Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
13.716 views

Dari Titik Ekstrim ke Titik Ekstrim, Dari Tentara ke Polisi?

Jakarta (voa-islam.com) Ada perubahan yang sangat mendasar atau fundamental pasca reformasi. Terjadinya peralihan kekuasaan dari rezim Orba, yang dipimpin oleh Jenderal Soeharto, kepada orde Reformasi, dan membawa perubahan yang sangat mendasar kepada sistem demokrasi. Dari sistem otoriter kepada rezim sipil.

Otoritas militer yang memiliki kekuasaan besar, selama tiga puluh tahun lebih, kemudian melalui reformasi, kemudian kekuasaan tentara dipreteli oleh otoritas sipil.

Kekuasaan dan kewenangan tentara dipreteli habis, alias tentara "digunduli". Sampai-sampai ada keluarga seorang oknum polisi yang mengatakan, tentara tidak memiliki pekerjaan lagi, kecuali "mencabuti rumput" di asrama, ungkapnya.

Tidak ada lagi yang disebut dengan "dwi fungsi". Tentara benar-benar masuk  barak. Tidak lagi memiliki kewenangan apapun, termasuk dibidang politik. Fungsi komando terotialnya (koternya) juga ikut dipangkas habis melalui Undang-Undang TNI.

Jadi TNI dibikin lumpuh oleh otoritas sipil. Semacam ada dendam oleh kalangan sipil, akibat dampak pemerintahan Orde Baru yang sangat otoriter. Lebih selama tiga puluh tahun.

Tentara di mana-mana menyandang tuduhan sebagai pelanggar HAM berat yang terkait dengan operasi militer yang dilakukannya. Diantaranya, kasus operasi  DOM di Aceh, kasus di Lampung, Priok, dan penangkapan, penahanan penculikan, serta penyiksaan. Ini menjadi sejarah hitam bagi militer.

Karena itu, otoritas sipil, melalui lembaga legislatif (DPR), partai-partai politik, sebagai otoritas sipil, mengalihkan kewenangan yang selama ini mengelola keamanan negara, kemudian diserahkan kepada otoritas kepolisian.

Tentara hanya menjadi penjaga keamanan negara dari ancaman asing atau invasi  militer asing. Sedangkan keamanan dalam negeri diserahkan kepada kepolisian sepenuhnya.

Tentara yang dulunya, bukan hanya mengelola masalah keamanan, tetapi juga terlibat  dalam politik, ekonomi, dan bahkan berbagai aktivitas lainnya, semua dipangkas habis. Bahkan, bisnis TNI pun, kemudian dipreteli, dan tidak ada lagi istilah bisnis bagi TNI.Tentara benar-benar dihabisi oleh otoritas  sipil. Dengan semua kewenangan dan kekuasaan yang dimilikinya.

Tentu, bagi TNI perubahan yang sangat  penting  lagi, di mana antara  Polri dan TNI, dipisahkan. Dulunya Polri dibawah TNI, dan barada dibawah satu atap. TNI sekaran dibawah Departemen Pertahan, sementara itu, berdasarkan Undang-Undang, Polri langsung dibawah Presiden.

Sebenarnya, di manapun tidak ada polisi langsung dibawah Presiden.  Polri di dalam sistem otoritas sipil, Polri dibawah sebuah Departemen. Apakah Departemen Dalam Negeri atau Dapartemen Hukum dan Perundang-Undangan.

Pemberian kewenangan yang sangat besar kepada Polri, tak banyak membawa  perubahan penting,terutama terkait aspek keamanan  di dalam negeri. Di mana kejahatan terus tumbuh dengan sangat pesat.

Bisnis narkoba berkembang sangat luas. Bahkan,Indonesia menjadi pasar utama bisnis narkoba. Lapas  di Indonesia menjadi pusat pengendalian narkoba. Tentu, yang lebih hebat lagi, Presiden SBY memberikan grasi kepada seorang "Ratu Marijuana" asal Australia, Corby.

Selama lebih dari satu dekade sesudah TNI "digunduli" oleh otoritas sipil dan lembaga NGO, yang ikut mengunduli TNI itu, negara tak mendapatkan rasa aman.

Konflik  sosial, kejahatan yang luas dimasyarakat, terus berkembang. Seakan tak habis-habis. Beraneka ragam bentuk kejahatan terus menyeruak di tengah-tengah masyarakat luas. Seperti Polri tak mampu menghadapi kondisi yang ada, dan tak mampu menghadapi kerusuan atau konflik sosial yang kerap terjdi. Sehingga, rasa aman masyarakat menjadi terancam.

Tentu yang paling merisaukan terhadap integritas Indonesia yang merupakan negara kepulauan, dan mudah terancam desintegrasi. Tingkat kerusahan dan amok sosial, tak mampu dihadapi polisi secara efektif. Karena, Polri memiliki kemampuan terbatas. Tetapi, TNI sudah terlanjur digunduli oleh otoritas  sipil.

