Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
3.503 views

Misteri Candi dan Piramida di Nusantara (1)

 Sejarah memang penuh dengan misteri. Banyak orang menganggap jika sejarah itu telah final, statis, dan sama sekali tidak dinamis, tidak hidup. Anggapan ini tentu saja tidak benar. Sejarah itu hidup dan terus berkembang dengan bukti-bukti baru. Bukti-bukti termutakhir tentang sejarah masa lalu terus bermunculan di masa sekarang. Berbagai situs, candi, fosil, dan sebagainya terus bermunculan ke permukaan kehidupan kita kini. Kita bahkan tidak tahu bukti-bukti apa lagi yang esok akan terus bermunculan, sehingga kita hari ini harus terus merekonstruksi sejarah itu sendiri, harus terus mendesain ulang sejarah kita di masa lalu.

Entah sampai kapan hal ini terus ada dan semuanya merupakan modal penting bagi kehidupan umat manusia di masa depan.

Kita saat ini merasa jika manusia sekarang telah mencapai puncak peradaban, puncak ilmu pengetahuan, dan puncak kejayaan teknologi. Namun tahukah Anda jika hal itu hanyalah pengulangan dari sejarah masa silam?

Kaum Aad dan Tsamud dahulu kala telah memiliki kemampuan untuk membangun gedung-gedung pencakar langit dan mengubah gunung baru menjadi istana. Sisa-sisa kejayaan mereka sampai hari ini masih bisa disaksikan siapa pun di Lembah Petra, Yordania.   

Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum ‘Ad dan memberikan tempat bagimu di bumi. Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah, maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan. (QS. Al A’raaf, 7: 74)

Lalu Hiram, sang arsitek Kerajaan Nabi Sulaiman, telah begitu mahir membangun dan mengkonstruksi sebuah istana megah di mana lantainya terlihat bagaikan permukaan air yang sangat jernih hingga membuat Ratu Bilqis terperdaya.

Dikatakan kepadanya: “Masuklah ke dalam istana. Maka tatkala dia melihat lantai istana itu, dikiranya kolam air yang besar, dan disingkapkannya kedua betisnya”. Berkatalah Sulaiman: “Sesungguhnya ia adalah istana licin terbuat dari kaca.” Berkatalah Balqis, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam”.”(QS An Naml 44)

Kita sampai hari ini masih saja terheran-heran, bagaimana manusia-manusia dahulu bisa membangun candi seindah dan semegah Borobudur, bagaimana mereka bisa mengangkat dan memindahkan bebatuan besar guna menyusun Stonehedge, membangun situs-situs raksasa di Pulau Paskah, membuat garis Nazca di Pegunungan Peru, dan lain sebagainya.

Manusia sekarang juga masih bertanya-tanya mengapa di lahan bekas pertempuran besar antara kaum Pandawa melawan Kurawa di Padang Khurusetra, yang sekarang menjadi gurun di Mahendjo Daro, terdapat sisa radiasi nuklir. Apakah Bharatayudha itu merupakan perang modern sehingga dipergunakan senjata berbahan nuklir?  

Dan yang paling menarik, tentu saja, kisah kegemilangan nenek moyang kita yang dahulu kala, beribu tahun sebelumnya, telah menghuni apa yang sekarang disebut sebagai Nusantara. Sejarah Nusantara masih teramat banyak yang belum tergali dengan sempurna. Masih teramat banyak misteri yang melingkupinya. Beberapa di antaranya akan dipaparkan di sini.

Bangunan Candi dan Piramida

Indonesia atau Nusantara dahulu kala, puluhan ribu tahun silam, adalah Atlantis. Banyak pihak yang mencemoohkan hal ini, termasuk sebagian orang Indonesia sendiri. Mereka menyatakan jika hal itu hanya sebagai pseudoscientism, ilmu ilmiah jadi-jadian. Lantas siapakah orang yang berani dengan tegas menyatakan Indonesia sekarang adalah Atlantis di zaman dahulu?

Adalah Profesor Arysio Santos des Nunes. Dia Pakar Fisika Nuklir dari Brasil yang menjadi pengajar di sejumlah perguruan tinggi bergengsi di Amerika dan pernah menjadi anggota Dewan Nuklir Dunia di Swiss. Selama tigapuluhan tahun, Santos meneliti Timoeus dan Critias, dua manuskrip tertua karya Plato yang menyinggung keberadaan Atlantis. Hasilnya sungguh mengguncang dunia. Santos dengan sangat yakin menegaskan jika Nusantara merupakan sisa-sisa Atlantis di masa lalu. Tentang Santos dan Atlantisnya bisa dibaca di Eramuslim Digest edisi 11. Demikian juga dengan ulasan dari Profesor Oppenheimer yang menyatakan jika Sunda Land merupakan asal muasal pusat peradaban dunia.

Tentang Santos dan Oppenheimer, kini artikelnya sudah bisa kita baca di mana-mana. Bahkan buku hasil penelitiannya pun sudah diindonesiakan dan dengan mudah bisa diperoleh di berbagai toko buku. Lepas dari keduanya, ada sejumlah temuan unik dan misterius yang berbeda pada bangunan candi dan piramida yang ada di Nusantara, namun memperkuat temuan Santos dan Oppenheimer, terkait dengan Nusantara sebagai pusat peradaban dunia. Beberapa temuan itu akan dipaparkan satu persatu di dalam serial tulisan ini. Inilah di antaranya:

Candi Cetho, Sukuh, dan Penataran

Cetho dalam bahasa Jawa berarti “Nyata”. Candi Cetho terletak di kaki Gunung Lawu, di Dusun Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, pada ketinggian 1400 m di atas permukaan laut. Dilihat dari bentuknya, Candi Cetho berbeda dengan candi-candi lain yang ada di Nusantara. Cetho bentuknya menyerupai piramida, mirip dengan candi-candi yang ada di peradaban bangsa Inca dan Suku Maya di Amerika Latin.

  1. Menurut perhitungan sejumlah arkeolog, Cetho dibangun pada akhir zaman Majapahit, di kala kekuasaan Prabu Brawijaya ke V. Namun melihat bentuk fisik dari Cetho, anggapan itu sepertinya kurang tepat. Candi-candi yang dibangun di era akhir Majapahit biasanya terbuat dari batu bata merah, bukan batu kali seperti halnya Cetho. Lalu relief-relief yang ada pada candi-candi Majapahit di era yang sama biasanya detil dan rapih, sedangkan Cetho tidak. Relief-relief di candi Cetho, pemahatannya terlihat sangat sederhana. Ini semua mengindikasikan jika candi Cetho diduga kuat lebih tua usianya ketimbang Kerajaan Majapahit itu sendiri.    

Belum lagi bentuk dan rupa aneka patung yang ada di candi Cetho yang sama sekali tidak menggambarkan manusia Jawa yang ada pada zamannya. Namun patung-patung tersebut lebih mirip dengan orang-orang Sumerian yang berasal dari abad ke 3.000 SM. [bersambung/rz] 

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Eramuslim lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X