Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
6.916 views

Waspada! Isu Radikalisme Bisa Dipakai untuk Memuluskan Jalan para Kolonialis Baru!

Oleh: Abdurrahman Anton Minardi

(Lembaga Advokasi Ummat ANSHORULLAH)

Islam hadir sebagai agama damai Solusi bagi ummat di manapun berada.

Masuknya Islam ke Nusantara bahkan ada yang meriwayatkan pada abad ke 7 Masehi.

Saat itu ketika Islam diterima dengan baik dan menjadi agama resmi negara yang saat itu negara dalam bentuk kerajaan.

Bahkan Syari'at Islam menjadi "State Law" atau hukum negara terutama setelah berbagai negara kerajaan berubah menjadi kesultanan Islam seperti kesultanan Aceh, Demak, Banten, Cirebon, Sriwijaya, Medan, Bima.

Memasuki abad 15 masehi era merkantilis menyebar ke berbagai benua untuk mencari bahan baku industri dan berbagai hasil bumi untuk dijual di Pasar Eropa. Selanjutnya terjadi perubahan dari era merkantilisme ke era kolonialisme Barat di Nusantara.

Mereka tadinya datang untuk berdagang tapi selanjutnya mereka ingin menguasai bahan baku, lahan bahan baku, pasar dan negaranya.

Para kolonialis masuk ke berbagai kesultanan awalnya dengan cara mengajak berdagang, namun akhir nya mereka memungut upeti atau pajak.
Upeti atau pajak itu merupakan bukti penguasaan suatu pemerintahan terhadap warga yang dikuasainya. Bukti ketundukan warga kepada pemerintah adalah dengan membayar pajak.

Mereka bahkan memaksa merampas milik warga jika warga tidak mampu bayar pajak. Bahkan tanah milik warga dikuasainya, sedangkan warga terusir dari miliknya.

Fase selanjutnya mereka mendeklarasikan bahwa nusantara merupakan wilayah jajahanannya yang disebut Hindia Belanda.

Penjajahan berlangsung lama 3.5 abad karena warga dipaksa untuk menjauhi ajaran Islam. Al Qur'an boleh dibaca tapi tidak boleh diterjemahkan artinya, dilarang ngumpul-ngumpul bahas urusan pemerintahan dari sudut pandang Islam apalagi kalau berpolitik. Ketika orang mempelajarinya maka dianggap Radikal, teroris, bahkan pemberontak.

Memasuki fase "renaissance" atau kesadaran warga di sekitar nusantara sekarang sudah merasakan kejenuhan hidup menderita dan munculnya keberanian untuk melawan kolonialis.

Mulailah perlawan dimulai dari kantong-kantong ummat Islam yang itu adalah Madrasah atau Pesantren.

Tidak jarang para kolonialis langsung menteror pesantren sebagai sarang radikalis teroris yang melawan para kolonialis.

Tetapi Islam memberikan Solusi dengan semangat Da'wah dan Jihad nya menyebar ke seluruh penjuru Nusantara dengan cepat untuk melawan para kolonialis.

Semakin kencang juga tuduhan radikalis dan teroris Yang ditujukan kepada pusat-pusat pendidikan ummat Islam.

Hal tersebut berlangsung sampai memasuki masa Kemerdekaan dengan nama Indonesia.

Memasuki masa pemerintahan orde lama penerapan Islam dituduh penyebab perpecahan bahkan juga sebagai menghancurkan negara Pancasila dan separatis. Merangkul ummat Islam dengan cara mencampur-adukkan Islam dengan nasionalis dan komunis. Memeras ajaran Pancasila menjadi gotong royong. Tentu saja menyalahi Fitrah karena gotong royong tanpa dasar kepercayaan dapat menghilangkan orientasi hidup sebenarnya.

Memasuki era Odre Baru ummat Islam dipecah menjadi "Islam pancasilais" yang diterima dan "diangkat" penguasa dan Islam Kaffah yang dituduh radikal dan separatis Yange tentunya "diinjak".

Memasuki era reformasi sempat terjadi suasana kondusif untuk ummat Islam melaksanakan ajaran agamanya dengan leluasa dan menetapkan sejumlah peraturan perundang-undangan Yang Syar'i dan menerapkan Syari'at Islam Secara lebih luas.

Namun memasuki masa kepempinan sekarang Jokowi ummat Islam yang ingin beragama dengan baik kembali disudutkan, diidentikan dengan radikalis teroris.

Kantong-kantong ummat Islam baik Masjid maupun Madrasah Pesanu seperti dituduh penyebar radikalisme dan terorisme. Program deradikalisasi pun diarahkan ke sana.

Padahal Sudah jelas bahwa Masjid dan Pesantren telah menjadi tempat penyemaian ajaran Pancasila yang berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa.

Jika ada yang tidak suka maka timbul Pertanyaan,

Kenapa penguasa seperti tidak suka dengan Syari'at Islam dan Islam Kaffah?
Apakah ada kepentingan mereka yang terganggu?
Atau ada ideologi yang terganggu dan tidak suka kepada Islam?
Aysue tidak mau Islam berkembang?
Atau tidak mau ummat Islam yang taat memimpin?

Yang jelas fitnah radikal dan teroris itu program lama para pihak yang memusuhi Islam Kaffah.

Jika ummat Islam tidak mengokohkan Aqidah, Syari'ah dan Akhlaq maka ummat akan kembali dijajah secara fisik. Sekarang saja secara ekonomi, politik dan pemerintahan ummat Islam sudah terpinggirkan, dikriminalisasi dan difitnah radikal, intoleran dan teroris.

Bergerak kuatkan Ukhuwwah Islamiyyah dan semangat Amar Ma'ruf Nahi Munkar agar tidak terjerumus lagi ke dalam kolonialisme oleh aktor baru.

Tolak Pemetaan Masjid
Tolak Pemetaan
Pesantren
Tolak sebutan Radikal
dan Teroris

Semoga kita semua dan mereka semua mendapatkan Hidayah dan Taufik ALLOH Subhanahu wa Ta'ala ???? Amin.

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Citizens Jurnalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X