Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
3.034 views

Arah ‘Cerai Gantung’ SBY untuk PKS

Kegelisahan para elit Partai Keadilan Sejahtera atau PKS terhadap sikap Presiden SBY yang belum ‘terbuka’ kepada PKS, mulai memunculkan penafsiran liar dari pihak PKS. Anis Matta yang juga Sekjen PKS misalnya, mencurigai manuver-manuver yang menyerang PKS akhir-akhir ini merupakan upaya pembusukkan untuk memuluskan reshuffle menteri PKS di kabinet.

Mulai dari isu daging impor, laporan Yusuf Supendi soal elit PKS, dan lain-lain, menurut Anis, merupakan serangan beruntun. Dan Anis yakin, akan ada serangan lagi yang ia sebut di antaranya serangan terhadap anggota legislatif PKS yang ada di Badan Anggaran DPR.

Reaksi Anis yang menurut pengamat politik berlebihan ini sontak seperti memberikan sinyalemen. Yaitu, PKS, setidaknya Anis Matta sendiri, mencurigai kalau sejumlah isu politik yang menyerang PKS akhir-akhir ini dilakukan untuk pembenaran terjadinya reshufle untuk PKS. Dengan kata lain, pihak Anis seperti menganggap kalau serangan terhadap PKS ini dilakukan oleh pihak SBY.

Kecurigaan Anis ini merupakan buntut dari berlarut-larutnya sikap SBY yang khusus buat PKS. Karena dari sekian anggota partai koalisi, termasuk Golkar, hanya PKS yang hingga kini belum mendapatkan draf perjanjian yang baru. Bahkan untuk Golkar, SBY langsung melakukan pertemuan khusus dengan Abu Rizal Bakri beberapa hari setelah isu reshufle beredar.

Kegelisahan ini pula yang sulit ditampik sebagai hal yang melatarbelakangi dilangsungkannya pertemuan majelis tinggi partai di PKS yang dilakukan di rumah Hilmi Aminuddin, Lembang pada Kamis lalu. Usai acara itu, secara gamblang Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaq menyatakan bahwa Hilmi masih menunggu undangan SBY untuk membahas evaluasi kontrak koalisi.

Arah Diamnya SBY terhadap PKS

Hingga saat ini, SBY seperti melakukan ‘cerai gantung’, meminjam istilah pengamat politik LIPI Siti Zuhro, kepada salah satu partai peserta koalisinya, PKS. Istilah ‘cerai gantung’ ini karena SBY memang belum secara jelas menceraikan PKS, jadi hanya pembiaran atau mendiamkan PKS.

Apakah ini sebagai bahasa SBY kalau ia memang sudah tidak suka dengan PKS? Pertanyaan ini sebenarnya bisa dijawab jika elit PKS bisa sensi dengan gaya bahasa SBY yang selalu kompromis dan tidak ingin mengungkapnya di depan orang banyak.

Bahkan, sejumlah media sudah memberitakan kalau dalam waktu dekat akan ada reshufle kabinet yang kabarnya bersumber dari orang dalam Demokrat. Isu ini mungkin tidak berlebihan jika melihat ‘cerai gantung’ SBY terhadap PKS sudah berlangsung sebulan lebih.

Dari beberapa pernyataan petinggi Demokrat beberapa waktu lalu sejak isu reshufle mencuat, setidaknya ada beberapa sebab kenapa SBY melakukan ‘cerai gantung’ kepada PKS dan tidak terhadap Golkar. Pertama, ‘kebandelan’ PKS terhadap koalisi, setidaknya dalam pengguliran hak angket Century dan Mafia Pajak DPR, tidak mempunyai arah yang jelas alias misterius.

Hal ini berbeda dengan Golkar yang begitu mudah dipahami. Karena menyangkut kepentingan ketua umumnya yang diduga ikut tersangkut kasus mafia pajak. Begitu pun soal century yang sudah menjadi rahasia umum kalau Sri Mulyani agak ‘bermusuhan’ dengan Ical ketika masih sama-sama di kabinet.

Dengan kata lain, solusi ‘kebandelan’ Golkar bisa cepat ditanggulangi demi kepentingan Golkar dan Demokrat. Tapi dengan PKS, jangankan publik, elit Demokrat sendiri bingung apa yang diinginkan PKS terhadap manuver ini.

