Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
27.885 views

Sikap Berbeda Atas Penyerbuan Lapas Cebongan Dengan Korban Densus 88

Jakarta (voa-islam.com) Semua media besar di Jakarta menjadikan peristiwa penyerbuan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta, sebagai berita utama (headline).

Media-media di Jakarta mengangkat tinggi-tinggi peristiwa penyerbuan itu. Bahkan, harian Kompas mengambil judul "Indonesia Dalam Keadaan Bahaya", tulisnya.

"Pemerintah harus membentuk tim investigasi untuk mengusut kasus itu. Apalagi, hal itu sudah menjadi sorotan publik internasional. Jika kasus itu tak diungkap, Indonesia terancam bahaya, karena negara dikuasai gerombolan bersenjata". (Kompas, 26/3).

Lebih lanjut media nasional itu, melakukan wawancara sejumlah tokoh, sebagai langkah membentuk opini dengan mewawancarai Rektor Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Komaruddin Hidayat, Guru Besar Sekolah Tinggi Filsafat Driyakarya Franz Magnis Suseno dan Mudji Sutrisno, Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Andalas, Padang, Saldi Isra, Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan Haris Azhar, dan Direktur Ekskutif Imparsial Poengky Indarti.

Diantara pernyataan yang dikutif harian Kompas itu, "Yang bahaya, kalau pencarian keadilan itu kemudian menggunakan senjata. Dampak negatifnya sangat besar, karena masyarakat seakan mendapat pembenaran untuk melakukank kekerasan. Ini juga menambah daftar panjang pelanggaran hak asasi manusia (HAM), pembunuhan, dan penculikan, tetapi aktornya tidak ditemukan", ungkap Komaruddin.

"Sangat perlu Presiden membentuk tim pencari fakta. Kalau (fakta) tidak dibuka dan pelaku tidak dihukum, negara dalam keadaan bahaya, karena negara dikuasai kelompok preman dan penegakkan hukum tidak jalan", ucap Frans Magnis Suseno.

Kebetulan yang mati dalam penyerbuan di Lapas Cebongan itu, berasal dari NTT, yaitu Yohanes Yan Manbait, Gameliel Yermiyanto Rohi Rewu, Adrianus Candra Galaya, dan Hendrik Angel Sahetapy.

Keempat warga NTT itu, terduga pelaku pembunuhan Anggota Kopassus, Karangmenjangan, Surakarta, Sersan Satu Santoso. Diantara empat terduga pembunuh Sersan Santoso, Juan anggaota Polrestabes Yogyakarta, yang konon sudah dipecat.

Betapa media massa di Jakarta yang begitu dahsyat dan mengangkat tinggi, peristiwa penyerbuan Lapas Cebongan yang menewaskan empat orang NTT, yang diduga melakukan pembunuhan terhadap Anggota Kopassus Sersan Santoso.

Mereka membela habis keempat orang yang terduga pelaku pembunuhan Sersan Santoso. Media-media yang ada itu, juga mendorong kepada pemerintah dan Presiden SBY melakukan tindakan tegas, terhadap pelaku penyerbuan Lapas Cebongan.

Sesungguhnya apa artinya bagi media nasional yang terbit di Jakarta itu, kemudian seakan keempat orang yang telah tewas di Lapas Cebongan itu seperti "martyr", yang harus  dibela habis.

Mereka seperti orang-orang yang sangat berharga, hanya karena mereka tewas diserbu dengan menggunakan senjata oleh sejumlah orang yang belum diketahui identitasnya.

Tetapi, bandingkan dengan mereka yang tewas oleh Densus 88, yang mereka hanya diberi lebel sebagai "teroris", yang sebagian besar adalah para  aktivis Islam, mereka yang memiliki cita-cita dan idealisme terhadap prinsip-prinsip Islam, kemudian tewas dengan sangat mengenaskan oleh Densus 88. Tanpa pernah dibuktikan secara hukum kejahatan yang mereka lakukan.

