Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
16.022 views

Bagaimana Nasib Koalisi Permanen Pasca Keputusan MK?

JAKARTA (voa-islam.com) - Bagaimana masa depan politik dan demokrasi di Indonesia? Bagaimana dampak pasca keputusan Mahkamah Konstitusi nanti? Apakah polarisasi politik kubu Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta terus berlangsung? Atau mungkin dua kubu yang sudah terpolarisasi itu mencair? Masing-masing partai politik akan mencari patron baru? Demi mengejar kekuasaan?

Sejatinya, pilpres 2014 ini, mempunyai nilai-nilai positif, dan akan memperkuat kelembagaan sistem demokrasi, jika dikelola dengan baik. Sebab, bukan hanya partai-partai politik yang terpolarisasi, tetapi masyarakat dan rakyat terpolarisasi dengan sangat jelas. Dengan polarisasi yang sangat tajam, tidak mudah dikalangan masyarakat dan rakyat melakukan rekonsiliasi. Masyarakat sudah terbelah antara para pendukung Jokowi dengan Prabowo.

Masyarakat dan rakyat sudah terpolarisasi terbelah dalam kubu ‘merah’ dan kubu ‘hijau’. Pendukung Jokowi, kelompok merah, mulai dari komunis, sosialis, Islam ‘abangan’, Islam liberal, kristen-katolik, dan kepentingan asing dan cina. Ini bisa dilihat kantong-kantong Cina semuanya mendukung Jokowi. Usai pengumuman Jokowi, langsung sejumlah pemimpin Barat mengucapkan selamat kepada Jokowi.  Semua bermuara kepada Jokowi tidak kepada Prabowo.

Sementara, kubu Prabowo, kalangan Islam santri, Islam terdidik, kelompok-kelompok nasionalis, dan kalangan profesional. Prabowo tidak didukung oleh asing, dan kalangan konglomerat Cina, yang sudah alergi terhadap Prabowo. Ini bisa dilihat dari peta penyebaran pendukung Jokowi dan Prabowo.

Jokowi mendapat dukungan kalangan Islam abangan di Jawa, terutama Jawa Tengah, yang menjadi ‘stronghold’, kekuatan Jokowi. Sementara kubu Prabowo mendapat dukungan di Jawa Barat, di mana dalam pemilu 1955, di menangkan oleh Partai Masyumi.

Pilpres 2014 ini, mirip dengan pemilu 1955. Di mana polarisasi sangat nampak jelas. Garis antara kalangan ‘merah’ dengan kalangan ‘hijau’. Masing-masing partai dan pendukung ‘merah’ dan pendukung ‘hijau’ tidak ada yang mencapai mayoritas. PNI, PKI, Sosialis, Kristen-Katolik, dan partai-partai kecil lainnya, dikelompokkan dalam parlemen tidak mencapai mayoritas, tidak sampai mencapai melebihi 50 peren.

Sementara itu, Partai Masyumi, Partai NU, Partai Syarikat Islam, dan partai-partai kecil lainnya, juga sama tidak mencapai 50 persen. Polarisasi ini semakin menjadi jelas, ketika menentukan tentang  dasar negara.

Partai PNI, PKI, Sosialis, Kristen-Katolik, dan partai-partai kecil lainnya mendukung Pancasila sebagai dasar negara. Sedangkan Partai Masyumi, Partai NU, Partai Syarikat Islam dan partai-partai kecil lainnya mendukung  Islam sebagai negara, meskipun gagal, akibat dekrit yang dikeluar oleh Presiden Soekarno, tahun l959, dan kembali ke UUD ’45.

Apakah deklarasi koallisi ‘permanen’ yang terdiri dari Golkar, Gerindra, PKS, PPP, PAN, PBB ini, bisa dipertahankan? Tetap menjaga polarisasi ini dengan komitmen yang jelas, terutama memperjuangkan kepentingan negara dan bangsa sesuai dengan visi-misi mereka? Jika komitmen ini dipertahankan akan memberikan sumbangan berharga bagi masa depan kehidupan negara dan bangsa.

Menghidupkan sistem ‘check and balance’. Koalisi partai-partai yang kalah menjadi ‘balancing’ terhadap partai dan pemerintahan yang berkuasa, dan memberikan alternatif dan konsep perbaikan terhadap negara dan bangsa. 

Jika perlu koalisi partai yang kalah membentuk kabinet ‘bayangan’ sama dengan kabinet pemerintahan yang berkuasa, dan menjadi pengimbang atau melakukan kontrol, dan memberikan alternatif, solusi, dan bahkan menolak terhadap kebijakan partai dan pemerintahan yang berkuasa. Bila ini bisa dijalankan secara konsisten selama lima tahun ke depan, sampai tahun 2019, maka ini akan memiliki nilai yang positif.                                 

