Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
9.890 views

Di MRT, Jokowi Kehilangan Simpati

Tony Rosyid

Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

Saat ini, warga Jabodetabek sudah bisa menikmati transportasi publik Mode Raya Terpadu (MRT). Cukup 30 menit dari Lebak Bulus ke Bundaran HI. Kalau pakai mobil, bisa 1,5 jam. Hemat 1 jam. Lumayan, pakai banget.

Uji coba gratis MRT sudah dibuka tanggal 12-23 Maret. Diperpanjang lagi gratisnya hingga 31 Maret. Baru tanggal 1 April nanti bayar. Tentu atas ijin dan keputusan Anies Rasyid Baswedan, Gubernur DKI. Jokowi "dihaturi" untuk ikut uji coba. Selaku kepala negara, sekaligus sebagai mantan gubernur DKI. Bahkan Anies pun memberi panggung kepada Jokowi untuk meresmikannya. Sebuah bentuk "tatakrama" kapada seorang presiden dan mantan gubernur DKI 2012-2014. Mengingat MRT adalah proyek strategis nasional.

Jadi panggung capres nomor 01 dong? Anies gak ada urusannya dengan pilpres. Kerja sesuai schedule yang beberapa tahun sebelumnya sudah ditetapkan. Mungkin sebelum jadual pilpres ada. Disiplin dan komitmen mesti jadi prinsip seorang pejabat negara bekerja. Tak boleh terkontaminasi oleh kepentingan politik.

Usai uji coba, Jokowi dikerubuti sejumlah penumpang. Pak Jokowi...Pak Jokowi... Teriak mereka. Tak diketahui identas orang-orang yang teriak itu. Spontan, atau dipersiapkan. Menarik untuk diketahui siapa mereka. Kok? Biasanya gak seperti itu. Seringnya, kalau Jokowi dan Anies jalan bareng, teriakan yang sering keluar adalah Pak Anies...Pak Anies... Kali ini beda. Wajar kalau orang pada nanya: gak seperti biasanya?

Lalu selfie. Biasa, seperti yang publik sering lihat. Soal ini Pak Jokowi gak mau ketinggalan. Punya hobi tersendiri. Selfie sudah jadi kegemaran presiden ke-7 ini.

Seperti dalam video yang viral, Anies tampak dicuekin. Ketika ditanya;  kok bapak dicuekin? Enggak. Biasa saja, jawab Anies. Tak ada protes. Gak bilang: "akan saya lawan". Gak juga. Seorang pemimpin sejati gak boleh baper. Kata-katanya terukur. Mikir dulu sebelum bicara. Bukan bicara dulu baru mikir.

Di depan awak media, Jokowi meresmikan MRT. Dalam sambutannya Jokowi mengatakan bahwa MRT adalah keputusan politik dirinya bersama Ahok. Hah! Jokowi tak menyebut nama lain. Anies, yang "nyumangga-aken" atau memberi kesempatan dan penghormatan kepada Jokowi untuk meresmikan MRT, tak sekalipun disebut namanya sebagai orang yang ikut terlibat dalam proyek MRT. Apalagi gubernur-gubernur sebelumnya. Sutiyoso pun ikut hadir atas undangan Anies. Tak juga disebut namanya. Kok bisa? Bisa aja!

Jangan kaget. Itulah Pak Jokowi. Terlalu sibuk kerja kerja dan kerja. Sehingga lupa keringat orang lain. Yang diingat adalah kerja dan keringatnya sendiri. Bagus. Itu namnya fokus. Kerja memang harus fokus. Dan fokus Pak Jokowi seringkali hanya pada diri sendiri. Kurang terbiasa, dan mungkin tak sempat melihat kerja orang lain. Apalagi membaca gagasan dan rencana orang lain. Gak ada waktu. Sudah terbiasa fokus.

Beda Jokowi, beda Anies. Jangan dibandingkan. Keduanya punya fokus yang berbeda. Mungkin peradabannya juga berbeda.

Dalam sambutannya, Anies mengatakan "ijinkan kami mengucapkan terima kasih kepada para gubernur-gubernur sebelumnya yang ikut mengawal dan mendorong proses MRT ini." Kata "kami" saya kasih tanda untuk menunjukkan kelas peradaban dan adabnya sendiri. Seorang pemimpin mesti sering-sering menggunakan kata "kami". Di situ ada pengakuan atas kerja bersama dan kebersamaan. Pemimpin tidak sendiri bekerja, tapi banyak pihak yang terlibat dalam gagasan, perencanaan hingga pekerjaan. Itulah 'kelas peradaban" seorang pemimpin.

