Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
5.326 views

Dalam Dua Hari, TvOne Melakukan Dua Ketidakadilan Dalam Pemberitaan Terorisme

Mengabarkan atau Mengaburkan?

Hal yang penting dalam sisi jurnalisme adalah mengabarkan sebuah kebenaran. Jurnalisme harus menjadi garda terdepan untuk berpihak kepada fakta demi kepentingan bersama. Namun apa yang dilakukan pada TvOne jauh dari upaya itu.

Dalam Acara Apa Kabar Malam Indonesia, rabu (28/9), terlihat pembawa acara Grace Natalie mencoba menutup-nutupi keterlibatan intelijen dalam kasus Solo. Saat Musthofa B. Nahrawardaya dari Indonesian Crime Analysis Forum (ICAF) mengatakan bahwa tiap kelompok muslim sudah dipepet intelijen dan menengarai kuatnya inflitrasi intel dalam kejadian Solo, wajah Grace berubah sinis. Ia seakan tidak ingin analisa Musthofa mencuat lebih jauh. Pembahasan intelijen sepertinya menjadi tabu untuk diungkapkan.

Entah kenapa, setelah Musthofa mengungkit hal tersebut, tidak berapa lama pihak TvOne langsung menayangkan iklan. Saya melihat ada upaya untuk menjauhkan masyarakat dari pikiran keterlibatan intelijen dalam kasus bom di Indonesia.

Sebenarnya ini bukan sekali saja terjadi. Kisah Grace yang kerap menyudutkan umat muslim setidaknya memiliki rekam jejak dalam pengembaraan jurnalismenya. Dalam tulisan, Antara Gaza, Grace, TV One dan Karni Ilyas di situs Muslimdaily dikisahkan bahwa Grace pernah melakukan penggiringan opini dalam berita kasus terorisme Palembang. Grace, yang "meninjau" lokasi pesantren yang dituduh menjadi sarang dan tempat latihan tersangka teroris Palembang, melengkapi laporannya dengan ilustrasi bahwa pesantren itu "aneh" karena hanya memiliki sepuluh santri.

Kalau saja Grace seorang Muslim, atau rajin mengamati pesantren-pesantren kecil di pedesaan, niscaya ia akan menemukan pesantren (rintisan tentu saja) yang hanya memiliki lima, empat, tiga atau bahkan satu santri saja. Keheranan seorang Grace yang bukan Muslim dan tidak memahami dunia pesantren memang wajar. Namun komentar bodohnya bahwa hal itu “aneh” memberi bobot bagi penggiringan opini bahwa pesantren adalah sarang teroris.

Sudah selesaikah disini? Ternyata belum. Kasus ketidakberpihakan TvOne untuk mengungkap fakta apa adanya pada rabu malam kemarin, kembali dilakukan dalam Acara Apa Kabar Indonesia Pagi, kamis pagi (29/9). Kali ini aktornya adalah pembawa acara kenamaan, Indy Rahmawati. “Luka” ini bermula ketika salah seorang perwakilan dari Gerakan Anti Maksiat, bertanya mengapa momentum peledakan bom di Indonesia yang selalu bersamaan dengan kasus yang menimpa SBY. Rasanya ketika pucuk pimpinan Negara ini diterpa masalah maka tiba-tiba muncullah teror bom yang melanda Indonesia. “Ini kok selalu berbarengan,” tanyanya melihat ada keganjilan dalam drama ini.

Sebagai seorang jurnalis, seharusnya Indy bisa mengulik lebih jauh pandangan seorang narasumber. Sebuah fakta yang penting bagi kepentingan umat harus dikedepankan ketimbang ego dirinya. Itupun, jika dia memiliki insting jurnalis. Namun apa yang dilakukannya jauh dari harapan itu. Indy justru mematahkan dugaan kuat tersebut tanpa ada penjelasan lebih jauh. “Ah…itu dugaan saja, pak”. Ya ucapan itu mengalir tanpa terbersit niat untuk menggali informasi mendalam.

Jurnalisme Tumpul?

Tapi bayangkan, ketika para alumni Afghan beserta Sri Yunanto dari BNPT (kita tentu faham maksudnya apa) gantian menjadi narasumber, Indy terlihat leluasa mencari tahu. “Kok bisa sih gak ikut-ikut jadi teroris di Indonesia,” “Apa saja yang dipelajari di Afghan?” “Ada berapa mantan Afghan di Indonesia?”, serta sederatan pertanyaan lainnya tidak putus-putus.

Menariknya masih dalam acara Apa Kabar Indonesia pagi tadi, petikan dialog antara Grace Natalie, Direktur BNPT Petrus Golose, dan Musthofa B. Nahrawardaya dari ICAF, kembali diputar. Tentu umat berharap analisa Musthofa mengenai inflitrasi intelijen dalam kasus Solo bisa kembali ditayangkan. Namun, harapan tinggal harapan. Kembali, TVOne tidak berihak kepada keberimbangan berita. Dua kali potongan acara tersebut ditayangkan, dua kali pula ucapan Petrus yang diulas. Tapi tidak untuk statemen Musthofa. Padahal ucapan Petrus hanya dugaan keterkaitan JAT pada ledakan Solo, yang notabene sudah dibantah Sonhadi dari JAT Media Centre di media. Pertanyaannya adalah mengapa fihak TvOne tidak menyertakan ucapan Musthofa dalam satu tayangan lainnya? Ini ganjil. Sangat ganjil. Apalagi dilakukan sebuah jurnalisme yang katanya sebagai media besar di Indonesia.

Lalu pertanyaannya kemudian, apakah kejadian ini murni disengaja atau tidak? Saya sendiri sampai sekarang tidak mempercayai diktum bahwa sebuah jurnalisme adalah media obyektif dalam mengabarkan pemberitaan, karena sejatinya tiap media memiliki kepentingan masing-masing. Tinggal kita bertanya pada diri masing-masing apakah kita berada dalam kepentingan Dajjal atau barisan umat muslim? allahua'lam.

“Siapapun yang mempercayai peristiwa-peristiwa menurut media massa kafir, mustahil bisa mengetahui masalah yang sebenarnya." (Syekh Ahmad Thompson, Dajjal Antichrist). (pz)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Eramuslim lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News


MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X