Dengan polarisasi antara kubu Jokowi dan Prabowo, dan polarisasi itu, kalau dilihat bukan hanya semata polarisasi politik, tapi sudah pada tahap polarisasi ideologi. Sangat nampak jelas kubu Prabowo yang menawarkan hal-hal yang sangat prinsip dan mendasar tentang pengelolaan negara, terutama sikap nasionalisme yang tulus dari Prabowo, dan belum pernah dikemukakan oleh tokoh lainnya. Prabowo dengan sangat jelas ingin mengakhiri dominasi ‘asing’ atas kekayaan dan asset negara. 

Ini harus menjadi komitmen perjuangan dari kelompok koalisi ‘Merah Putih’, dan ini lebih berharga bagi masa depan Indonesia. Dibanding dengan mendekati kekuatan yang berkuasa, dan menjadi bagian dari kekuasaan baru. Ini tidak akan pernah ada perbaikan apapun bagi masa depan Indonesia. Harus ada kekuatan politik yang terkonsilidasi secara politik dan ideologi, dan menjadi antitesa dari kekuatan politik yang berkuasa.

Sehingga, tidak ada satupun kekuasaan yang bebas, melaksanakan apapun yang tidak dikontrol, dan tanpa alternatif. Rakyatpun akan bisa menilai perjuangan dari kelompok partai-partai yang ada di panggung  politik Indonesia.

Di Malaysia, UMNO yang merupakan pilar dalam ‘BARISAN NASIONAL’ dan berkuasa, bersama dengan golongan Cina dan India, mendapatkan kontrol dari kelompok ‘OPOSISI’, yang terdiri dari Partai PAS, Partai Keadilan Rakyat, dan partai Cina dan India, menggalang kekuatan oposisi, dan Anwar Ibrahim menjadi pemimpin oposisi.

Pemerintahan ‘BARISAN NASIONAL’ yang dipimpin Tengku Najib Razak, dikontrol oleh barisan ‘OPOSISI’ yang dipimpin oleh Anwar Ibrahim. Sehingga, kehidupan politik di Malaysia relatif lebih sehat. 

Di Inggris partai politik  juga terbelah, antara Partai Konservatif dengan Partai Buruh. Sekarang yang berkuasa Partai Konservatif yang dipimpin oleh David Cameron. Kelompok Partai Buruh menjadi kekuatan oposisi. Ini berlangsung sepanjang waktu. Di Inggris, politik dan demokrasi sudah mapan. Kekuatan-kekuatan politik berlomba dengan menawarkan visi, dan kebijakan-kebijakan yang sangat jelas antara masing-masing kubu.

Jika kubu koalisi ‘Merah Putih’ gagal memenangkan gugatan di MK, tetap mempunyai nilai positif dengan tidak menjadi oportunis. Dengan mengkonsolidasikan kekuatan politik yang ada, mempertajam visinya, membentuk kekuatan ‘OPOSISI’ di parlemen, maupun diluar pemerintahan, dan ini tetap berharga. Sembari terus memberikan pendidikan politik kepada publik secara luas.

Kerja-kerja politik tidak hanya bersifat musiman lima tahun sekali, tetapi sepanjang tahun, dan melakukan tranformasi terhadap kehidupan masyarakat secara konsisten. Melakukan sosialisasi tentang visi-misi dari Prabowo-Hatta kepada masyarakat luas. Mendidik masyarakat secara luas, agar tidak jumud terhadap politik, dan membebaskan mereka dari buta politik.

Sebaliknya, jika menang gugatan di MK, kubu 'Merah Putih',  maka akan dituntut merealisasikan visi-misi dalam bentuk kebijakan yang konkrit, dan benar-benar bisa dirasakan perubahan bagi kehidpun masyarakat.

Kekalahan di MK bukan berarti segalanya berakhir. Kemenangan di MK bukan berarti itu, pesta-pora, tetapi justru akan menuntut tanggung jawab yang lebih berat, karena akan melaksanakan misi politik, bagaimana bisa menjadikan bangsa  Indonesia yang lebih bermartabat, berharga, bernilai dalam kehidupan, dan dalam pergaulan diantara bangsa-bangsa di dunia.

Sebaliknya, kita tidak ingin menjadi 'budak' bangsa asing. Indonesia sudah terlalu lama diperbudak oleh bangsa asing. Perlu jenis pemimpin baru yang bisa membela kepentingan bangsa, negara, dan menyelamatkan hari depan rakyat. Masih ada waktu memperjuangkan cita-cita yang tertunda. Tidak berhenti dengan keputus MK.  Wallahu’alam. *mashadi

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Editorial Insight lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News
KH Cholil Nafis: AI Tidak Bisa Dijadikan Mufti dalam Persoalan Hukum Islam

KH Cholil Nafis: AI Tidak Bisa Dijadikan Mufti dalam Persoalan Hukum Islam

Selasa, 19 Aug 2025 14:29

Anak Mogok ke Pondok, Lakukan 5 Langkah ini!