Kedua, nilai tawar PKS tidak setinggi yang dimilik Golkar, baik di pemerintahan dan jaringan dunia usaha. Boleh jadi, SBY dan Demokrat tidak merasa kurang apa-apa jika berjalan tanpa PKS.

Ketiga, adanya konflik kepentingan antara pihak Demokrat dengan PKS di beberapa kementerian. Setidaknya, apa yang kerap disuarakan elit Demokrat adalah agar PKS bisa tersingkir di Kementan.

Dan dari isu daging impor yang melibatkan kementerian yang dipimipn PKS ini, baru publik tersadar betapa besarnya nilai transaksi gelap kalau itu dintervensi sebagai bisnis orang partai.

Pertarungan di Internal PKS

Perang opini dan pernyataan yang terjadi antara elit PKS dan Demokrat soal reshufle kabinet menunjukkan satu garis kesimpulan tentang adanya pertarungan di internal PKS. Karena reaksi berlebihan terhadap SBY di kasus isu reshufle kerap muncul dari pihak DPR yang diwakili Anis Matta.

Begitu pun ketika muncul ancaman pilihan oposisi yang akan diambil PKS. Selalu saja, hal itu keluar dari pihak DPR yang lagi-lagi Anis, Mahfudz Siddiq, dan Fachri Hamzah. Reaksi seperti ini sama sekali tidak pernah keluar dari Presiden PKS, Luthfi Hasan, Hidayat Nur Wahid, dan dari kader PKS yang ada di kabinet.

Bahkan, publik masih ingat betul ketika mantan presiden PKS, Tifatul Sembiring yang juga Menkominfo pernah memberikan reaksi yang mengejutkan soal isu reshufle kabinet. Ia menyatakan bahwa ada yang ‘celamitan’ dari kubu DPR. Tapi, Tifatul tidak menyebut siapa dan kenapa soal mereka yang ‘celamitan’ itu.

Berbeda dengan Anis Matta dan elit PKS di DPR yang langsung menyebut siap memilih jalur oposisi, elit PKS di kabinet lebih memilih diam. Mereka hanya menyebut, “Itu hak prerogatif Presiden.”

Jika nantinya SBY melakukan reshuffle, dan memangkas kader-kader PKS dari Kabinet, maka Anis Mata merasa dirinya 'nothing to lose', karena mereka yang dipangkas, bukan 'kelompoknya', dan selama ini berbeda.

Beberapa kali Anis Mata mengatakan, bahwa PKS sudah tidak memikirkan "kursi menteri" lagi, ujarnya. Reshuffle tidak akan mempengaruhi kubu "DPR', yang sekarang ini memegang kendali partai, dan mendapatkan restu Hilimi Aminuddin.

Akhir dari ‘Cerai Gantung’ SBY buat PKS

Publik kini mulai memahami seperti apa gaya kepemimpinan SBY, terutama dalam menyikapi ‘kebandelan’ PKS dalam koalisi. SBY tidak melakukan pertarungan di panggung terbuka, tapi lebih memilih jalur ‘diam’.

Boleh jadi, dari riak-riak yang muncul dari internal PKS selama ini, memberikan informasi berharga kepada SBY soal kelebihan dan kekurangan PKS. Dengan kata lain, SBY mulai tahu mana kepala dan buntut PKS, serta mana mulut dan perutnya.

Dari sini, SBY seperti mendapatkan rumus penyelesaian agar tidak terkecoh lagi dengan manuver PKS yang dianggap bisa merugikan SBY dan Demokrat.

mh

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Eramuslim lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News
Jangan Tulis Data Pribadi di ChatGPT Sebelum Baca Ini!

Jangan Tulis Data Pribadi di ChatGPT Sebelum Baca Ini!

