Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
4.042 views

Indonesia dan Masalah Moral

 

Oleh:

Nur Hidayah || Mahasiswi Unpad

 

SEJAK akhir Juli kemarin, dunia maya dihebohkan dengan berbagai foto-foto orang dibalut kain jarik layaknya mayat yang hendak dikuburkan. Foto-foto yang awal mulanya beredar di media sosial twitter tersebut disertai keterangan mengenai fetish berkedok penelitian.

Sang pengunggah foto, yang mengaku merupakan salah satu korban dari G, membagikan pengalamannya lengkap dengan tangkapan layar percakapan dengan pelaku. Setelah beberapa hari menjadi viral, polisi akhirnya berhasil menangkap G di kediamannya dan kini tengah melakukan proses hukum. Kabarnya, G akan dijatuhi hukuman 6 tahun penjara.

Peristiwa lain yang tak kalah viral di dunia sosial media adalah kasus pelecehan seksual yang dilakukan salah satu Youtuber Turah Parthayana. Turah yang sedang menempuh pendidikannya di Rusia itu dikatakan telah melakukan pelecehan seksual kepada teman seasramanya yang juga berasal dari Indonesia. Meskipun kasus ini terjadi pada tahun lalu dan sudah pernah ditindaklanjuti oleh PPI Rusia, namun kasus ini dibahas lagi setelah kesaksian korban dipublikasikan melalui media sosial Twitter.

Mundur ke beberapa bulan sebelumnya, dunia maya juga sempat dihebohkan dengan kasus pelecehan yang diklaim sebagai yang terparah di sepanjang sejarah Inggris. Bagaimana tidak, pelakunya, Reynhard Sinaga, pelajar asal Indonesia ini telah melakukan setidaknya 160 tindakan pelecehan seksual pada korban-korbannya yang seluruhnya adalah pria.

Dengan kedok ingin membantu korban yang sebagian besar sedang dalam keadaan kurang sadar akibat alkohol, Reynhard mengarahkan korban untuk pergi ke flat-nya. Di tempat itulah Reynhard kemudian melakukan aksinya sambil merekam melalui telepon genggamnya. Hingga kini, kepolisian Inggris masih terus melakukan penyelidikan mengenai kasus ini. 

Miris, sungguh miris. Di dunia yang katanya sudah serba canggih ini, dengan berbagai kesempatan menuju kemajuan termasuk dalam bidang pendidikan, kualitas moral manusia-manusianya tak menunjukkan hal linear. Di negeri yang katanya selalu mengedepankan nilai-nilai budaya dan agama ini, yang bahkan menjadikan keyakinan akan Tuhan sebagai pilar pertamanya, penerapan prinsip-prinsip itu mulai perlu dipertanyakan.

Makin hari, penampakan degradasi moral tak kunjung lenyap. Ada saja jenis-jenis kejahatan yang terus terjadi, meski berbagai upaya telah pula dilakukan oleh berbagai pihak, seperti pembuatan hukum-hukum untuk menimbulkan efek jera, perbaikan kurikulum pendidikan karakter, kampanye-kampanye pro-moral oleh berbagai aktivis sosial, dan lain sebagainya.

Upaya-upaya yang telah dilakukan seolah sia-sia. Ketiga kasus di atas contohnya. Padahal, jika kita telaah, ketiga pelaku kejahatan ini merupakan mahasiswa yang sering digadang-gadang sebagai “agent of change”. Status mereka sebagai mahasiswa seharusnya cukup membuktikan tingkat pendidikan dan kecerdasan intelektual mereka. Namun ternyata tak cukup untuk membuktikan kecerdasan moralnya.

Di sinilah kemudian kita perlu mempertanyakan lagi, apa yang salah dengan semua ini? Ketiga kasus di atas jelas belum semuanya. Kebetulan hanya tiga ini saja yang viral dan berhasil terungkap ke media.

Kembali lagi kepada pertanyaan, apa yang salah dengan semua ini? Ada banyak. Banyak sekali sampai tak mungkin disebutkan satu per satu. Setidaknya dalam kasus ini, yang paling berhubungan erat adalah mengenai kualitas pendidikan. Sejujurnya, tak sulit untuk menjawab bahwa pendidikan moral adalah solusi dari permasalahan ini dan banyak permasalahan lain. Sejujurnya pula, sebagai umat beragama yang telah dijamin dalam landasan idiil, kita juga tahu bahwa agama adalah penjamin moral manusia.

Jika menggunakan prinsip ini, jelas pendidikan Indonesia masih belum berhasil dalam memberikan pendidikan moral bagi rakyatnya. Bukannya melakukan penguatan pada nilai-nilai moral berbasis agama, pemerintah justru sibuk melakukan sekulerisasi pada kurikulum pendidikan, kurikulum moderasi contohnya.

Dari kebijakan ini, tampaknya pemerintah mendukung ungkapan bahwa agama tidak perlu diikutsertakan dalam setiap aspek kehidupan. Juga menganggap bahwa melibatkan agama dalam kehidupan hanya akan menjadikan kita radikal dan intoleran. Jika sudah begini, maka wajar saja jika penyimpangan-penyimpangan sosial yang dilakukan oleh orang-orang “terdidik” seperti di atas menjadi sebuah keniscayaan.

Walhasil, sangat diperlukan adanya perubahan sistem pendidikan yang bertujuan untuk membentuk pola pikir dan pola sikap yang berdasar pada keimanan agar terwujud masyarakat yang shalih dan beradab.*

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Citizens Jurnalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X