Menurut HAM sudah lebih 83 terduga teroris yang tewas di tangan Densus 88, belum mereka yang disiksa dan penjara. Seakan kalau mereka yang beragama Islam itu, dibunuh dan dibantai oleh aparat menjadi "given" (dimaklukmi).

Tidak ada satupun media yang membela dan bersifat adil terhadap mereka yang menjadi terduga teroris. Mereka yang sudah tewas akibat tindakan Densus itu, kemudian dibenarkan oleh  media-media yang ada, dan diberikan opini mereka sebagai manusia yang palihg jahat, dan berhak dihabisi. Tanpa mengenal belas kasihan lagi.

Padahal, Ketua Komnas HAM, Siti Noor Laila, menanggapi sikap yang dilakukan oleh Densus 88, sangat jelas terjadi penghilangan nyawa dengan sewenang-wenang. Seperti yang terjadi di Poso, dan berbagai penembakan lainnya yang dilakukan oleh Densus 88. Media-media nasional tidak pernah memberikan opini yang imbang dan objektif.

Tapi, sekarang dengan kematian empat warga NTT itu, mereka bangkti serentak dan mengangkat sebagai peristwa yang sangat besar. Bahkan, media seperti Kompas, mengatakan, seperti "Negara Dalam Bahaya". Tidak pernah mengatakan tindakan yang dilakukan oleh Densus 88, yang sangat eksessif (berlebihan) itu, sebagai membahayakan negara.

Media-media yang ada telah bertindak dengan sangat tidak adil, khususnya dalam memberikan opininya terhadap peristiwa yang menimpa umat Islam dengan perisitwa yang menimpa orang-orang Kristren, seperti yang terjadi sekarang ini, yang menimpa empat orang warga NTT,  yang menjadi terduga pembunuh anggota Kopassus Sersan Santoso.

Peristiwa yang menimpa umat Islam selalu diputar-balikkan dengan berbagai opini, yang kemudian membuat posisi umat Islam menjadi tertuduh, dan fihak yang salah dan layak dihukum. Bahkan, dihabisi dengan menggunakan kekerasan senjata, seperti yang terjadi di Poso.

Padahal, di Poso, yang menjadi korban adalah umat  Islam. Ratusan umat Islam di Pesantren Walisongo, tewas dibantai milisi kristen "kelelawar" yang dipimpin Tibo Cs,  yang berasal dari NTT. Tetapi, anehnya sekarang justeru umat Islam yang sekarang dituduh menjadi pelaku kejahatan, dan melakukan tindak terorisme di Poso.

Kasus kejahatan yang dilakukan milisi kristen tidak pernah diungkap dengan tuntas, dan justerus ditutupi, dan sekarang yang menjadi tertuduh umat Islam. Sungguh sangat tragis.

Begitu tidak adilnya media-media kristen dan sekuler menanggapi kasus yang terjadi terutama, kasus yang dialami  umat Islam dengan yang dialami oleh orang-orang kristen.

Bahkan, kasus yang sangat tidak penting, seperti kasus gereja Yasmin di Bogor pun, diadukan ke Komisi HAM internasional. Sungguh sangat tidak adil sikap media-media terhadap kasus Cebongan dibandingkan dengan terduga teroris. Wallahu'alam.

 

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Editorial Insight lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News
Rahasia Qana’ah: Melihat ke Bawah, Bukan ke Atas

Rahasia Qana’ah: Melihat ke Bawah, Bukan ke Atas

Selasa, 19 Aug 2025 17:23

KH Cholil Nafis: AI Tidak Bisa Dijadikan Mufti dalam Hukum Islam

KH Cholil Nafis: AI Tidak Bisa Dijadikan Mufti dalam Hukum Islam

Selasa, 19 Aug 2025 14:29

Anak Mogok ke Pondok, Lakukan 5 Langkah ini!

Anak Mogok ke Pondok, Lakukan 5 Langkah ini!

