Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
8.519 views

Tatkala Gas Air Mata Berubah Menjadi Derai Tangis Air Mata

Oleh: Tardjono Abu Muas (Pemerhati Masalah Sosial)

Aksi-aksi atau demontrasi yang sering kita lihat dalam tayangan berita televisi, biasanya saat membubarkan aksi, aparat menggunakan senjata pamungkas dengan menembakkan gas air mata. Sehingga para peserta aksi untuk menghindar dari semburan gas air mata mereka bisa berlari ke berbagai arah di alam terbuka.

Peserta aksi yang lokasinya di alam terbuka dan telah berbekal Alat Pelindung Diri (APD), tentu tidaklah sama dengan para suporter atau penonton sepak bola yang masuk ke stadion lewat pintu-pintu yang tersedia dan duduk di tribun dengan cara mengantri.

Demikian pula, saat keluar pun mesti antri dengan tertib. Saat berangkat pun para penonton telah merasa aman sehingga tidak menyiapkan APD, mereka beranggapan kecil kemungkinan terjadi kerusuhan antarsuporter karena mereka mengetahui bahwa suporter Persebaya tidak akan hadir.

Tragedi Kemanusiaan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang Jawa Timur pada Sabtu (1/10/2022) pascapeluit panjang wasit yang menandakan berakhirnya pertandingan antara Arema (2) vs Persebaya (3), tak luput menyisakan sejumlah pertanyaan. Pertama, adakah kerusuhan antarsuporter padahal suporter Bonex pendukung Persebaya tidak hadir di lapangan? Lantas kerusuhan yang terjadi, siapa yang dihadapi suporter Arema?

Benarkah sebagian kecil suporter Arema yang turun ke lapangan usai pertandingan akan membuat kerusuhan hingga merusak fasilitas dan melawan petugas? Bisa jadi saat mereka turun ke lapangan hanya sekadar ingin memberi dukungan moril kepada para pemain Arema atau foto bersama dengan pemain idolanya?

Kalau toh patut diduga oleh petugas keamanan bahwa sebagian kecil para suporter Arema yang turun ke lapangan akan membuat kerusuhan, patutkah aparat keamanan dengan secepatnya mengambil keputusan menembakkan gas air mata ke arah suporter yang turun ke lapangan?

Pertanyaan selanjutnya, apakah benar sudah sesuai prosedur penembakan gas air mata kepada sebagian kecil para suporter yang turun ke lapangan dan sekaligus kepada para suporter yang ada di tribun?

Nasi sudah menjadi bubur, Tragedi Kemanusiaan Kanjuruhan telah terjadi. Bisa dikatakan, semburan gas air mata berubah menjadi derai tangis air mata. Kini yang ada tangis air mata para korban dari anak yang kehilangan orang tuanya dan sebaliknya orang tua yang kehilangan anaknya, suami yang ditinggal istrinya dan sebaliknya istri yang ditinggal mati suaminya. Tetesan-tetesan air mata mereka tak cukup hanya dihapus dengan melimpahnya santunan yang diterimanya.

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Citizens Jurnalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X