Jum'at, 26 Sep 2025 18:23

Doa dan Dzikir di Era Sibuk

Doa dan Dzikir di Era Sibuk

Jum'at, 26 Sep 2025 17:12

Menjaga Keluarga Vs Travelling yang Tak Bermanfaat

Menjaga Keluarga Vs Travelling yang Tak Bermanfaat

Jum'at, 26 Sep 2025 16:06

PBB & Uni Eropa Peringatkan Deportasi Massal Bisa Jadi Ladang Rekrutmen IS-K

PBB & Uni Eropa Peringatkan Deportasi Massal Bisa Jadi Ladang Rekrutmen IS-K

Jum'at, 26 Sep 2025 14:12

MUI Terima Tokoh Islam Turki dan Australia, Sepakat Perkuat Dukungan Global untuk Palestina

MUI Terima Tokoh Islam Turki dan Australia, Sepakat Perkuat Dukungan Global untuk Palestina

Jum'at, 26 Sep 2025 12:45

Wakil Ketua Komisi I DPR RI: Indonesia Konsisten Dukung Solusi Dua Negara untuk Palestina

Wakil Ketua Komisi I DPR RI: Indonesia Konsisten Dukung Solusi Dua Negara untuk Palestina

Jum'at, 26 Sep 2025 10:19

Keutamaan Doa Saat Safar, Perbanyaklah Berdoa!

Keutamaan Doa Saat Safar, Perbanyaklah Berdoa!

Kamis, 25 Sep 2025 14:31

Masjid Terbakar, Pegawai Disingkirkan, Jakarta Islamic Centre di Persimpangan Jalan?

Masjid Terbakar, Pegawai Disingkirkan, Jakarta Islamic Centre di Persimpangan Jalan?

Kamis, 25 Sep 2025 08:55

Prihatin Kasus Pemecatan Sepihak Pegawai Senior di JIC, Partai Ummat akan Mediasi ke Gubernur DKI

Prihatin Kasus Pemecatan Sepihak Pegawai Senior di JIC, Partai Ummat akan Mediasi ke Gubernur DKI

Kamis, 25 Sep 2025 07:52

ASPHURINDO: Penyelenggara Haji Hanya Jalankan Mekanisme Resmi, Tak Boleh Jadi Tersangka

ASPHURINDO: Penyelenggara Haji Hanya Jalankan Mekanisme Resmi, Tak Boleh Jadi Tersangka

Rabu, 24 Sep 2025 17:47

Suriah Tolak Prasyarat AS untuk Cabut Sanksi Caesar

Suriah Tolak Prasyarat AS untuk Cabut Sanksi Caesar

Rabu, 24 Sep 2025 13:09

Genosida Gaza Dibungkam: Algoritma TikTok AS Kini di Tangan Raksasa Pro-Israel

Genosida Gaza Dibungkam: Algoritma TikTok AS Kini di Tangan Raksasa Pro-Israel

Rabu, 24 Sep 2025 12:32

Trump vs. Taliban: Presiden AS Tuntut Pangkalan Bagram Dikembalikan, Kabul Tegas Menolak

Trump vs. Taliban: Presiden AS Tuntut Pangkalan Bagram Dikembalikan, Kabul Tegas Menolak

Rabu, 24 Sep 2025 12:01

Baznas Luncurkan Beasiswa Cendekia ke Rusia 2025, Dukung Generasi Emas Indonesia

Baznas Luncurkan Beasiswa Cendekia ke Rusia 2025, Dukung Generasi Emas Indonesia

Rabu, 24 Sep 2025 10:52

Demam Menghapuskan Dosa dan Kesalahan

Demam Menghapuskan Dosa dan Kesalahan

Selasa, 23 Sep 2025 21:06

Muslim Prancis Waspada setelah Kepala Babi Ditemukan di Sembilan Masjid

Muslim Prancis Waspada setelah Kepala Babi Ditemukan di Sembilan Masjid

Selasa, 23 Sep 2025 15:28

Makna Hauqolah saat Menjawab ''Hayya ‘Alash Sholah''

Makna Hauqolah saat Menjawab ''Hayya ‘Alash Sholah''

Selasa, 23 Sep 2025 13:38

TikTok jadi Senjata Rahasia Cina dalam Negosiasi Panas dengan AS

TikTok jadi Senjata Rahasia Cina dalam Negosiasi Panas dengan AS

Selasa, 23 Sep 2025 11:16

Pernah Dicap Buronan AS, Ahmed al-Sharaa Kini Jadi Tamu Resmi Majelis Umum PBB

Pernah Dicap Buronan AS, Ahmed al-Sharaa Kini Jadi Tamu Resmi Majelis Umum PBB

Selasa, 23 Sep 2025 10:26

Pengakuan Palestina: Simbol Politik atau Fatamorgana?

Pengakuan Palestina: Simbol Politik atau Fatamorgana?

Selasa, 23 Sep 2025 08:53


MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X