Bahkan, belakangan  ini rasa kepercayaan terhadap Polri semakin menipis,  dan Polri menjadi musuh masyarakat. Terbukti dari berbagai kerusuhan yang ada, kemudian berubah perlawanan rakyat terhadap polisi semakin luas. Seperti yang terjadi di Sumatera Utara belum lama.

Mungkin satu-satunya yang selalu diacungi jempol, tak lain, adalah prestasi polisi melalui Densus 88, yang terus  membantai aktivis-aktivis Islam. Terutama, mereka yang terduga sebagai teroris.

Mereka yang terduga sebagai teroris, tak diberi kesempatan hidup,dan langsung dibantai dengan senjata. Itulah prestasi polisi selama reformasi ini. Dibidang penegakkan hukum dirasakan masih sangat jauh.

Tentu, di mata  publik alias rakyat, yang semakin membuat tidak percaya, terjadi korupsi yang sangat luas di tubuh Polri.

Bukti telanjang dipertontonkan oleh Irjen Pol. Djoko Susilo, yang melakukan mega korupsi, dan memiliki asset, yang sangat fantastis. Mantan Korlantas dan Gubernur AKPOl, Irjen Pol Djoko Susilo diduga memiliki asset lebih Rp100 miliar.

Belum lagi, menurut laporan PPATK, ada 15 perwira Polri yang memiliki rekening gendut, antara Rp 100 miliar sampai lebih dari Rp 1 triliun. Tetapi, semua laporan PPATK, tidak pernah dapat diperhatikan dan ditindaklanjuti oleh Polri.

Bahkan, saat Irjen Pol. Djoko Susilo dinyatakan oleh KPK, sebagai tersangka terjadi tarik-menarik antara Polri dengan KPK, dan sampai Presiden SBY turun tangan, dan kemudian memberikan otoritas kepada KPK melakukan penyidikan.

Sekarang ketika TNI sudah dipreteli dan digunduli oleh otoritas sipil, terjadi kekacauan di mana-mana, dan polisi tidak mampu mengendalikan keadaan, dan negara dalam ancaman bahaya, Polri sudah kehilangan kendali dan kontrol.

Sementara itu, aparat Polri semakin "arogan", dan membuat TNI marah. Ini terbukti terjadi konflik antara TNi dan Polri di sejumlah daerah.

Puncaknya, peristiwa yang terjadi di Lapas Cebongan, di mana empat orang tahanan yang berasal dari Ambon dan NTT, yang notabene, para penjahata dan preman, dan ada diantara mereka mantan polisi, kemudian dibela oleh media krisrten dan sekuler, seperti koran Kompas dan Tempo serta lainnya.

Media kristen dan sekuler seperti Kompas dan Tempo berusaha menyudutkan TNI Angkatan Darat, khususnya Kopassus, sebagai fihak yang bertanggung jawab, didasari latar belakang tewasnya Sersan Satu  Santoso, yang dibunuh secara biadab oleh preman Ambon dan NTT.

Dulu, di era Orba koran kristen dan sekuler, seperti Kompas dan Tempo, tak  pernah memberikan komentar atas segala kejahatan yang dilakukan oleh aparat TNI, karena waktu itu TNI, tokoh-tokohnya orang-orang kristen, seperti Panggabean, Benny Murdani, dan Sudomo. Media-media kristen  dan sekuler seperti Kompas dan Tempo serta lainnya, tidak pernah berbicara tentang hukum, dan perlindungan hak-hak sipil.

Sekarang, media-media kristen dan sekuler itu, Kompas dan Tempo menjadikan empat  orang yang berasal dari Ambon dan NTT, seperti Hendrik Angel Sahetapy, Adrianus Candra Galaga, Yohanis Juan Manbait, dan Gemeliel Yermianto, sebagai pahlawan, dan mengatakan negara dalam bahaya, berlakunya hukum rimba. Padahal, mereka itu penjahat yang sangat membahayakan.

Nyayian media-media kristen dan sekuler serta berbagai lembaga LSM, terus berusaha menghancurkan TNI. Dengan menghancurkan TNI, yang menjadi asset dan tulang punggung negara itu, maka dengan sangat mudah asing akan masuk ke dalam negara, dan menguasai negara.

Dengan cara membela Polri yang  mendapatkan dukungan Barat, khususnya Amerika Serikat dan Australia dalam pemberantasan terorisme yang sekarang tersudut akibat kasus korupdi dan pelanggaran HAM.

Media-media kristen dan sekuler, seperti Kompas dan Tempo serta lainnya, memang tujuannya ingin menjadikan Indonesia porak-poranda, terpecah-pecah, seperti yang menjadi keinginan pengambil kebijakan di Randcorp, Amerika Serikat yang ingin Indonesia terpecah-pecah,  dan TNI menjadi lemah tidak bermartabat, kemudian Indonesia menjadi jajahan asing. Wallahu'alam.