Anak Mogok ke Pondok, Lakukan 5 Langkah ini!

Selasa, 19 Aug 2025 13:41

Derita Haji Maksum, Tanah Sah Disita, Pemilik Ditahan

Derita Haji Maksum, Tanah Sah Disita, Pemilik Ditahan

Selasa, 19 Aug 2025 13:02

Sejarah Panjang Israel Menolak Perdamaian Palestina

Sejarah Panjang Israel Menolak Perdamaian Palestina

Selasa, 19 Aug 2025 12:40

Presiden Suriah Al-Shara: Israel Dalang Krisis Druze untuk Pecah Belah Negara

Presiden Suriah Al-Shara: Israel Dalang Krisis Druze untuk Pecah Belah Negara

Selasa, 19 Aug 2025 00:31

Akhir Era Password: Teknologi Biometrik Siap Ambil Alih Keamanan Digital

Akhir Era Password: Teknologi Biometrik Siap Ambil Alih Keamanan Digital

Senin, 18 Aug 2025 18:53

Louisiana Gugat Roblox: Platform Game Anak Dituduh Jadi Sarang Predator Online

Louisiana Gugat Roblox: Platform Game Anak Dituduh Jadi Sarang Predator Online

Senin, 18 Aug 2025 17:15

Misi Bersejarah: Indonesia Rayakan HUT RI dengan Airdrop Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Misi Bersejarah: Indonesia Rayakan HUT RI dengan Airdrop Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Senin, 18 Aug 2025 13:58

Genosida Israel di Gaza: Lebih dari Satu Anak Juta Alami Trauma, 40 Ribu Tewas atau Terluka

Genosida Israel di Gaza: Lebih dari Satu Anak Juta Alami Trauma, 40 Ribu Tewas atau Terluka

Senin, 18 Aug 2025 12:29

Posisi Telapak Kaki Saat Sujud: Menempel atau Merenggang?

Posisi Telapak Kaki Saat Sujud: Menempel atau Merenggang?

Senin, 18 Aug 2025 10:01

Demo Raksasa di Tel Aviv: Ratusan Ribu Warga Israel Tuntut Akhiri Perang Gaza

Demo Raksasa di Tel Aviv: Ratusan Ribu Warga Israel Tuntut Akhiri Perang Gaza

Senin, 18 Aug 2025 09:36

Aksi Solidaritas Palestina di Bogor, UBN: Merdeka Bukan Hanya Hak Kita, Tapi Juga Palestina!

Aksi Solidaritas Palestina di Bogor, UBN: Merdeka Bukan Hanya Hak Kita, Tapi Juga Palestina!

Ahad, 17 Aug 2025 00:15

Hati Merdeka, Hidup Mulia

Hati Merdeka, Hidup Mulia

Sabtu, 16 Aug 2025 21:26

SPI 11 Bandung Resmi Dibuka, Aktivis Dakwah Siap Jadi Pelopor Pemikiran Islam Berkeadaban

SPI 11 Bandung Resmi Dibuka, Aktivis Dakwah Siap Jadi Pelopor Pemikiran Islam Berkeadaban

Sabtu, 16 Aug 2025 20:15

Gaza Butuh 1.000 Truk Bantuan Setiap Hari untuk Penuhi Kebutuhan Warga

Gaza Butuh 1.000 Truk Bantuan Setiap Hari untuk Penuhi Kebutuhan Warga

Sabtu, 16 Aug 2025 19:30

Belajar dari Kasus Pati, Ketua MUI Imbau Pemerintah Hati-Hati Berkomunikasi

Belajar dari Kasus Pati, Ketua MUI Imbau Pemerintah Hati-Hati Berkomunikasi

Sabtu, 16 Aug 2025 19:00

Ribuan Jihadis dari 12 Negara Termasuk Indonesia Minta Kewarganegaraan dari Pemerintahan Baru Suriah

Ribuan Jihadis dari 12 Negara Termasuk Indonesia Minta Kewarganegaraan dari Pemerintahan Baru Suriah

Sabtu, 16 Aug 2025 11:34

PBB Ungkap Fakta Mengejutkan: Ribuan Tewas Saat Berburu Bantuan Kemanusiaan di Gaza

PBB Ungkap Fakta Mengejutkan: Ribuan Tewas Saat Berburu Bantuan Kemanusiaan di Gaza

Sabtu, 16 Aug 2025 10:30


MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X