

Rabu, 22 Mar 2023 13:39

Laporan: Polisi Metropolitan London Secara Institusi Rasis, Misogonis Dan Homofobik

Laporan: Polisi Metropolitan London Secara Institusi Rasis, Misogonis Dan Homofobik

Rabu, 22 Mar 2023 07:23

“Boleh Jadi, Ini Ramadhan Terakhir Kita”

“Boleh Jadi, Ini Ramadhan Terakhir Kita”

Rabu, 22 Mar 2023 06:36

Otoritas Palestina Minta ICC Tangkap Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich

Otoritas Palestina Minta ICC Tangkap Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich

Selasa, 21 Mar 2023 21:30

Mahkamah Agung Saudi Minta Umat Muslim Di Kerajaan Amati Hilal Awal Ramadhan Pada Selasa Malam

Mahkamah Agung Saudi Minta Umat Muslim Di Kerajaan Amati Hilal Awal Ramadhan Pada Selasa Malam

Selasa, 21 Mar 2023 21:01

Kemenag Gelar Sidang Isbat Awal Ramadan Besok, Pantau Hilal Di 124 Lokasi

Kemenag Gelar Sidang Isbat Awal Ramadan Besok, Pantau Hilal Di 124 Lokasi

Selasa, 21 Mar 2023 15:45

DPR Setujui Perppu Ciptaker Jadi UU, PKS-Demokrat Menolak

DPR Setujui Perppu Ciptaker Jadi UU, PKS-Demokrat Menolak

Selasa, 21 Mar 2023 15:00

Doa Masuk Malam Ramadhan

Doa Masuk Malam Ramadhan

Selasa, 21 Mar 2023 11:00

Afiliasi Al-Qaidah Bebaskan Jurnalis Asal Prancis Yang Mereka Tahan Selama Hampir 2 Tahun

Afiliasi Al-Qaidah Bebaskan Jurnalis Asal Prancis Yang Mereka Tahan Selama Hampir 2 Tahun

Selasa, 21 Mar 2023 09:46

Keyla Penderita Tumor Sinus Wafat di RS Moewardi, Ulurtangan Serahkan Santunan

Keyla Penderita Tumor Sinus Wafat di RS Moewardi, Ulurtangan Serahkan Santunan

Senin, 20 Mar 2023 22:43

Macet di Jambi Cermin Buruknya Birokrasi Sistem Demokrasi

Macet di Jambi Cermin Buruknya Birokrasi Sistem Demokrasi

Senin, 20 Mar 2023 22:23

Demi Konten, Nyawa Melayang

Demi Konten, Nyawa Melayang

Senin, 20 Mar 2023 22:11

3 Cara Mengetahui Masuknya Ramadhan

3 Cara Mengetahui Masuknya Ramadhan

Senin, 20 Mar 2023 19:49

Israel Perketat Langkah-langkah Keamanan Jelang Ramadhan

Israel Perketat Langkah-langkah Keamanan Jelang Ramadhan

Senin, 20 Mar 2023 17:05

Polisi India Interogasi Pemuda Muslim Yang Kumandangkan Adzan Selama Unjuk Rasa

Polisi India Interogasi Pemuda Muslim Yang Kumandangkan Adzan Selama Unjuk Rasa

Senin, 20 Mar 2023 13:15

Brigade Al-Quds Salahkan Israel Atas Pembunuhan Salah Satu Komandan Mereka Di Damaskus

Brigade Al-Quds Salahkan Israel Atas Pembunuhan Salah Satu Komandan Mereka Di Damaskus

Senin, 20 Mar 2023 10:53

Mantan PM Israel Desak Para Pemimpin Dunia Boikot Perdana Menteri Benyamin Netanyahu

Mantan PM Israel Desak Para Pemimpin Dunia Boikot Perdana Menteri Benyamin Netanyahu

Ahad, 19 Mar 2023 22:15


MUI

Must Read!
X