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Editorial Insight lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News
Rahasia Qana’ah: Melihat ke Bawah, Bukan ke Atas

Rahasia Qana’ah: Melihat ke Bawah, Bukan ke Atas

Selasa, 19 Aug 2025 17:23

KH Cholil Nafis: AI Tidak Bisa Dijadikan Mufti dalam Hukum Islam

KH Cholil Nafis: AI Tidak Bisa Dijadikan Mufti dalam Hukum Islam

Selasa, 19 Aug 2025 14:29

Anak Mogok ke Pondok, Lakukan 5 Langkah ini!

Anak Mogok ke Pondok, Lakukan 5 Langkah ini!

Selasa, 19 Aug 2025 13:41

Derita Haji Maksum, Tanah Sah Disita, Pemilik Ditahan

Derita Haji Maksum, Tanah Sah Disita, Pemilik Ditahan

Selasa, 19 Aug 2025 13:02

Sejarah Panjang Israel Menolak Perdamaian Palestina

Sejarah Panjang Israel Menolak Perdamaian Palestina

Selasa, 19 Aug 2025 12:40

Presiden Suriah Al-Shara: Israel Dalang Krisis Druze untuk Pecah Belah Negara

Presiden Suriah Al-Shara: Israel Dalang Krisis Druze untuk Pecah Belah Negara

Selasa, 19 Aug 2025 00:31

Akhir Era Password: Teknologi Biometrik Siap Ambil Alih Keamanan Digital

Akhir Era Password: Teknologi Biometrik Siap Ambil Alih Keamanan Digital

Senin, 18 Aug 2025 18:53

Louisiana Gugat Roblox: Platform Game Anak Dituduh Jadi Sarang Predator Online

Louisiana Gugat Roblox: Platform Game Anak Dituduh Jadi Sarang Predator Online

Senin, 18 Aug 2025 17:15

Misi Bersejarah: Indonesia Rayakan HUT RI dengan Airdrop Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Misi Bersejarah: Indonesia Rayakan HUT RI dengan Airdrop Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Senin, 18 Aug 2025 13:58

Genosida Israel di Gaza: Lebih dari Satu Anak Juta Alami Trauma, 40 Ribu Tewas atau Terluka

Genosida Israel di Gaza: Lebih dari Satu Anak Juta Alami Trauma, 40 Ribu Tewas atau Terluka

Senin, 18 Aug 2025 12:29

Posisi Telapak Kaki Saat Sujud: Menempel atau Merenggang?

Posisi Telapak Kaki Saat Sujud: Menempel atau Merenggang?

Senin, 18 Aug 2025 10:01

Demo Raksasa di Tel Aviv: Ratusan Ribu Warga Israel Tuntut Akhiri Perang Gaza

Demo Raksasa di Tel Aviv: Ratusan Ribu Warga Israel Tuntut Akhiri Perang Gaza

Senin, 18 Aug 2025 09:36

Aksi Solidaritas Palestina di Bogor, UBN: Merdeka Bukan Hanya Hak Kita, Tapi Juga Palestina!

Aksi Solidaritas Palestina di Bogor, UBN: Merdeka Bukan Hanya Hak Kita, Tapi Juga Palestina!

Ahad, 17 Aug 2025 00:15

Hati Merdeka, Hidup Mulia

Hati Merdeka, Hidup Mulia

Sabtu, 16 Aug 2025 21:26

SPI 11 Bandung Resmi Dibuka, Aktivis Dakwah Siap Jadi Pelopor Pemikiran Islam Berkeadaban

SPI 11 Bandung Resmi Dibuka, Aktivis Dakwah Siap Jadi Pelopor Pemikiran Islam Berkeadaban

Sabtu, 16 Aug 2025 20:15

Gaza Butuh 1.000 Truk Bantuan Setiap Hari untuk Penuhi Kebutuhan Warga

Gaza Butuh 1.000 Truk Bantuan Setiap Hari untuk Penuhi Kebutuhan Warga

Sabtu, 16 Aug 2025 19:30

Belajar dari Kasus Pati, Ketua MUI Imbau Pemerintah Hati-Hati Berkomunikasi

Belajar dari Kasus Pati, Ketua MUI Imbau Pemerintah Hati-Hati Berkomunikasi

Sabtu, 16 Aug 2025 19:00

Ribuan Jihadis dari 12 Negara Termasuk Indonesia Minta Kewarganegaraan dari Pemerintahan Baru Suriah

Ribuan Jihadis dari 12 Negara Termasuk Indonesia Minta Kewarganegaraan dari Pemerintahan Baru Suriah

Sabtu, 16 Aug 2025 11:34

PBB Ungkap Fakta Mengejutkan: Ribuan Tewas Saat Berburu Bantuan Kemanusiaan di Gaza

PBB Ungkap Fakta Mengejutkan: Ribuan Tewas Saat Berburu Bantuan Kemanusiaan di Gaza

Sabtu, 16 Aug 2025 10:30


MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X