Selasa, 19 Aug 2025 13:41

Derita Haji Maksum, Tanah Sah Disita, Pemilik Ditahan

Derita Haji Maksum, Tanah Sah Disita, Pemilik Ditahan

Selasa, 19 Aug 2025 13:02

Sejarah Panjang Israel Menolak Perdamaian Palestina

Sejarah Panjang Israel Menolak Perdamaian Palestina

Selasa, 19 Aug 2025 12:40

Presiden Suriah Al-Shara: Israel Dalang Krisis Druze untuk Pecah Belah Negara

Presiden Suriah Al-Shara: Israel Dalang Krisis Druze untuk Pecah Belah Negara

Selasa, 19 Aug 2025 00:31

Akhir Era Password: Teknologi Biometrik Siap Ambil Alih Keamanan Digital

Akhir Era Password: Teknologi Biometrik Siap Ambil Alih Keamanan Digital

Senin, 18 Aug 2025 18:53

Louisiana Gugat Roblox: Platform Game Anak Dituduh Jadi Sarang Predator Online

Louisiana Gugat Roblox: Platform Game Anak Dituduh Jadi Sarang Predator Online

Senin, 18 Aug 2025 17:15

Misi Bersejarah: Indonesia Rayakan HUT RI dengan Airdrop Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Misi Bersejarah: Indonesia Rayakan HUT RI dengan Airdrop Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Senin, 18 Aug 2025 13:58

Genosida Israel di Gaza: Lebih dari Satu Anak Juta Alami Trauma, 40 Ribu Tewas atau Terluka

Genosida Israel di Gaza: Lebih dari Satu Anak Juta Alami Trauma, 40 Ribu Tewas atau Terluka

Senin, 18 Aug 2025 12:29

Posisi Telapak Kaki Saat Sujud: Menempel atau Merenggang?

Posisi Telapak Kaki Saat Sujud: Menempel atau Merenggang?

Senin, 18 Aug 2025 10:01

Demo Raksasa di Tel Aviv: Ratusan Ribu Warga Israel Tuntut Akhiri Perang Gaza

Demo Raksasa di Tel Aviv: Ratusan Ribu Warga Israel Tuntut Akhiri Perang Gaza

Senin, 18 Aug 2025 09:36

Aksi Solidaritas Palestina di Bogor, UBN: Merdeka Bukan Hanya Hak Kita, Tapi Juga Palestina!

Aksi Solidaritas Palestina di Bogor, UBN: Merdeka Bukan Hanya Hak Kita, Tapi Juga Palestina!

Ahad, 17 Aug 2025 00:15

Hati Merdeka, Hidup Mulia

Hati Merdeka, Hidup Mulia

Sabtu, 16 Aug 2025 21:26

SPI 11 Bandung Resmi Dibuka, Aktivis Dakwah Siap Jadi Pelopor Pemikiran Islam Berkeadaban

SPI 11 Bandung Resmi Dibuka, Aktivis Dakwah Siap Jadi Pelopor Pemikiran Islam Berkeadaban

Sabtu, 16 Aug 2025 20:15

Gaza Butuh 1.000 Truk Bantuan Setiap Hari untuk Penuhi Kebutuhan Warga

Gaza Butuh 1.000 Truk Bantuan Setiap Hari untuk Penuhi Kebutuhan Warga

Sabtu, 16 Aug 2025 19:30

Belajar dari Kasus Pati, Ketua MUI Imbau Pemerintah Hati-Hati Berkomunikasi

Belajar dari Kasus Pati, Ketua MUI Imbau Pemerintah Hati-Hati Berkomunikasi

Sabtu, 16 Aug 2025 19:00

Ribuan Jihadis dari 12 Negara Termasuk Indonesia Minta Kewarganegaraan dari Pemerintahan Baru Suriah

Ribuan Jihadis dari 12 Negara Termasuk Indonesia Minta Kewarganegaraan dari Pemerintahan Baru Suriah

Sabtu, 16 Aug 2025 11:34

PBB Ungkap Fakta Mengejutkan: Ribuan Tewas Saat Berburu Bantuan Kemanusiaan di Gaza

PBB Ungkap Fakta Mengejutkan: Ribuan Tewas Saat Berburu Bantuan Kemanusiaan di Gaza

Sabtu, 16 Aug 2025 10:30


MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X