Anies lalu menyebut satu persatu nama gubernur sebelumnya, Pak Sutiyoso, Pak Fauzi Bowo, Pak Jokowi, Pak Basuki Tjahaja Purnama (BTP). Ketika nama BTP disebut, para pengunjung teriak Ahok...Ahok...Ahok... Dan Anies pun terdiam sejenak dengan tetap menjaga senyumnya. Reda, lalu Anies menyebut Djarot Saeful Hidayat.

Terjawab sudah siapa para pengunjung itu. Ahokers dan para pendukung Jokowi. Teriakan Ahok seolah jadi jawaban atas dugaan itu. Tentu, tak ada yang salah. Biasa aja.

Wajar jika sebelumnya publik bertanya: kenapa nama Jokowi dan Ahok bergema disitu. Tapi, ya Sudahlah. Namanya juga tahun politik. Apalagi beberapa hari lagi ada pemilihan presiden. Apa saja bisa dimanfaatkan jadi panggung politik.

Anies tetap sebut Djarot, meski yang bersangkutan memilih "plesiran" bersama keluarga dari pada hadir dalam serah terima jabatan gubernur DKI. Diserahkan ke sekda yang dipasrahi jabatan gubernur hanya untuk satu malam sebelum jabatan itu diterima Anies. Lagi-lagi, seperti itulah seharusnya peradaban yang dibangun seorang pemimpin.

Karena sikap dan karakter beradabnya ini orang sering memanggil Anies Gubernur Indonesia. Gubernur rasa presiden. Malah ada yang mengira Anies adalah presiden Indonesia. Sepertinya itu adalah harapan dan doa.

Jelang pilpres, MRT seperti yang diduga banyak pihak sebelumnya, akan dijadikan barang jualan oleh Jokowi. Ternyata benar. Dan itu sah-sah saja. Karena Jokowi punya andil dalam proyek MRT ini. Hanya saja kurang cerdas. Dengan mengakui seolah itu hanya karya Jokowi-Ahok, justru Jokowi kehilangan simpati dari rakyat.

Sehari setelah itu, tanggal 25 maret, harian kompas menurunkan tulisan bahwa MRT itu ide dan gagasan BJ. Habibi. Keputusan politik dan orang yang pertama kali memulai pekerjaan ini adalah Fauzi Bowo, gubernur DKI sebelum Jokowi. Nah...

Ini kronologi singkatnya. Tahun 2006, saat Sutiyoso gubernurnya, ada persetujuan pembiayaan dari gubernur Japan Bank For Internasional Corporation (JBIC) Kyosuke Sinozawa dan Dubes RI untuk Jepang Yusuf Anwar. 2008 PT. MRT berdiri. Gubernur DKI saat itu Fauzi Bowo. 2010 design MRT dikerjakan. 2011 tender konstruksi dibuat. 2012 Ground Breaking MRT Lebak Bulus-HI. Ini masih di era Fauzi Bowo. Lalu di era Jokowi konstruksi MRT mulai dikerjakan. 2017-2018 era gubernur Anies, finalisasi pembebasan lahan dilakukan. 2019 MRT dituntaskan oleh Anies dan diresmikan.

Kalau saja Jokowi singgung ini, dan sebagai presiden ia mengucapkan terima kasih kepada Anies Baswedan dan gubernur-gubernur DKI sebelumnya, maka MRT akan jadi poin buat Jokowi. Sayangnya, kesempatan ini dimanfaatkan secara salah. Setidaknya, public communication Jokowi tak dikelola dengan baik. Akhirnya, malah blunder. Sayang sekali.

Ibarat dagangan, MRT itu barang bagus. Sayang, cara Jokowi menjual kurang bagus. Kualitas branded, dijual murah ala pasar tradisional. Apa yang kemudian terjadi? Tulisan Kompas justru jadi tamparan pedas buat elektabilitas Jokowi. Satu masalahnya: karena Jokowi kurang terbiasa mengakui prestasi orang lain. Di sinilah Jokowi seringkali kehilangan simpati. [PurWD/voa-islam.com]

 

Jakarta, 25/3/2019

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Editorial Insight lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News
KH Cholil Nafis: AI Tidak Bisa Dijadikan Mufti dalam Hukum Islam

KH Cholil Nafis: AI Tidak Bisa Dijadikan Mufti dalam Hukum Islam

Selasa, 19 Aug 2025 14:29

Anak Mogok ke Pondok, Lakukan 5 Langkah ini!

Anak Mogok ke Pondok, Lakukan 5 Langkah ini!

Selasa, 19 Aug 2025 13:41

Derita Haji Maksum, Tanah Sah Disita, Pemilik Ditahan

Derita Haji Maksum, Tanah Sah Disita, Pemilik Ditahan

Selasa, 19 Aug 2025 13:02

Sejarah Panjang Israel Menolak Perdamaian Palestina

Sejarah Panjang Israel Menolak Perdamaian Palestina

Selasa, 19 Aug 2025 12:40

Presiden Suriah Al-Shara: Israel Dalang Krisis Druze untuk Pecah Belah Negara

Presiden Suriah Al-Shara: Israel Dalang Krisis Druze untuk Pecah Belah Negara

Selasa, 19 Aug 2025 00:31

Akhir Era Password: Teknologi Biometrik Siap Ambil Alih Keamanan Digital

Akhir Era Password: Teknologi Biometrik Siap Ambil Alih Keamanan Digital

Senin, 18 Aug 2025 18:53

Louisiana Gugat Roblox: Platform Game Anak Dituduh Jadi Sarang Predator Online

Louisiana Gugat Roblox: Platform Game Anak Dituduh Jadi Sarang Predator Online

Senin, 18 Aug 2025 17:15

Misi Bersejarah: Indonesia Rayakan HUT RI dengan Airdrop Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Misi Bersejarah: Indonesia Rayakan HUT RI dengan Airdrop Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Senin, 18 Aug 2025 13:58

Genosida Israel di Gaza: Lebih dari Satu Anak Juta Alami Trauma, 40 Ribu Tewas atau Terluka

Genosida Israel di Gaza: Lebih dari Satu Anak Juta Alami Trauma, 40 Ribu Tewas atau Terluka

Senin, 18 Aug 2025 12:29

Posisi Telapak Kaki Saat Sujud: Menempel atau Merenggang?

Posisi Telapak Kaki Saat Sujud: Menempel atau Merenggang?

Senin, 18 Aug 2025 10:01

Demo Raksasa di Tel Aviv: Ratusan Ribu Warga Israel Tuntut Akhiri Perang Gaza

Demo Raksasa di Tel Aviv: Ratusan Ribu Warga Israel Tuntut Akhiri Perang Gaza

Senin, 18 Aug 2025 09:36

Aksi Solidaritas Palestina di Bogor, UBN: Merdeka Bukan Hanya Hak Kita, Tapi Juga Palestina!

Aksi Solidaritas Palestina di Bogor, UBN: Merdeka Bukan Hanya Hak Kita, Tapi Juga Palestina!

Ahad, 17 Aug 2025 00:15

Hati Merdeka, Hidup Mulia

Hati Merdeka, Hidup Mulia

Sabtu, 16 Aug 2025 21:26

SPI 11 Bandung Resmi Dibuka, Aktivis Dakwah Siap Jadi Pelopor Pemikiran Islam Berkeadaban

SPI 11 Bandung Resmi Dibuka, Aktivis Dakwah Siap Jadi Pelopor Pemikiran Islam Berkeadaban

Sabtu, 16 Aug 2025 20:15

Gaza Butuh 1.000 Truk Bantuan Setiap Hari untuk Penuhi Kebutuhan Warga

Gaza Butuh 1.000 Truk Bantuan Setiap Hari untuk Penuhi Kebutuhan Warga

Sabtu, 16 Aug 2025 19:30

Belajar dari Kasus Pati, Ketua MUI Imbau Pemerintah Hati-Hati Berkomunikasi

Belajar dari Kasus Pati, Ketua MUI Imbau Pemerintah Hati-Hati Berkomunikasi

Sabtu, 16 Aug 2025 19:00

Ribuan Jihadis dari 12 Negara Termasuk Indonesia Minta Kewarganegaraan dari Pemerintahan Baru Suriah

Ribuan Jihadis dari 12 Negara Termasuk Indonesia Minta Kewarganegaraan dari Pemerintahan Baru Suriah

Sabtu, 16 Aug 2025 11:34

PBB Ungkap Fakta Mengejutkan: Ribuan Tewas Saat Berburu Bantuan Kemanusiaan di Gaza

PBB Ungkap Fakta Mengejutkan: Ribuan Tewas Saat Berburu Bantuan Kemanusiaan di Gaza

Sabtu, 16 Aug 2025 10:30


MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X